- Pit Beirer senang dengan jumlah teknisi yang ada di MotoGP saat ini.
- Kemampuan pembalap dalam meningkatkan kinerja motor menjadi yang utama dalam MotoGP.
- Penambahan jumlah teknisi akan membuat pengeluaran MotoGP semakin besar.
SKOR.id – Direktur Balap Red Bull KTM Racing Pit Beirer tak ingin jika di masa depan MotoGP bakal memiliki cara kerja seperti di Formula 1 (F1).
Sejak era modern, sebuah tim di F1 membutuhkan banyak orang untuk membuat mobil mereka memiliki kinerja yang diinginkan.
Biasanya terdapat lebih dari 100 orang di dalam garasi yang mengumpulkan data dan analisis di setiap perangkat pada mobil mereka.
Sementara itu, sebuah tim MotoGP hanya membutuhkan 50 hingga 60 orang di dalam garasi untuk menangani dua pembalap.
Pit Beirer menegaskan bahwa di MotoGP kemampuan seorang pembalap dalam meningkatkan motornya menjadi yang paling diutamakan.
“Saya pikir jumlah orang yang ada di dalam garasi pada saat ini masih menjadi yang terbaik,” kata Beirer seperti dikutip dari speedweek.com.
Untuk MotoGP 2020, pihak penyelenggara melakukan penyesuaian jumlah kru yang bisa dibawa oleh setiap tim, yaitu tak lebih dari 45 orang.
“Untuk menjaga agar olahraga tetap sehat di masa depan, kami tidak boleh melangkah ke arah F1 dengan memiliki 60, 70, 80 lebih teknisi yang duduk di garasi memasok data ke trek balap,” kata Beirer.
“Tentu saja itu akan membantu, tapi saya pikir kami tidak perlu melakukan apa yang ingin kami lakukan. Kami ingin balapan, kami ingin membuat fan senang,” ujarnya.
Tim pabrikan di MotoGP biasanya memiliki jumlah kru paling banyak karena mereka juga akan mendatangkan teknisi dari pabrikan mereka untuk memastikan segalanya terkoneksi dengan tepat.
“Kenapa orang-orang ingin menonton MotoGP? Untuk melihat pembalap kami seperti roket. Mereka ingin melihat siapa yang lebih baik,” kata Beirer.
“Saya rasa mereka tidak ingin melihat 100 orang insinyur yang berada di garasi atau di pabrikan,” ujarnya.
Pite Beirer menegaskan bahwa langkah tersebut juga akan membuat mereka bakal menghabiskan banyak uang karena harus membayar sumber daya manusia yang nilai gajinya bakal tinggi.
“Saya benar-benar akan menangis untuk setiap euro yang harus dihabiskan untuk arah seperti ini,” ujar Beirer.
“Saya benar-benar ingin menjaga semangat balap persis seperti ini dan ketika kami merindukan kejuaraan, kami merindukan balapan di trek bukan di kantor,” ujarnya.
MotoGP 2020 bakal dimulai di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 19 Juli 2020. Pihak penyelenggara juga telah menegaskan bakal menerapkan protokol kesehatan ketat.
Selain pengurangan jumlah kru, para jurnalis baik dari media televisi, cetak dan online tidak diizinkan untuk hadir.
Hanya kru TV resmi yang bisa meliput di dalam sirkuit saat MotoGP berlangsung.
Ikuti juga Instagram, Facebook, Youtube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Sesuaikan Jadwal dengan US Open, French Open 2020 Mundur Sepekanhttps://t.co/ImQX4SA3PV— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 18, 2020
Berita MotoGP Lainnya: