- Curcumin merupakan senyawa antiperadangan alami yang biasanya diperoleh pada bumbu masakan seperti kunyit dan temulawak.
- Curcumin dikenal karena sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan antinyeri.
- Tetapi, zat-zat ini hanya merupakan pelengkap diet yang sehat dan seimbang.
SKOR.id - Kunyit menikmati popularitas yang baik. Bumbu berwarna oranye ini yang banyak digunakan dalam masakan India - khususnya - untuk membumbui nasi, daging, dan kari.
Yang jarang dikenali orang adalah curcumin, senyawa dalam rimpang kunyit yang bertugas memblokir salah satu faktor metabolisme yang meningkatkan peradangan serta dapat mengurangi efek dari beberapa penyakit seperti osteoarthritis ataupun sindrom metabolik.
Ringkasnya, curcumin merupakan senyawa antiperadangan alami yang biasanya diperoleh pada bumbu masakan seperti kunyit dan temulawak.
Curcumin dikenal karena sifat anti-inflamasi, antioksidan, dan anti nyeri.
Peradangan dan Oksidasi
Curcumin mengandung polifenol, molekul yang bekerja pada tingkat sel dalam peradangan dan oksidasi, dan mengurangi efek beberapa penyakit seperti radang sendi, kecemasan, kadar lemak tinggi dalam darah, atau sindrom metabolik, seperti yang dijelaskan Hospital Barcelona Clinic.
Penyakit terkait peradangan yang telah diidentifikasi adalah Alzheimer, Parkinson, multiple sclerosis (MLS), epilepsi atau kanker.
Namun, menurut pusat medis di atas, curcumin juga memiliki efek positif pada orang tanpa penyakit yang didiagnosis, seperti peningkatan kinerja fisik, konsentrasi, dan penurunan stres.
Bagaimana cara mengonsumsi kurkumin?
Curcumin bekerja pada tingkat sel pada peradangan, hampir seperti ibuprofen alami.
Masalahnya adalah bahwa, curcumin memiliki penyerapan yang buruk selama pencernaan, dan metabolisme serta eliminasi yang cepat.
Hasil pengamatan menyatakan bahwa ada beberapa zat seperti piperin yang meningkatkan bioavailabilitas spesies ini, yang membantu tubuh untuk menyerapnya (curcumin) dan supaya tubuh mendapatkan manfaat dari efek positifnya.
Oleh karena itulah, klinik merekomendasikan untuk mengonsumsi zat ini dalam kombinasi dengan piperin atau dalam kapsul curcumin liposom.
Penting untuk dicatat bahwa zat-zat ini merupakan pelengkap diet yang sehat dan seimbang. Maksudnya, bukan indikasi sebagai super food - makanan utama.
Maka, konsumsinya harus dilakukan dalam kerangka makan sehat seperti diet mediterania, dan dalam hal minum obat, selalu tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.
Osteoarthritis, trigliserida dan suasana hati
Beberapa penelitian ilmiah juga telah mempelajari efek kurkumin.
Dalam kasus osteoartritis, patologi penyakit berkaitan dengan peradangan, yang penurunan kualitas tulang rawan sendi terutama karena faktor penuaan atau kelebihan berat badan.
Penyakit osteoartritis memiliki beberapa pilihan terapi, tetapi mereka tetap menghasilkan beberapa efek samping.
Dalam hal ini, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa pengobatan harian sebanyak satu gram curcumin selama 8 sampai 12 minggu mengurangi gejala osteoarthritis dan memiliki efek yang mirip dengan ibuprofen dalam meredam gejalanya.
Dalam penelitian yang dilakukan pada orang dewasa sehat antara usia 40 dan 60 yang diberi dosis harian 80 mg kurkumin, tercatat pengurangan kadar trigliserida dan penurunan amilase saliva, enzim yang berfungsi sebagai biomarker stres.
Bukti ilmiah lainnya, pada orang di atas usia enam puluh, kurkumin terbukti secara signifikan meningkatkan suasana hati, atensi, dan kinerja tugas memori dibandingkan dengan efek plasebo.***
Berita Bugar Lainnya:
Efek Samping Kunyit yang Harus Diwaspadai
5 Manfaat Rutin Mengonsumsi Air Kunyit untuk Kesehatan