SKOR.id – Mantan pebulu tangkis Indonesia, Debby Susanto, menyatakan para pemain ganda campuran Merah Putih perlu mengubah cara berpikir atau mindset agar bisa bersaing secara konsisten di top level.
Konsistensi memang masih menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang harus dibenahi sektor ganda campuran Indonesia.
Performa pasanga Indonesia saat ini seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Dejan Ferdiansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menunjukkan grafik naik-turun dalam beberapa turnamen terakhir yang diikuti.
Bahkan hingga saat ini, sektor ganda campuran belum berhasil menyumbangkan gelar BWF Tour bagi Indonesia sepanjang kompetisi musim 2023.
Melihat kondisi tersebut, Debby Susanto, yang pernah menjadi andalan Indonesia di sektor ganda campuran, menuturkan bahwa para juniornya tersebut perlu memiliki keyakinan yang kuat dari dalam diri untuk bisa meningkatkan prestasi.
“Mindset-nya sih jadi dari atletnya dulu, mindset-nya sudah harus benar, dia (atlet) harus punya keyakinan, ‘gua bisa’,” ujar Debby kepada Skor.id saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (15/6/2023).
“Dia (atlet) harus punya keyakinan bahwa dia juga bisa bersaing, dia bisa juara, dia punya kemampuan.”
“Jadi lebih ke mindset-nya dulu, karena kalau mereka sendiri gak yakin, kadang udah kalah, down, segala macam, ya susah untuk bersaing di level atas. Tapi kalau mindset-nya mereka bagus aku rasa mereka tuh masih bisa bersaing,” tambahnya.
Debby melihat mindset tersebut sudah dimiliki oleh para pemain Indonesia. Sayangnya sekali lagi, mereka juga belum konsisten di tiap pertandingan dengan pola pikir tersebut.
“Kayak contoh sekarang kita lihat Rinov tadi bisa dibilang mainnya bagus sama Mentari. Mereka bisa konsisten, jadi intinya dari mindset-nya masing-masing,” juara All England 2016 itu menuturkan.
“Sebenernya sudah ada (mindset juara) tapi kadang ada, kadang hilang, jadi belum konsisten gitu loh.”
“Untuk mindset ada, karena ya itu tadi aku bilang, mereka semua pada pernah ngerasain juara gitu loh. Tapi itu tadi, belum konsisten,” Debby menjelaskan.
Sementara itu, para pebulu tangkis dunia saat ini tak hanya disibukkan mengejar titel, tapi mereka juga tengah bersaing untuk mengumpulkan poin ranking kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Periode perhitungan poin sudah dimulai sejak Mei dan akan berakhir April, tahun depan.
Dari Indonesia di sektor ganda campuran, pasangan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, Dejan Ferdiansyah/Gloria Emanuelle Widjaja, dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menjadi kandidat kuat yang akan memperebutkan dua slot ke Olimpiade Paris 2024.
Melihat persaingan tersebut, Debby Susanto menilai keempat pasangan masih memiliki kans yang sama besar untuk bermain di multievent olahraga paling bergengsi di dunia itu.
Hal ini dikarenakan belum ada satu pasangan yang terlihat lebih menonjol atau lebih unggul dibandingkan yang lain.
“Kalau lihat kan sebenarnya semuanya punya kans yang sama, maksudnya belum ada satu pasang yang bener-bener menonjol, meroket gitu, yang benar-benar signifikan gak ada,” kata ibu satu anak ini.
“Semuanya naik turun sebenernya, jadi kalo ditanya siapa yang punya kans, semua punya kans. Tapi kalau lihat dari ranking memang masih bisa dibilang Rehan/Lisa, Rinov/Tari, dan Dejan/Gloria yang paling berdekatan.”
“Karena kan kalau Ucok (Praveen) sama Meli (Melati) agak kelempar jauh ya. Sejak Ucok cedera, nggak ikut pertandingan segala macam, dan lihat hasil-hasilnya juga belum-belum balik ke puncak lagi lah.”
“Jadi untuk menuju top performa, Ucok/Meli harus lebih ekstra kerja keras dibandingin yang lain, dibandingin yang tiga pasang ini,” Debby memungkasi.