- Mantan pemain Liverpool, Kolo Toure, jelaskan pentingnya Ramadan dan puasa bagi pesepak bola muslim.
- Kolo Toure mengaku berpuasa cukup sulit baginya saat masih bermain.
- Kolo Toure menyebut, pemain yang puasa akan meningkat dari sisi psikologis.
SKOR.id - Asisten pelatih Leicester City, Kolo Toure, menjelaskan pentingnya bulan suci Ramadan dan puasa bagi pesepak bola muslim.
Kolo Toure yang merupakan mantan pemain Liverpool dan Arsenal dikenal sebagai seorang muslim yang taat.
Kolo Toure mengungkapkan bahwa keyakinan yang ia peluk saat ini membuatnya menjadi lebih baik setiap saat.
"Agama saya adalah segalanya dan tanpa agama saya, saya tidak berpikir saya akan menjadi diri saya sekarang," kata Kolo Toure.
"Saya merasa Islam memberi saya kemajuan dan membuat saya menjadi orang yang lebih baik," kata Toure.
Sebagai pesepak bola, Toure mengaku sangat sulit saat harus bermain dengan kondisi berpuasa.
Tetapi setelah satu minggu pertama, pria asal Pantai Gading tersebut mengaku telah terbiasa.
“Saya pikir tidak minum air atau cairan di tubuh Anda adalah yang paling sulit sebagai pemain sepak bola,” dia menambahkan.
"Tapi begitu Anda memulai Ramadan, hari pertama sangat sulit, hari kedua sangat sulit. Minggu pertama sangat sulit. Dan kemudian tubuh Anda terbiasa, dan Anda bahkan tidak mulai memikirkan air."
Penerimaan Liga Inggris terhadap Puasa Ramadan
Puasa Ramadan tahun ini dilangsungkan pada bulan April. Padahal, bulan ini pertandingan Liga Inggris berjalan cukup padat.
Kolo Toure menjelaskan bahwa para pemain diizinkan berpuasa Ramadan. Hal tersebut diyakini dapat membantu meningkatkan sisi psikologis pemain.
"Jika mereka tidak melakukan puasa Ramadan, mereka tidak akan tampil baik karena secara psikologis mereka akan lemah," kata Kolo Toure, mengingatkan.
"Anda merasa seperti saya tidak terhubung dengan Allah, dan itu akan membuatnya lembek, dan tidak bermain dengan baik,” dia menegaskan.
Pertandingan antara Leicester City kontra Crystal Palace musim lalu juga sempat dihentikan sementara untuk memberikan kesempatan bek The Foxes, Wesley Fofana, membatalkan puasanya dilapangan.
Toure menyoroti momen tersebut bahwa dengan puasa Ramadan juga mengajarkan untuk saling bertoleransi.
Di situlah, menurut Kolo Toure, pemain dapat melihat dunia bergerak maju dengan orang-orang di sekitar.
"Anda dapat melihat bahwa orang-orang mencoba untuk memahami satu sama lain yang merupakan kunci di dunia," Toure melanjutkan.
Musim lalu, Liga Inggris mengizinkan para pemain berbuka puasa di lapangan saat kondisi-kondisi tertentu, seperti lemparan ke dalam, tendangan gawang, dan adanya pelanggaran.
Toure juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah mengalami masalah saat harus bermain dengan kondisi berpuasa.
"Anda harus memastikan mereka tidak menyadari bahwa Anda sedang berpuasa. Saya pikir itu kuncinya. Dan itulah yang saya coba lakukan."
"Setiap kali saya mencoba untuk lebih fokus pada latihan, cobalah untuk tidak menunjukkan kelemahan apa pun," katanya lagi.
Berita Sepak Bola Internasional lainnya:
Setelah Vakum Dua Bulan akibat Konflik Rusia-Ukraina, Shakhtar Donetsk Kembali ke Lapangan
King Kazu Gagal Pecahkan Rekor Pencetak Gol Tertua di Liga Jepang