SKOR.id - Meski kini bertengger di posisi keempat klasemen Liga 1 2024-2025, Persija Jakarta saat ini ternyata tidak terlepas dari masalah internal.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum (Ketum) The Jakmania, Diky Budi Ramadhan, atau yang akrab disapa Diky Soemarno.
Melalui rilis resminya, Kamis (13/3/2025), Diky Soemarno mengungkapkan setiap mendengar adanya persoalan di internal Persija, dirinya selalu berkomunikasi kepada tiga pihak yaitu pemain, manajer, dan manajemen.
Dia menuturkan saat ini Persija sedang dilanda masalah finansial dan mental.
"Di situ saya langsung meminta untuk segera menyelesaikannya agar tidak terjadi masalah lain atau masalah yang lebih buruk. Dan, mereka, khususnya manajer dan manajemen, bilang bahwa akan segera diselesaikan," ujar Diky Soemarno.
Diky menambahkan, merujuk kepada pernyataan Gustavo Almeida beberapa waktu lalu, tidak disebutkan bahwa problem utama Persija adalah finansial. Diky menilai persoalan Persija adalah mental.
"Sebab, saat itu, dalam lima pertandingan, Persija nggak pernah menang setelah sebelumnya empat game menang berturut-turut," terangnya.
Meski demikian, Diky terus membangun komunikasi dengan Persija. Berdasarkan komunikasi tersebut, pemain, manajer, dan manajemen mengatakan bahwa memang terdapat masalah. Dan, saat ini, segala persoalan tersebut sedang coba untuk diselesaikan. Baik masalah teknis maupun nonteknis.
"Terkait masalah finansial, kalau saya pribadi sih enggak kaget. Sebab, musim ini, Persija cuma empat kali main di Jakarta International Stadium (JIS). Itu pun nggak full house," jelas Diky.
"Persija sekali full house saat melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga. Sisanya bisa kehitung sendiri jumlah income Persija dari tiket. Dari merchandise pun nggak terlalu banyak. Makanya, store Persija pindah ke tempat yang lebih kecil. Dari sponsor juga kayaknya seret. Orang kayaknya juga sedikit yang bikin kartu tabungan Jtrust Persija," Diky mengungkapkan.
Diky menilai seluruh pendukung Persija sebenarnya bisa berkontribusi untuk membantu tim kebanggaannya. Misalnya dengan membeli tiket pertandingan. Kemudian, membeli merchandise resmi, serta men-support semua sponsor-sponsor Persija dengan membeli produknya.
"Saya juga terus memastikan semua elemen di Persija bekerja dengan benar. Kalau ada yang enggak benar, ya kami kritik dan evaluasi. Kasih batasan-batasan agar bisa bekerja lebih benar karena suporter berfungsi sebagai controlling," tegas Diky.
"Berikutnya, kami juga memastikan Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta akan membantu Persija dengan cara yang bisa dilakukan. Sebab, saat Persija juara pada 2001 dan 2018, itu adalah ketika Persija, Pemda, dan Jakmania saling bersinergi," pungkasnya.