SKOR.id – MotoGP Americas 2023 membuktikan bila apa pun bisa terjadi di kelas premier Kejuaraan Dunia Balap Motor. Lihat saja keberhasilan Alex Rins (LCR Honda Castrol) yang berhasil memaksimalkan kecelakaan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) untuk memenangi balapan utama GP Americas pada Minggu (16/4/2023) sore waktu setempat.
Luca Marini (Mooney VR46 Racing Team) melanjutkan finis podium beruntun timnya usai menahan tekanan berat dari andalan utama Yamaha Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP).
Menariknya, bagi tiga pembalap teratas GP Americas 2023, ini menjadi finis podium pertama pada musim ini (finis tiga besar di sprint race tidak dihitung finis podium).
Berikut sejumlah poin penting dari hasil balapan di Circuit of The Americas (COTA) yang harus dicermati.
COTA Trek Favorit Alex Rins.
Setiap pembalap pasti memiliki sirkuit favorit. Kini, Rins sepertinya siap menjadikan COTA sebagai trek favoritnya usai memastikan kemenangan keempat di semua kelas: Moto3 2013, Moto2 2016, dan MotGP 2019 (bersama Suzuki) dan 2023 (Honda).
Rins menjadi pembalap pertama yang mampu memenangi Grand Prix di atas Honda pada 2023. Hebatnya, rider asal Spanyol itu baru menjalani balapan ketiganya bersama Honda pada tahun ini (usai bergabung dari tim pabrikan Suzuki).
Alex Rins juga menjadi pembalap kedua setelah Marc Marquez (Repsol Honda) yang mampu memenangi race MotoGP sejak 2018, ketika Cal Crutchlow (LCR Honda Castrol) merebut podium utama di GP Argentina.
Deja vu untuk sang Juara Dunia
Usai mendominasi sprint race pada Sabtu, Bagnaia jelas menjadi favorit memenangi Grand Prix. Start dilakukannya dengan baik sehingga bisa langsung memimpin. Namun, Rins tidak menyerah sembari mengunci dirinya di belakang juara dunia MotoGP Bagnaia.
Rins terus menambah tekanan terhadap pembalap bernomor motor 1, sekaligus memaksa rider Italia itu melakukan kesalahan. Upaya Rins berhasil ketika Bagnaia yang tampaknya tak kuat menahan tekanan, akhirnya terjatuh di Tikungan 3 lap 7, saat memimpin lomba.
Ini kali kedua beruntun musim ini Bagnaia tidak mampu menuai poin dari race. Sebelumnya, di Argentina, ia juga sempat terjatuh dan finis di P16.
Kesalahan yang dilakukan Bagnaia di dua balapan itu seharusnya tidak dilakukan rider dengan kualitas juara dunia. Ini jelas menjadi catatan bagi Bagnaia dan Ducati.
Strategi Jitu Quartararo dan Duel dengan Marini.
Usai inferior dari sisi teknis motor pada sprint race dan hanya start dari baris ketiga, tepatnya grid ke-7, Quartararo menyadari kans merebut hasil bagus adalah dengan mencoba melesat ke depan sejak awal.
Apa yang dilakukan pembalap asal Prancis itu di lap pertama – dengan melibas sejumlah rider – sungguh brilian. Itulah kunci dirinya berhasil merebut P3 di COTA.
Pada lap 6, Jack Miller (Red Bull KTM Factory Racing) terjatuh. Kondisi ini membuat Quartararo naik ke posisi ke-3. Kemudian, duel yang dilakoni El Diablo dengan Marini makin sengit karena pertarungan untuk posisi ke-2 setelah kecelakaan Bagnaia.
Marini membayangi setiap gerakan Quartararo dan lalu berhasil merebut P2 di sebuah trek lurus. Dengan gap hingga 3,5 detik dengan para pembalap yang bertempur untuk posisi ke-4, Marini dan Quartararo terlibat duel sengit seraya berharap masih bisa mengejar Rins.
Maverick Vinales Panas Menjelang Balapan Berakhir.
Sejarah berulang. Untuk kesekian kalinya, rider Aprilia Racing itu gagal di awal, tidak hanya kehilangan banyak posisi. Tetapi peluangnya untuk mendapatkan hasil yang baik dalam balapan, yang akan sangat mungkin dilakukan melihat penampilannya selama, dan terutama, di bagian akhir dari balapaan MotoGP Americas 2023.
Kesalahan Jorge Martin
Situasi saat lampu start padam menjadi awalan sempurna untuk Pecco Bagnaia melesat terdepan dengan Alex Rins mengejarnya.
Drama di lap pertama terjadi saat pembalap Ducati Alex Marquez (Gresini Racing MotoGP), Jorge Martin (Prima Pramac Racing), dan Fabio Di Digiannantonio (Gresini Racing MotoGP) tersingkir.
Martin dan Marquez terjatuh bersama di Tikungan 3, ketika Ducati Desmosedici GP23 milik Martin kehilangan grip depan. Namun, motor Martin kemudian menghantam Alex Marquez, kompatriotnya, sama-sama dari Spanyol bersamanya.
Insiden ini mirip seperti GP Portugal, balapan pertama musim ini. Bedanya, saat itu justru Martin yang menjadi korban dari Marc Marquez (Repsol Honda) yang menabraknya saat melakukan pengereman keras di salah satu tikungan Sirkuit Algarve, Portimao.