Cerita Dadang Hidayat soal Masa Kelam Persib di Liga Indonesia 2003

Nugraha Pratama

Editor:

  • Dadang Hidayat adalah pemain bertahan andalan Persib Bandung pada Liga Indonesia awal 2000-an.
  • Persib pada era awal Liga Indonesia 2000-an atau tepatnya musim 2003, diakui Dadang Hidayat sempat goyang.
  • Bahkan, Dadang Hidayat menilai masa tergelap mungkin dirasakan Persib pada musim itu.

SKOR.id - Liga Indonesia 2003 bisa menjadi musim paling gelap yang pernah dilalui Persib Bandung dalam perjalanan mereka dan Dadang Hidayat adalah salah satu pemainnya.

Pada musim tersebut, klub berjulukan Maung Bandung itu benar-benar kepayahan dalam mengarungi kompetisi.

Mereka bahkan hampir terdegradasi ke Divisi I, kala itu kasta teratas Liga Indonesia adalah Divisi Utama, pada akhir musim.

Mirisnya, nestapa dirasakan Persib ketika mereka mulai membuka ruang bagi kehadiran pemain asing masuk ke dalam skuad mereka.

PSSI memperbolehkan kembali penggunaan pemain asing di sepak bola Indonesia ketika bergulirnya Kompetisi Liga Indonesia edisi pertama musim 1994-1995.

Pada saat itu, Persib tidak sertamerta mengikuti arus utama. Maung Bandung lebih memilih berjuang dengan mengandalkan pemain lokal hasil binaan mereka.

Hasilnya, terbukti baik. Persib mampu meraih gelar juara Liga Indonesia musim pertama dengan kekuatan full lokal.

Prestasi tersebut mengiringi pencapaian Persib sebelumnya, yang mampu meraih gelar juara Kompetisi PSSI Perserikatan edisi terakhir musim 1993-1994.

Melalui kesuksesan tersebut, Persib pun semakin mantap untuk terus mengarungi kompetisi dengan mengandalkan pemain lokal.

Akan tetapi, seiring berjalan waktu, Persib mulai kepayahan karena seluruh kontestan liga mulai mengandalkan pemain asing dalam skuadnya.

Tidak mau kalah bersaing, pada 2003 Persib akhirnya luluh, mereka mendatangkan tiga pemain asal Polandia ke dalam skuadnya.

Mereka adalah Mariusz Mucharski, Piotr Orlinski, dan Maciej Dolega. Para pemain asing ini datang bersama Marek Andrejz Sledzianowski, pelatih asal Polandia.

Ya, Marek Andrejz Sledzianowski ditunjuk untuk menangani tim dan jadi arsitek impor pertama Persib era Liga Indonesia.

Sayangnya, kehadiran pemain asing tak lantas membantu Persib untuk meningkatkan prestasi mereka.

Sebaliknya, Maung Bandung justru terpuruk. Sejak awal musim, Persib lebih sering menderita kekalahan.

Akibatnya, posisi mereka di tabel klasemen pun tak pernah beranjak dari posisi juru kunci.

Kapten Persib pada masa itu, Dadang Hidayat, mengungkapkan penyebab Persib terpuruk pada saat itu.

Diakui pemain yang akrab disapa Dahi itu, Liga Indonesia 2003 menjadi musim kompetisi paling berat yang pernah dilaluinya selama 11 tahun membela panji Maung Bandung.



"Jujur saja, itu adalah masa paling berat yang pernah saya lalui bersama Persib," kata Dahi saat dihubungi melalui sambungan telepon, belum lama ini.

"Bayangkan saja, selama satu musim itu kami selalu berada di bawah. Saya benar-benar stres waktu itu."

"Bahkan untuk keluar rumah saja, saya sampai tidak berani, karena sangat malu," katanya.

Meski begitu, Dahi enggan mengkambinghitamkan Marek dan para pemain Polandia bawaannya sebagai penyebab keterpurukan Persib.

Dikatakan Dahi, Marek sebenarnya pelatih yang bagus. Begitu pula dengan para pemain Polandia bawaannya.

Hanya saja, mereka tidak bisa beradaptasi dengan kultur sepak bola Indonesia. Biar bagaimanapun, kultur sepak bola di setiap wilayah itu berbeda, terlebih Eropa dan Asia.

