- KONI Pusat berencana menggelar PON 2020 pada 2 hingga 14 Oktober 2021.
- Menurut Waketum I KONI Pusat, Suwarno, menggelar PON pada minggu pertama Oktober 2021 sudah sangat pas sebab pada November SEA Games 2021 akan diselenggarakan di Hanoi.
- KONI Pusat langsung menyusun tahapan-tahapan PON setelah pemerintah resmi memutuskan pemunduran dari 2020 ke 2021.
SKOR.id – Tanggal pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2020 Papua sudah mulai menemukan titik terang.
KONI Pusat berencana untuk menggelar pesta olahraga nasional empat tahunan tersebut pada 2-14 Oktober 2021.
Jika awal Oktober sudah dimulai, PON 2020 diharapkan tidak terlalu mepet dengan SEA Games 2021 Hanoi yang rencananya akan dilangsungkan pada November 2021.
Berita Olahraga Lainnya: IOC: Olimpiade Tokyo Bukan Kontingen Pengembangan Vaksin Covid-19
Wakil Ketua Umum (Waketum) I KONI Pusat, Suwarno, mengatakan, 2 Oktober 2021 jatuh pada Sabtu, hari yang cocok untuk membuka PON 2020 di Stadion Papua Bangkit.
“Menggelar PON 2020 di minggu pertama Oktober 2021 adalah opsi yang sudah kami ajukan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora)," kata Suwarno.
"Saya rasa, 2-14 Oktober adalah waktu yang pas,” Suwarno menambahkan.
Setelah pemerintah pusat memutuskan untuk memundurkan PON ke tahun depan, KONI Pusat pun langsung menyusun penyesuaian tahap-tahap PON 2020.
Tahapan yang dimaksud tidak lain menyangkut masa persiapan hingga games time.
Menurut Suwarno, penyesuaian tahapan ini harus dilakukan, sebab dengan jadwal baru, timeline PON tak sama seperti sebelumnya.
Suwarno menjelaskan, seharusnya pada Juli nanti, KONI Pusat melakukan pertemuan dengan chef de mission (CdM) kontingen.
Agenda kemudian dilanjutkan dengan Delegation Registration Meeting (DRM) untuk mengecek keabsahan atlet.
Berita Olahraga Lainnya: Shinzo Abe Sebut Pandemi Covid-19 Bisa Batalkan Olimpiade 2020
Namun karena pandemi Covid-19, hal itu tidak bisa dilakukan. Lagi pula PON juga sudah diundur sehingga pertemuan CdM dan proses DRM tak perlu segera dilakukan.
“Kami tak mau terburu-buru dalam menentukan kapan proses persiapan PON kembali berjalan," tutur Suwarno.
"Dan yang perlu dicatat, ada juga cabang olahraga (cabor) yang belum menyelesaikan kualifikasi,” Suwarno mengungkapkan.
Menggelar PON 2020 Papua memang bakal menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah maupun KONI Pusat.
Sebab, dengan keterbatasan akomodasi, kuota atlet pastinya jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan PON XIX/2016 Jawa Barat.
Yang menjadi masalah, masih ada beberapa cabor yang ingin kuota atlet untuk PON ditambah.
“Ada cabor yang mindset-nya PON ini seperti single event sehingga merasa pembatasan tidak perlu," ucap Suwarno. "Padahal, kami juga menghitung keterbatasan akomodasi.”