- Dennis Rodman prihatin dengan aksi penjarahan yang terjadi pada unjuk rasa kematian George Floyd.
- Eks-bintang Chicago Bulls mendukung demonstrasi, namun tanpa membakar dan menjarah.
- George Floyd adalah warga kulit hitam AS yang dibunuh anggota polisi Minneapolis, 25 Mei 2020.
SKOR.id - Mantan bintang Chicago Bulls Dennis Rodman mengaku prihatin dengan jalannya unjuk rasa di berbagai penjuru Amerika Serikat (AS) menyusul kematian George Floyd.
Menurut Rodman, sejumlah demonstran bertindak kelewat batas dan mencederai esensi aksi. Ia menyayangkan sebagian dari mereka justru memanfaatkan momen ini untuk menjarah.
Dennis Rodman menilai, demonstrasi pembunuhan George Floyd oleh salah satu anggota kepolisian Minneapolis sudah menyimpang dari tujuan awal, yakni menuntut keadilan.
Berita George Floyd Lainnya: Kasus George Floyd, Michael Jordan Minta Masyarakat Terus Suarakan Keadilan
Aksi penjarahan mewarnai unjuk rasa di berbagai kota. Menurut sosok yang turut membantu Chicago Bulls juara NBA tiga kali (1995-1998) tersebut, ini harus dihentikan.
Kata Rodman, 59 tahun, para demonstran bukan binatang sehingga tak layak melakukan penjarahan. Karena itu tak akan menyelesaikan masalah. Justru, memunculkan problem baru.
"Harus ada seseorang yang keluar dan berkata 'Hei teman-teman, mengapa kita menjarah? mengapa kita mencuri? mengapa kita menciptakan lebih banyak masalah?," ujar Dennis Rodman.
Rodman mengaku mendukung aksi menuntut keadilan atas kematian George Floyd. Apalagi, kekerasan rasial yang dilakukan polisi AS terhadap warga kulit hitam sangat sering terjadi.
Namun, mantan anggota Bad Boys Detroit Pistons itu menegaskan, demonstrasi harus dilakukan dengan cara yang semestinya.
Tentu saja yang dimaksud Dennis Rodman bukan dengan pembakaran apalagi penjarahan seperti yang terlihat akhir-akhir ini. Karena justru sesama warga yang jadi korban.
"Jika ingin protes, proteslah dengan cara benar. Jujur, saya melihat (situasi) ini sudah sangat buruk. Anda bisa berunjuk rasa tanpa membakar dan menjarah," kata mantan suami aktris Carmen Electra tersebut.
Rodman menambahkan, saat ini AS sudah cukup menderita karena pandemi virus corona (Covid-19). Menurut data Worldometers, lebih dari 100.000 orang meninggal dunia.
Berita George Floyd Lainnya: George Floyd, Reaksi Bintang NBA dan Pecahnya Kerusuhan di Minneapolis
Artinya, sekitar sepertiga total kematian Covid-19 di dunia berasal dari AS. "Saya rasa, ini sudah cukup. Ya, cukup sudah Amerika menderita karena Covid-19, jangan ditambah lagi." ia menuturkan.
Adapun, kematian George Floyd mengundang keprihatinan dari seluruh warga Negeri Paman Sam, bahkan di seluruh dunia. Tak terkecuali dari ranah basket AS.
Banyak bintang maupun mantan bintang NBA prihatin. Pemain LA Lakers, LeBron James mengunggah foto saat dirinya mengenakan kaos bertulisan "I Can't Breathe" di Instagram.
"I Cant Breath" atau yang berarti "Saya tak bisa bernapas" adalah kalimat yang terlontar dari mulut George Floyd saat lehernya diinjak polisi Minneapolis, Derek Chauvin, pada 25 Mei 2020.