SKOR.id – Dua wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, mesti bekerja keras pada pertandingan pertama fase grup BWF World Tour Finals 2023.
Mereka sama-sama sukses mengamankan kemenangan atas lawan-lawannya. Hanya saja, Ginting maupun Apriyani/Fadia harus menjalani pertarungan rubber game yang melelahkan, Rabu (13/12/2023).
Pada laga pembuka Grup A sektor tunggal putra, Anthony Ginting bertemu unggulan pertama asal Jepang, Kodai Naraoka. Wakil Merah Putih berada dalam tekanan di gim pertama.
Ia kerap kesulitan mengatasi permainan reli panjang yang diterapkan Naraoka. Ginting tertinggal 7-11 saat interval sebelum akhirnya harus mengakui keunggulan sang rival, 10-21.
Masuk gim kedua, Anthony Ginting bangkit. Pebulu tangkis 27 tahun itu bermain lebih baik dan mampu memimpin perolehan poin dari awal hingga akhir untuk membungkus skor 21-10.
Dalam gim penentu, kedua pemain terlibat duel sengit. Kodai Naraoka sempat berada di atas angin pada tahap awal. Ia unggul 4-7. Tetapi Anthony Ginting merespons dan mampu memangkas gap jadi 8-9.
Naraoka memimpin 11-9 saat interval. Selepas jeda, andalan Negeri Matahari Terbit makin nyaman bahkan berhasil menjauh hingga lima poin, 17-12. Meski begitu, Ginting tak panik.
Ia tak bermain buru-buru, mencoba menguras energi lawan dengan penempatan-penempatan shuttlecock sulit. Taktik ini membuahkan hasil hingga mampu menyamakan kedudukan, 17-17.
Serangan yang dilancarkan Ginting membuat Naraoka terus berada dalam tekanan. Jagoan Indonesia pun akhirnya berbalik unggul 19-17 sebelum menuntaskan pertandingan, 21-18.
Bukan hanya Anthony Sinisuka Ginting, comeback juga diperlihatkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti saat melawan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara di laga pertama Grup A ganda putri.
Seperti halnya Ginting, pasangan Indonesia tersebut kehilangan gim pertama, 11-21. Tetapi Apriyani/Fadia mampu bangkit, merebut gim kedua dengan skor 21-16 untuk memaksakan rubber.
Pada gim penentuan, Apriyani/Fadia tidak hanya memperlihatkan performat kuat, namun juga daya juang luar biasa. Sempat memimpin 5-1, mereka lalu tertinggal 7-8, tetapi kembali unggul, 11-8, saat interval.
Begitu gim ketiga dilanjutkan, duo Merah Putih mampu menjaga momentum dan mengantisipasi tekanan yang coba dilancarkan Matsumoto/Nagahara. Mendekati poin-poin kritis, situasi berubah.
Pasangan Jepang berhasil memperkecil gap dari 18-13 menjadi 19-17. Berkat ketenangan dan fokus tinggi, Apriyani/Fadia berhasil mengamankan kemenangan dengan skor akhir 21-18.
“Seperti yang kami sampaikan kemarin, kami harus bermain sabar dengan ganda putri Jepang. Mengadu reli sampai menemukan celah untuk mendapatkan poin,” ujar Apriyani seperti dikutip dari rilis PBSI.
“Di game ketiga (kami) sempat beberapa kali melakukan kesalahan sendiri, tapi beruntung fokus kami bisa kembali lagi,” tambah pebulu tangkis kelahiran Konawe, Sulawesi Tenggara itu.