- Pesepak bola wanita asal Prancis, Hawa Cissoko berbagi cerita mengenai pengalaman bulan Ramadan.
- Hawa Cissoko menceritakan pengalaman berpuasa Ramadan di tengah karier sepak bolanya.
- Hawa Cissoko mengaku mendapat banyak dukungan selama bulan ramadan.
SKOR.id - Hawa Cissoko, adalah pesepak bola wanita muslim yang tengah menjalani puasa ramadan di saat menjalani karier sepak bolanya.
Saat ini Hawa Cissoko berkarier di tim sepak bola wanita West Ham United, yang telah ia bela sejak 2020 lalu.
Sebagai seorang muslimah, Hawa Cissoko tetap menjalankan ibadah puasa ramadan di tengah aktivitasnya sebagai pesepak bola profesional.
Dilansir dari Skysports, pemain berusia 25 tahun tersebut membagikan pengalamannya selama menjalani bulan ramadan.
Menurut Hawa Cissoko, Ramadan berarti banyak baginya, karena ia seperti memulai sesuaitu yang baru dan menjadi manusia yang baik.
"Itu (Ramadan) berarti banyak hal, karena ini seperti awal tahun baru, karena kita tahu bahwa kita harus menggunakan bulan ini untuk berusaha menjadi manusia terbaik yang kita bisa. Jadi, ini seperti awal dari sesuatu," ujar Cissoko.
"Dan di akhir Ramadhan, hal terbaik adalah mencoba untuk menjaga beberapa pengetahuan, beberapa perilaku, banyak hal dan mencoba untuk menjaga ini untuk Ramadhan berikutnya yang akan datang," ujar Cissoko menambahkan.
Selama menjalani puasa Ramadan, ternyata Cissoko tak merasakan banyak perubahan dalam rutinitas.
Namun, karena ia suka makan banyak, hal tersebutlah yang ia nilai menjadi bagian tersulit.
"Bahkan saat bukan waktu Ramadhan, saya bangun setiap pagi untuk berdoa, jadi rutinitas saya tidak berubah," ujar Cissoko.
"Saya makan banyak. Saya suka makanan. Saya bisa makan siang dan 30 menit kemudian, saya ingin makan lagi. Jadi, menurut saya ini adalah hal yang paling sulit. Ketika Anda memikirkannya, Anda sedang berpuasa, dan Anda tahu mengapa Anda berpuasa itu benar-benar berbeda," ujar Cissoko menambahkan.
Berkarier di klub profesional membuat Cissoko terbantu dengan fasilitas yang ada, salah satunya dengan adanya ahli gizi.
Dengan bantuan ahli gizi klub, pemain asal Prancis itu bisa tetap tampil maksimal saat latihan dan bertanding.
"Dengan tim ahli gizi, kami seperti merencanakan jadwal makan," ujar Cissoko.
"Kami mencoba menjadi pintar agar saya memiliki energi yang cukup untuk pelatihan dan permainan," ujar Cissoko menambahkan.
Selain itu pemain berusia 25 tahun itu juga mengaku terbantu dengan staf klub lain yang turun tangan.
"Pelatih fisik datang dan bertanya kepada saya bahwa kami harus membuat rencana tentang sesi latihan saya, sesi gym saya," ujar Cissoko.
"Dan ahli gizi juga dia datang untuk membuat rencana ini. Dan bagi saya ini luar biasa, ini bagus, membantuku menjadi lebih baik," ujar Cissoko menambahkan.
Cissoko mengaku, ia bahkan tak meminta untuk diistimewakan, justru para staf klub lah yang mnawarkan bantuan kepadanya.
"Bukan saya yang meminta dan membicarakan hal ini dengan mereka, mereka datang sepanjang waktu. Senang mendengar bahwa orang ingin membantu Anda," ujar Cissoko.
Mantan pemain tim wanita Paris Saint-Germain (PSG) itu mengaku senang dengan kondisinya di West Ham saat ini.
Ia merasakan dukungan dari orang-orang di sekitar, saat ia menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah di bulan suci Ramadan.
"Seperti tahun lalu, ketika hari raya Idul Fitri, kami pergi ke masjid di pagi hari dan ketika kami kembali ke sini untuk pelatihan, seperti semua orang bertepuk tangan dan kami seperti, mengapa? Apa alasannya?," ujar Cissoko.
"Tapi itu karena mereka tahu seberapa besar bulan ini bagi kami. Mereka tahu betapa istimewanya hari-hari ini bagi kami. Dan melihat semua dukungan ini sungguh luar biasa, luar biasa," ujar Cissoko menambahkan.
Berita Cerita Ramadan Lainnya:
CERITA RAMADAN: Leeds United Persiapkan Tim Medis Khusus yang Memantau Kondisi Para Pemain Muslim