"Mereka baru pertama ke Indonesia, belum mengenal sepak bola Indonesia. Jadi, ada shock culture. Padahal, kalau dari segi kualitas, Marek itu pelatih bagus sebenarnya," kata Dahi. 

"Pemain-pemain yang dibawa juga punya kualitas. Hanya, karena proses adaptasi yang tidak berjalan baik, akhirnya mereka tidak bisa berkembang dan terdepak dari klub," ujar Dahi.



Faktor lainnya, persiapan tim yang tidak ideal. Dikatakan Dahi, saat itu persiapan Persib terlalu mepet dengan kompetisi.

Akibatnya, berimbas pada pembentukan skuad. Persib kesulitan mencari pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim.

Sebab, para pemain incaran sudah keburu dikontrak tim lain. Mau tidak mau, Persib pun mengarungi kompetisi dengan skuad seadanya. Diakui Dahi, Persib saat itu rata-rata dihuni pemain muda.

"Saat itu memang pembentukan awalnya memang sudah salah. Persiapan Persib untuk liga itu memang telat," ucap Dahi.

"Jadi pelatih kesulitan untuk mencari pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim," tuturnya.

"Skuad pada saat itu kan pemain senior hanya saya, Udin (Rafiudin), Asep dayat, dan sisanya pemain muda."

 
Beruntung, Persib masih bisa lolos dari jerat degradasi. Perombakan tim pada paruh musim memberikan dampak positif bagi tim Persib.

Saat itu, pengurus Persib mendatangkan Juan Antonio Paez untuk menggantikan posisi Marek sebagai pelatih kepala Persib.

Juan Paez yang berasal dari Cile, membawa serta tiga pemain senegaranya untuk bergabung bersama Persib.

Kala itu, Juan Paez membawa Alejandro Tobar, Claudio Lizama, dan Rodrigo Sanhueza.

Kehadiran Paez dan para pemain Cile bawaannya itu mampu mengangkat persib dari posisi juru kunci.

Sayang pada akhir musim, posisi Persib masih berkutat di zona degradasi. Saat itu, Persib menempati posisi ke-16.

Mereka masih mendapat kesempatan untuk bisa lolos dari jerat degradasi melalui babak play-off.



Skuad Maung Bandung akhirnya lolos dari jurang degradasi setelah tampil impresif pada babak play-off.

Mereka sukses mengunci kemenangan atas Persela Lamongan dan PSIM Yogyakarta dengan skor 1-0, dan menahan imbang Perseden Denpasar 4-4.  

"Untungnya, waktu ada play-off dan dengan perjuangan yang keras, kami bisa lolos dari degradasi," kata Dahi.

"Kalau sampai degradasi, itu nama saya akan tercatat dalam sejarah, membawa Persib degradasi. Jadi bebannya memang sangat berat sekali," ucap Dahi menegaskan.  

Ikuti juga InstagramFacebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Baca juga Berita Persib lainnya:

Yudi Guntara Ungkap Modal Persib Jadi Juara pada Edisi Terakhir Perserikatan

Legenda Persib Yudi Guntara Dukung Febri Hariyadi ke Muangthong United

RELATED STORIES

Link Live Streaming Liga Inggris: Wolverhampton Wanderers vs Tottenham Hotspur

Link Live Streaming Liga Inggris: Wolverhampton Wanderers vs Tottenham Hotspur

Link live streaming Wolverhampton Wanderers vs Tottenham Hotspur bisa didapatkan dalam artikel ini.

Piala Dunia U-20 2021 Batal, Bek Persib Tidak Patah Semangat Ikuti TC Timnas U-19 Indonesia

Piala Dunia U-20 2021 Batal, Bek Persib Tidak Patah Semangat Ikuti TC Timnas U-19 Indonesia

Bek Persib, Bayu Mohamad Fiqri, tetap antusias dalam mengikuti pemusatan latihan timnas U-19 Indonesia.

Nasib Liga 1 2020 Tak Kunjung Terang, Rencana Pelatih Persib Terancam Gagal

Nasib Liga 1 2020 Tak Kunjung Terang, Rencana Pelatih Persib Terancam Gagal

Rencana pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, terancam gagal karena sampai saat ini tak ada titik terang soal kelanjutan Liga 1 2020.

Tahun 2020 Penuh Lika-liku, Victor Igbonefo Sampaikan Harapan Besar untuk 2021

Tahun 2020 Penuh Lika-liku, Victor Igbonefo Sampaikan Harapan Besar untuk 2021

Beberapa hari menjelang berakhirnya tahun 2020, bek Persib Bandung, Victor Igbonefo, menyampaikan harapannya untuk tahun depan.

Pasrah pada Keadaan, Winger Persib Coba Nikmati Ketidakjelasan Liga 1 2020

Pasrah pada Keadaan, Winger Persib Coba Nikmati Ketidakjelasan Liga 1 2020

Pemain Persib Bandung, Ghozali Siregar, hanya bisa pasrah menerima ketidakjelasan Liga 1 2020.

Kilas Balik Final Copa Indonesia 2007: Kala Ferry Rotinsulu Bikin Tiga Algojo Persipura Mati Kutu

Kilas Balik Final Copa Indonesia 2007: Kala Ferry Rotinsulu Bikin Tiga Algojo Persipura Mati Kutu

Di partai final Copa Indonesia, Sriwijaya FC menjadi juara usai membungkam Persipura lewat drama adu penalti.

Akhirnya, Polri Beri Lampu Hijau Liga Indonesia dan Menpora Akan Bersua Kapolri

Lampu hijau perizinan untuk Liga Indonesia khususnya Liga 1 2021 diberikan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

EWC Free Fire 2025. (Garena)

Esports

Empat Tim Indonesia Siap Tampil di Free Fire Esports World Cup 2025

Esports World Cup: Free Fire 2025 akan berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, mulai 16-20 Juli.

Gangga Basudewa | 16 Jul, 06:02

cover persib

Liga 1

Bek Timnas Irak Jadi Pemain Asing Kesembilan Persib, Ini Alasannya

Bek Timnas Irak, Frans Putros, resmi menjadi pemain asing anyar kesembilan yang direkrut Persib dengan kontrak satu tahun.

Rais Adnan | 16 Jul, 05:49

Skuad Manchester United musim 2024-2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Jadwal Pramusim Manchester United, Tur AS hingga Fiorentina

Tur di Amerika Serikat hingga laga lawan Fiorentina termasuk dalam jadwal pramusim Manchester United. Berikut ini jadwal lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jul, 02:11

Skin Nathan MSC Pass 2025. (Moonton)

Esports

Pemain Paling Veteran di MSC 2025, Bukan dari Indonesia!

Bukan dari Indonesia, ada satu pemain paling veteran yang ikut di turnamen Mobile Legends, MSC 2025. Siapa dia?

Thoriq Az Zuhri | 16 Jul, 01:58

Jens Raven saat membela Timnas U-19 Indonesia di ASEAN U-19 Championship 2024. (Hendy Andika/Skor.id)

Timnas Indonesia

1 Laga 6 Gol, Jens Raven Pecah Rekor Top Skor Piala AFF U-23

Rekor top skor di Piala AFF U-23 dipecahkan oleh Jens Raven yang mencetak enam gol dalam satu laga.

Thoriq Az Zuhri | 16 Jul, 01:49

Japan Open 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Badminton

Japan Open 2025: Semua Unggulan dari Indonesia Gugur Dini

Semua unggulan yang berasal dari Indonesia harus rela gugur dini dari gelaran Japan Open 2025, genting!

Thoriq Az Zuhri | 16 Jul, 01:36

Honor of Kings (Jovi Arnanda/Skor.id)

Esports

Honor of Kings World Cup 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen

Honor of Kings World Cup 2025 sedang digelar di Esports World Cup 2025. Berikut hasil, jadwal, dan klasemen lengkapnya.

Thoriq Az Zuhri | 15 Jul, 22:41

Mobile Legends. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Mobile Legends MWI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen Mobile Legends putri di Esports World Cup 2025, MWI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 15 Jul, 22:39

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/ Skor.id)

Timnas Indonesia

Erick Thohir Ingatkan Timnas U-23 Indonesia Tak Terlena dan Target di Piala AFF U-23 2025

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menontong langsung laga Timnas U-23 Indonesia pada Selasa (15/7/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 15 Jul, 17:00

gerald vanenburg - timnas indonesia

Timnas Indonesia

Pesta Gol di Awal Piala AFF U-23 2025, Pelatih Timnas U-23 Indonesia Akui Ada Penurunan

Pelatih Timnas U-23 Indonesia, Gerald Vanenburg, mengakui ada penurunan penampilan di ASEAN U-23 Championship 2025.

Taufani Rahmanda | 15 Jul, 16:31

Load More Articles