- Pembalap sepeda Chris Froome tak menampik kemungkinan hengkang dari Tim Ineos sebelum TdF 2020 bergulir.
- Bagi juara Tour de France empat kali itu pindah jadi opsi realistis mengingat persaingan ketat di Ineos.
- Dua tim rival diketahui tertarik merekrut Chris Froome dengan iming-iming sebagai pembalap utama.
SKOR.id – Kabar mengejutkan datang dari Chris Froome. Pembalap sepeda top asal Inggris ini dikabarkan bakal hengkang dari Tim Ineos sebelum Tour de France (TdF) 2020 bergulir.
Artinya, Chris Froome bisa meninggalkan Ineos kurang dari tiga bulan ke depan. Seperti diketahui TdF 2020 dijadwalkan bergulir pada 29 Agustus hingga 20 September mendatang.
Tentu isu ini mengejutkan karena sebelumnya pembalap yang akan genap berusia 35 tahun pada 20 Mei nanti itu dianggap berkesempatan meraih gelar kelimanya di Tour de France bersama Ineos.
Chris Froome pun tidak menampik spekulasi bahwa dirinya membuka peluang untuk meninggalkan Tim Ineos yang telah diperkuatnya selama satu dekade terakhir.
Berita Chris Froome Lainnya: Chris Froome Ragu Tour de France 2020 Bebas dari Kerumunan Massa
“Saya sangat optimistis dapat kembali ke performa terbaik. Tim mana yang akan saya bela, saya belum tahu. Yang pasti saya belum berniat pensiun dalam waktu dekat,” ujar Froome.
Pesepada kelahiran Nairobi, Kenya tersebut baru kembali pulih setelah mengalami kecelakaan parah pada ajang Criterium du Dauphine. Insiden ini memaksanya absen dari TdF 2019.
Froome harus absen panjang dan baru kembali mengayuh sepeda dalam gelaran UAE Tour 2020 pada akhir Februari lalu. Ia terus bekerja keras agar dapat bersaing meraih gelar tahun ini.
Kecelakaan tahun lalu telah memberikan saya waktu untuk memperbarui fokus. Saya telah bekerja lebih keras untuk mengembalikan bentuk performa. Saya tidak ingin semua itu sia-sia,” ujar Froome.
Kontrak pembalap veteran itu bersama Ineos akan selesai pada akhir 2020. Namun dua tim rival kabarnya siap merekrut Chris Froome pada paruh musim ini.
Baginya, hengkang dari Tim Ineos bisa menjadi opsi yang realistis. Jika bertahan, Froome harus bersaing dengan Egan Bernal, Geraint Thomas, dan Richard Carapaz sebagai tumpuan utama.
Itu berarti pula peluang untuk meraih gelar kelima TdF lebih besar. Sepanjang kariernya, Froome telah menjuarai ajang balap yang termasuk satu dari tiga grand tour tersebut empat kali.
Berita Chris Froome Lainnya: Chris Froome Bertekad Meraih 6 Gelar Tour de France Sebelum Pensiun
Ia menjadi juara umum pada 2013, 2015, 2016, dan 2017. Semua diraih bersama Tim Sky sebelum berganti nama jadi Team Ineos pada 2019.
Jika mempu kembali meraih gelar juara klasifikasi umum Tour de France, Chris Froome dipastikan akan bergabung dengan jajaran pembalap elite.
Sepanjang sejarah TdF, hanya empat pembalap yang mampu lima kali juara. Mereka adalah Jacques Anquetil, Eddy Merckx, Bernard Hinault, dan Miguel Indurain.
Menurut laporan Cycling News, Chris Froome telah melakukan pembicaraan dengan tim yang akan memberikannya posisi sebagai pemimpin dan pembalap prioritas.
Terkait kabar kemungkinan Froome hengkang, Tim Ineos menolak untuk memberikan komentar. Namun mereka tidak cemas dengan situasi kontrak pemegang tujuh gelar grand tour itu.
“Tim tidak akan berkomentar terkait masalah kontrak atau spekulasi tentang para pembalap,” ujar juru bicara Ineos seperti dikutip Daily Mail.
Peraih Gelar Juara Tour de France Terbanyak:
1. Jacques Anquetil (1957, 1961, 1962, 1963, 1964)
2. Eddy Merckx (1969, 1970, 1971, 1972, 1974)
3. Bernard Hinault (1978, 1979, 1981, 1982, 1985)
4. Miguel Indurain (1991, 1992, 1993, 1994, 1995)
5. Chris Froome (2013, 2015, 2016, 2017)