- Legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek, ingin juara BWF World Championship mendapatkan hadiah uang.
- Hadiah tersebut sebagai upah kerja keras atlet selain gengsi sebagai juara dunia.
- Selain itu distribusi hadiah BWF World Tour Finals pun harus merata ke 32 pemain.
SKOR.id - Legenda bulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek, mengkritisi gengsi BWF World Championship sebagai turnamen para pemain juara dunia bulu tangkis.
BWF World Championship tidak menghadiahkan uang sepeser pun kepada para jawara sejak pertama kali dipertandingkan pada 1977, ketika masih bernama IBF World Championship.
Rashid Sidek pun memberikan masukan kepada Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) untuk menyediakan hadiah uang dalam ajang kejuaraan dunia ini.
Berita Bulu Tangkis Lainnya: Ganda Putra Malaysia Sambut Baik Kedatangan Flandy Limpele
Bahkan, menurut Rashid Sidek, hadiah uang juga perlu diberikan kepada jawara turnamen beregu seperti Sudirman Cup, Thomas Cup, dan Uber Cup.
Alasan utamanya adalah untuk menghargai segala jerih payah para atlet yang telah berjuang sejak babak 64 besar untuk meraih titel juara dunia.
"Saya paham mengapa BWF tidak memberikan hadiah uang pada kejuaraan dunia edisi terdahulu. Namun, sekarang kan kondisinya mereka sudah menghasilkan jutaan dolar," kata Rashid Sidek dilansir dari The Star.
"Mereka seharusnya memberikan penghargaan kepada pemain yang turut serta dalam turnamen ini."
Peraih medali perak Olimpiade Atlanta 1996 tersebut kemudian mencontohkan bagaimana Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) memberikan uang saku kepada seluruh finalis, termasuk sang juara.
"Misalnya, FIFA memberikan hadiah kepada 32 finalis Piala Dunia Sepak Bola dan Prancis sebagai juara tahun 2018 meraih uang total 38 juta dolar AS (setara Rp561,98 miliar)," jelasnya.
Menurutnya, BWF saat ini lebih dari cukup untuk memberikan hadiah kepada para juara World Championship.
"Ada lebih banyak turnamen BWF sekarang, jadi federasi bisa mendapatkan lebih banyak pemasukan," Sidek menuturkan.
Selain mengkritisi hadiah BWF World Championship, Sidek juga menyayangkan distribusi hadiah yang kurang merata pada World Tour Finals.
Ajang pamungkas bulu tangkis dari serangkaian tur selama setahun tersebut memiliki hadiah sebesar 1,5 juta dolar AS (setara Rp22,18 miliar), tetapi distribusinya tidak merata.
"Ketika para pemain terhenti pada babak pertama, mereka tidak dapat uang. Itu akan menyulitkan bagi pemain independen yang tidak mendapatkan bantuan dari negaranya," ujar Sidek menjelaskan.
Berita BWF World Championship Lainnya: BWF Rilis Jadwal Baru, Indonesia Open 2020 Bergulir November
Menurutnya, seluruh pemain di BWF World Tour Finals berhak mencicipi hadiah dari federasi agar tidak hanya para jawara yang bergelimang harta.
"Para pebulu tangkis berperingkat rendah pun berhak mencicipi keuntungan yang diperoleh federasi. BWF harus mengkaji ulang pengeluaran mereka dan fokus kepada kesejahteraan atlet," Sidek memungkasi.