SKOR.id – Casey Stoner mengungkapkan pandangannya terkait situasi pabrikan Jepang saat ini di MotoGP, yang membuatnya khawatir. Ia melihat Honda dan Yamaha korban utama dari perkembangan teknis kejuaraan.
Hal tersebut disampaikan sang juara dunia dua kali MotoGP selama berpartisipasi dalam event Goodwood Festival of Speed 2023 di Inggris akhir pekan ini.
Menurut Stoner, regulasi Kejuaraan Dunia Balap Motor Grand Prix telah diganti demi menguntungkan pabrikan dari Eropa dalam pengembangan teknis, terutama sisi aerodinamika.
“Saya tidak berpikir Honda dan Yamaha harus disalahkan atas situasi saat ini. Sebaliknya, menurut saya peraturan sudah diubah untuk membantu pabrikan Eropa dengan aerodinamika mereka,” ujar rider legendaris Australia dilansir Speedweek.
“Beberapa tahun yang lalu sebenarnya diputuskan untuk melarang semua alat bantu aerodinamika, tetapi kemudian rencana ini tiba-tiba dibatalkan lagi. Itulah mengapa Suzuki kemudian memutuskan meninggalkan MotoGP.”
“Dan saya khawatir jika Honda serta Yamaha juga akan pergi, karena apa yang kita miliki sekarang bukanlah apa yang mereka janjikan. Motor sekarang menjadi seperti mobil Formula 1 dengan dua roda.”
Keberatan bahwa pabrikan Eropa tidak lebih baik daripada brand asal Jepang di MotoGP ketika itu bukanlah sesuatu yang Casey Stoner biarkan tanpa komentar.
“Mereka sudah memiliki wind tunnel (terowongan angin) dan semuanya di sini (Eropa). Terakhir kali saya melihat, itu masih olahraga balap motor, dan bukan Formula 1,” eks pembalap andalan Ducati dan Honda tersebut menambahkan.
“Beberapa tahun lalu, mereka mengatakan akan menuju ke arah yang berbeda, namun sekarang tiba-tiba berubah. Aerodinamika memakan sumber daya yang sangat besar dan juga sulit untuk mengembangkan sesuatu dengan cepat di Jepang daripada Eropa.”
“Tetapi itulah yang dimaksud aerodinamika. Sulit menilai apa yang sedang terjadi dalam benak para pembuat keputusan di pabrikan Jepang, saya belum bicara dengan mereka. Faktanya, mereka sedang kesulitan dan mungkin tak mau mengikuti perkembangan ini.”
“Menurut pendapat saya, seharusnya tidak perlu ada semua winglet dan (aerodinamika) semacamnya seperti ini,” kata pemenang 45 kali Grand Prix itu menggarisbawahi.