SKOR.id - Dalam beberapa tahun terakhir, Carlos Alcaraz mencuri perhatian karena mampu mendobrak persaingan tenis elite dunia di nomor tunggal putra.
Masih berada di luar zona top 100 ranking dunia pada pertengahan Mei 2021, Carlos Alcaraz terus merangkak naik seiring rentetan prestasi yang diukir.
Carlos Alcaraz mulai jadi sorotan usai meraih lima gelar sepanjang 2022 termasuk turnamen tenis Grand Slam US Open yang membawanya duduk di puncak ranking ATP.
Kemonceran petenis 20 tahun itu pun berlanjut pada musim ini. Terbaru, ia meraih gelar Grand Slam kedua sepanjang kariernya usai menjuarai Wimbledon 2023.
Wajar jika kemudian Carlos Alcaraz banjir pujian atas segala pencapaian yang sudah direngkuh dalam usia tergolong masih muda.
Bahkan, banyak pihak yang menyebut petenis Spanyol itu bakal jadi "wajah" tunggal putra tenis dunia selanjutnya menggantikan The Big Three.
The Big Three adalah julukan untuk trio Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer yang mendominasi persaingan tunggal putra dalam beberapa tahun terakhir.
Carloz Alcaraz pun disebut memiliki kemampuan komplet, perpaduan Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer yang punya total 65 gelar Grand Slam.
Novak Djokovic yang dikalahkan Carlos Alcaraz di final Wimbledon 2023 akhir pekan lalu pun sepakat dengan anggapan di atas.
“Orang-orang sudah membicarakan hal ini selama 12 bulan terakhir,” petenis Serbia itu membuka pernyataannya.
“Permainannya (Alcaraz) punya sejumlah elemen perpaduan dari Roger, Rafa, dan saya sendiri. Saya pun setuju akan hal itu.”
Lebih lanjut, Djokovic pun tak ragu memuji kemampuan Alcaraz yang disebutnya sebagai pemain yang sangat komplet.
“Jujur saja, saya belum pernah menghadapi pemain seperti dirinya. Roger dan Rafa tentu saja punya kekuatan dan kelemahan tetapi Carlos adalah pemain yang sangat komplet,” katanya.
“Dia juga punya kemampuan adaptasi luar biasa yang saya pikir merupakan kunci untuk karier yang panjang dan sukses di berbagai permukaan lapangan tenis.”
Faktor adaptasi yang baik dari Alcaraz memang sempat disinggung oleh Djokovic setelah keduanya saling berhadapan di final Wimbledon 2023.
Menurut Djokovic, Alcaraz yang selama ini dikenal mumpuni saat bermain di lapangan dengan permukaan keras dan tanah liat mulai bisa beradaptasi di atas lapangan rumput.
Gelar Wimbledon 2023 pun jadi bukti sahih bahwa Alcaraz mulai bisa menguasai permainan di tiga jenis permukaan lapangan tenis yang berbeda.
“Saya pikir saya hanya akan dibuat kesulitan olehmu saat tampil di atas lapangan tanah liat dan permukaan keras, tidak di atas rumput,” kata Nole ditujukan ke Alcaraz.
“Namun, sekarang ceritanya sangat berbeda setelah hasil yang didapat pada (Wimbledon) tahun ini.”