SKOR.id – BWF World Tour Finals 2023 siap dilangsungkan pada 13-17 Desember. Enam wakil Indonesia akan tampil dalam turnamen antarpemain dengan raihan poin terbanyak sepanjang musim ini.
Sejak pertama kali digelar 2018 lalu, BWF World Tour Finals diplot menggantikan BWF Super Series Finals dan bergulir pada bulan Desember setiap tahunnya.
Untuk edisi 2023, Skuad Merah Putih meloloskan enam wakil di empat nomor untuk bersaing meraih total hadiah uang 2,5 juta dolar (setara Rp39 miliar) serta tentunya poin yang bisa menentukan posisi ranking.
Dari sektor tunggal putra ada dua pebulu tangkis Indonesia yang akan bersaing, yakni Jonatan Christie serta Anthony Sinisuka Ginting. Kemudian pada nomor tunggal putri ada Gregoria Mariska Tunjung.
Di ganda putra pun ada dua wakil, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Dan satu lagi dalam sektor ganda putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Tidak ada perwakilan Indonesia yang ambil bagian di nomor ganda campuran tahun ini. Untuk kali pertama nihil pasangan Merah Putih pada ke sektor tersebut.
Lantas, seperti apa kiprah wakil Indonesia dalam BWF World Tour Finals edisi-edisi sebelumnya? Ada baiknya menengok ke belakang, melihat rekam jejak para pebulu tangkis Tanah Air di turnamen tersebut.
Jika menarik mundur sejak digelar perdana pada 2008, dari masih mengusung nama BWF Super Series Masters Finals, lalu BWF Super Series Finals, hingga kini BWF World Tour Finals, Indonesia baru mampu menjadi juara di satu nomor, yakni ganda putra.
Gelar perdana dipersembahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada 2013. Ketika itu, mereka sukses keluar sebagai kampiun usai menang atas pasangan Korea Selatan, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang, 21-14, 21-16.
Musim berikutnya, Ahsan/Hendra kembali tampil. Namun sebagai juara bertahan, mereka terpaksa retire (mundur) akibat cedera pinggang yang diderita Ahsan saat melakoni laga pertama babak penyisihan grup.
Pada BWF Super Series Finals 2015, Ahsan/Hendra membuktikan kualitasnya sebagai salah ganda putra terbaik dunia. The Daddies menjadi juara setelah menang rubber game atas Chai Biao/Hong Wei (Cina).
Kemudian dalam edisi 2017 yang berlangsung di Dubai, Indonesia kembali menyabet gelar di sektor ganda putra. Kali ini melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo. Minions juara usai kalahkan Liu Cheng/Zhang Nan (Cina) straight game di final.
Selang dua tahun, ganda putra lagi-lagi menjadi juru selamat Indonesia. Melalui Ahsan/Hendra, satu trofi mampu diboyong dari Guangzhou, Cina. Mereka meredam Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang) di final.
Sementara sektor lain belum mampu menyumbang gelar bagi Merah Putih. Sektor tunggal putra, tiga kali nyaris menjadi juara. Dua wakil sebanyak tiga kali tercatat berhasil melangkah ke babak final.
Anthony Sinisuka Ginting melakukannya pada BWF World Tour Finals 2019 dan juga 2022. Namun ia selalu kalah di partai puncak. Pertama dari Kento Momota (Jepang), kemudian dari Viktor Axelsen (Denmark).
Satu nama lagi dari tunggal putra yang sukses menembus final adalah Tommy Sugiarto. Sayangnya, di laga penentuan gelar, wakil Merah Putih tumbang melawan pebulu tangkis legendaris Malaysia Lee Chong Wei.
Sedangkan, ganda putri dan ganda campuran Indonesia masing-masing satu kali pernah mencapai final, yakni pada edisi perdana BWF Super Series Final, 2008 silam.
Pasangan Vita Marissa/Lilyana Natsir ketika itu berpeluang menjadi juara sektor ganda putri. Sayangnya, mereka kalah dari wakil Malaysia, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui.
Lalu pada nomor ganda campuran, Nova Widianto/Lilyana Natsir mampu melaju ke partai puncak. Tetapi, mereka juga harus puas menutup turnamen sebagai runner-up akibat takluk rubber game dari pasangan Denmark Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl.
Sepanjang turnamen penutup musim digelar, hanya di tunggal putri wakil Indonesia belum pernah berlaga di laga perebutan gelar. Tentu Gregoria diharapkan bisa melakukannya tahun ini, meski tidak akan mudah.
Bukan hanya Gregoria, pastinya fans bulu tangkis Tanah Air ingin melihat wakil-wakil Merah Putih di tiga sektor lainnya bisa berdiri di podium tertinggi di Hangzhou Olympic Sports Center akhir pekan nanti.
Rapor Wakil Indonesia di Laga Puncak BWF World Tour Finals/Super Series Finals:
2008
WD – Vita Marissa/Lilyana Natsir vs Wong Pei Tty/Chin Eei Hui (Malaysia): 15-21, 20-22
XD – Nova Widianto/Lilyana Natsir vs Thomas Laybourn/Kamilla R. Juhl (Denmark): 19-21, 21-18, 20-22
2013
MS – Tommy Sugiarto vs Lee Chong Wei (Malaysia): 10-21, 12-21
MD – Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Kim Gi-jung/Kim Sar-rang (Korsel): 21-14, 21-16
2015
MD – Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Chai Biao/Hong Wei (Cina): 13-21, 21-14, 21-14
2017
MD – Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Liu Cheng/Zhang Nan (Cina): 21-16, 21-15
2019
MS – Anthony Sinisuka Ginting vs Kento Momota (Jepang): 21-17, 17-21, 14-21
MD – Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang): 24-22, 21-19
2020
MD – Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan): 17-21, 23-21
2021
MD – Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo vs Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang): 16-21, 21-13, 17-21
2022
MS – Anthony Sinisuka Ginting vs Viktor Axelsen (Denmark): 13-21, 14-21
MD – Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (Cina): 17-21, 21-19, 12-21