- BWF berencana memberi kesempatan kepada ganda campuran Cina dan Hong Kong untuk meraih poin Olimpiade 2020 dari BAMTC 2021.
- Kebijakan BWF itu ditentang Goh Liu Ying karena bakal merugikan pasangan ganda campuran lainnya.
- Goh Liu Ying ingin agar rencana BWF itu dibatalkan demi memberi persaingan yang lebih adil dalam perebutan tiket Olimpiade Tokyo 2020.
SKOR.id - Pebulu tangkis Malaysia, Goh Liu Ying, turut buka suara terkait kebijakan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) terkait periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Secara umum, Goh Liu Ying menyambut positif keputusan BWF yang memperpanjang periode kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 hingga Januari-April 2021.
Akan tetapi, pasangan bermain Chan Peng Soon ini menyoroti kebijakan BWF yang dinilai bakal menguntungkan pasangan ganda campuran Cina dan Hong Kong
Baca Juga: PBSI Keberatan Ganda Campuran Cina dan Hong Kong Dapat Poin dari BAMTC 2021
Sebelumnya, BWF berencana untuk memberi poin pada pasangan ganda campuran Cina dan Hong Kong yang mengikuti Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2021.
Langkah ini diambil karena Cina dan Hong Kong terpaksa absen dari ajang Badminton Asia Team Champonships (BATC) 2020 setelah tak mendapat izin masuk Filipina (terkait Covid-19).
Masalahnya, BAMTC dan BATC adalah dua turnamen bulu tangkis beregu yang menerapkan format berbeda.
BATC menggelar kompetisi untuk tim beregu putra dan putri, sedangkan BAMTC memiliki konsep seperti Sudirman Cup dengan memainkan semua nomor termasuk ganda campuran.
Goh Liu Ying sebenarnya bisa memaklumi latar belakang kebijakan BWF yang memberi kans meraih poin bagi ganda campuran Cina dan Hong Kong.
Namun, hal itu masih terasa tak adil bagi ganda campuran negara lain yang sebelumnya juga tak bermain di BATC 2020.
"Chan Peng Soon dan saya tak bermain di Manila (tuan rumah BATC 2020). Begitu pula dengan banyak ganda campuran lainnya," kata Goh Liu Ying.
"Sekarang, BWF memberi kesempatan ganda campuran Cina dan Hong Kong untuk meraih poin Olimpiade pada BAMTC 2021, mereka bakal mendapat keuntungan."
Baca Juga: Goh Liu Ying Berencana Dirikan Akademi Bulu Tangkis Usai Pensiun
Bagi Goh Liu Ying, keadilan harus ditegakkan mengingat persaingan menuju Olimpiade Tokyo 2020 begitu ketat.
Saat ini, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying menempati peringkat ketujuh dalam ranking Race to Tokyo 2020.
Malaysia masih memiliki sejumlah ganda campuran yang berpeluang Olimpiade 2020, yakni Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie (ranking 11) dan Tan Kian Meng/Lai Pei Jing (ranking 13).
Setiap negara berhak mengirim maksimal dua delegasi, tiap nomor, jika sama-sama menempati delapan besar. Jika berada di luar, maka mereka hanya bisa mengirim satu wakil.
"Dengan persaingan menuju Olimpiade yang ketat, setiap ajang kualifikasi terasa penting. Kami (Malaysia) sedang berusaha meloloskan dua ganda campuran," kata Goh.
"Pasangan terbaik Hong Kong, saat ini menduduki peringkat sembilan. Jika mereka bermain di BAMTC, mereka berpeluang mendapat poin tambahan dan itu terasa tak adil."
Perempuan 31 tahun itu pun menyarankan agar BWF membatalkan status BAMTC 2021 sebagai ajang kualifikasi Olimpiade 2020.
Kemudian, masih menurut Goh Liu Ying, slot BAMTC 2021 itu bisa diganti dengan kompetisi beregu putra dan putri layaknya BATC.
Baca Juga: 8 Amandemen Menuju Olimpiade 2020, BWF Mulai Kualifikasi Awal 2021