- Berikut ini cerita Ramadan edisi bek Napoli, Kalidou Koulibaly, yang perangi rasisme.
- Kalidou Koulibaly sudah beberapa kali mendapat perlakuan rasisme di lapangan.
- Mantan pemain Chelsea, Demba Ba, memberi dukungan kepada Kalidou Koulibaly dengan mengutip ayat Al-Qur'an.
SKOR.id - Bek Napoli, Kalidou Koulibaly, beberapa kali mendapat perlakuan rasisme saat berada di lapangan.
Kalidou Koulibaly sering mendapat sorakan atau teriakan yang melecehkan hak asasinya sebagai manusia dari suporter lawan kala Napoli bertanding.
Koulibaly beberapa kali menyatakan peperangan melawan rasisme di dunia sepak bola.
“Ya, saya seorang pesepak bola. Saya seorang pemain sepak bola kulit hitam. Tapi tidak hanya itu. Saya seorang muslim. Saya orang Senegal. Saya orang Perancis. Saya orang Napoli. Dan saya seorang ayah," kata Koulibaly.
Koulibaly mengungkapkan pertama kali ia mendapat perlakuan rasisme saat menghadapi Lazio pada Februari 2016.
Pemain Senegal tersebut mendapati suara-suara yang menirukan monyet saat ia sedang membawa bola.
Ia mengaku sempat ingin meninggalkan lapangan karena sudah tidak tahan lagi dengan perlakuan tersebut.
"Pertama kali saya benar-benar mengalami rasisme dalam sepak bola adalah melawan Lazio beberapa tahun lalu. Setiap kali saya mengambil bola, saya bisa mendengar fans menyuarakan monyet," ungkapnya.
"Saya berkata pada diri sendiri bahwa mungkin saya hanya membayangkannya.
"Ada saat-saat ketika saya ingin meninggalkan lapangan sebagai bentuk pesan, tetapi kemudian saya berkata pada diri sendiri bahwa itulah yang mereka inginkan.
Wasit asal Italia yang memimpin laga tersebut, Massimo Irrati, ikut memberikan dukungan kepada Koulibaly.
Irrati sempat menghentikan pertandingan selama tiga menit karena pendukung Lazio terus-terusan menyoraki Koulibaly.
"Dia mengatakan kepada saya, 'Kalidou, saya bersamamu, jangan khawatir. Mari kita selesaikan sorakan ini. Jika Anda tidak ingin menyelesaikan permainan, beri tahu saya.'
"Saya pikir dia sangat berani, tetapi saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin menyelesaikan permainan," tambah Koulibaly.
Koulibaly menambahkan bahwa di akhir pertandingan ia masih sangat marah saat berjalan menuju lorong ruang ganti pemain. Namun ia teringat janjinya kepada maskot muda Lazio sebelum laga dimulai.
Maskot muda itu meminta jersi Koulibaly dan disanggupi sang pemain jika pertandingan telah berakhir.
Saat itulah, remaja itu meminta maaf atas prilaku suporter Lazio dan hal itu membuat Koulibaly terkejut dan juga takjub.
Bek 29 tahun itu menilai sikap sang bocah tersebut jauh lebih terpuji dari para orang dewasa yang menyorakinya di tribune penonton.
"Saya sangat terkesan," ungkap Koulibaly kala itu."Saya mengatakan kepadanya, 'tidak masalah. Terima kasih'.
"Ini adalah semangat seorang anak. Inilah yang kurang di dunia saat ini."
Demba Ba Dukung Kalidou Koulibaly Lewat Ayat Al-Qur'an
Kalidou Koulibaly diketahui sebagai seorang muslim yang taat. Ia juga mengunggah foto untuk mengawali puasa Ramadan tahun ini beberapa hari yang lalu melalui sosial medianya.
View this post on Instagram
Sebagai sesama muslim, mantan penyerang Chelsea, Demba Ba, sempat memberikan Koulibaly dukungan untuk memerangi rasisme.
Demba Ba mengutip ayat suci Alquran surat Al-Hujurat 13 melalui twitter setelah Koulibaly mendapat perlakuan rasisme saat Napoli menghadapi Inter Milan di Liga Italia.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. 49:13,” tulis Demba Ba.
Koulibaly diketahui mendapat teriakan-teriakan seperti monyet dan nyanyian-nyanyian yang tidak menyenangkan selama pertandingan.
Akibatnya, I Nerazzurri dilarang menghadirkan penonton di stadion selama dua pertandingan
Serikat Pemain Dunia (FIFpro) dan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) ikut mengecam tindakan suporter Inter Milan.
"FIFPro dan UEFA sangat prihatin dengan insiden rasis yang tidak dapat diterima ini dan dengan apa yang tampak di permukaan sebagai kegagalan untuk menghormati protokol anti-rasisme," bunyi pernyataan itu.
Berita Sepak Bola Internasional lainnya:
Barca dan AS Roma Gagal Tampil Optimal, Xavi Hernandez dan Jose Mourinho Kompak Salahkan Rumput
UEFA Resmi Perkenalkan Aturan Baru Financial Fair Play