- Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, meninggal dunia pada Selasa (31/3/2020), di Jakarta, karena kanker tulang.
- Atletik Indonesia sangat kehilangan Bob Hasan.
- Para mantan atlet dan atlet atletik senior, seperti Maria Natalia Londa, Suryo Agung Wibowo, Triyaningsih, dan Dedeh Erawati memberikan ucapan duka cita dan membagikan momen terbaik dengan Bob Hasan.
SKOR.id - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Bob Hasan, meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (31/3/2020).
Bob Hasan meninggal dunia karena kanker tulang yang telah menyebar ke paru-parunya sejak tiga bulan lalu.
Baca Juga: Lalu Muhammad Zohri Anggap Penundaan Olimpiade Momentum Matangkan Diri
Berpulangnya Bob Hasan yang dikenal sebagai Bapak Atletik dalam usia 89 tahun ini juga membuat dunia atletik Indonesia berduka.
Para atlet atletik senior yang sangat akrab dengan Bob Hasan pun memberikan ucapan duka cita dan memberikan apresiasi kepada beliau.
Mulai dari bekas manusia tercepat di Asia Tenggara, Suryo Agung Wibowo, hingga para olimpian di atletik, seperti Dedeh Erawati, Maria Natalia Londa, dan Triyaningsih.
"Pak Bob adalah bapak kami semua di atletik Indonesia. Beliau adalah sosok teladan yang sangat tulus dan peduli terhadap kami," kata Maria Natalia Londa, kepada Skor.id, Selasa (31/3/2020).
Hal senada disampaikan Triyaningsih.
"Beliau sangat total untuk atlet, baik yang berprestasi, maupun yang cedera. Dia juga selalu memberikan motivasi dengan caranya yang khas," ujar Triyaningsih, pelarih jarak jauh Indonesia.
Selain itu, para atlet juga selalu diberikan motivasi untuk memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
"Karena beliau, kami semua para atlet atletik yang bukan siapa-siapa, bisa menjadi orang yang berguna untuk bangsa dan negara. Beliau yang mengajarkan kami arti berjuang dan patriotisme," kata Maria Natalia Londa.
Maria yang mewakili Indonesia pada nomor lompat jauh putri pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, itu sangat bersyukur bisa mengenal beliau dan bisa bergabung dengan atletik Indonesia.
Hal senada disampaikan pelari gawang senior Indonesia, Dedeh Erawati, yang mewakili Indonesia pada Olimpiade 2008 di Beijing, Cina.
"Pak Bob itu Indonesia sekali. Jiwanya Merah Putih, khususnya untuk atletik. Saya sangat dekat dengan bapak. Cara saya menunjukkan sayang ke bapak, tak perlu bilang, cukup tunjukkan dengan prestasi," kata Dedeh Erawati.
Bahkan, Dedeh Erawati juga belajar dari sikap Bob Hasan yang pantang menyerah apabila itu untuk Indonesia.
"Kalau masih bisa dikerjakan sendiri, langsung kerjakan, jangan menunggu, dan kerjakan sampai sukses," ucap Dedeh Erawati.
Rasa kehilangan Dedeh juga sama dengan Suryo Agung Wibowo.
Suryo Agung Wibowo yang merupakan mantan sprinter Indonesia yang pernah menjadi manusia tercepat di Asia Tenggara itu juga sangat kehilangan dengan berpulangnya Bob Hasan.
"Beliau adalah sosok yang mendedikasikan semua yang dia miliki hanya untuk kemajuan atletik Indonesia. Beliau yang selalu mengajarkan agar jangan pernah puas dengan apa yang sudah diraih," ucap Suryo Agung Wibowo.
Baca Juga: Call of Duty: Warzone Blokir 50 Ribu Akun Cheater dalam Tiga Pekan
Ya, Suryo Agung Wibowo yang tampil pada Olimpiade 2008 ini pun mengenang momen-momen dia bersama Bob Hasan.
"Ketika SEA Games 2009, saya meraih emas dan memecahkan rekor nasional dengan 10,17 detik (nomor 100 meter putra). Beliau bilang 'Gung, lu harus bisa lari lebih kencang lagi, dibawah 10,10 detik'," kata Suryo.
Hal itulah yang membuat Suryo terus termotivasi.
Namun, akhirnya rekor Suryo itu diusangkan oleh Lalu Muhammad Zohri yang kini menjadi pemilik rekor nasional 100 meter putra.
Dengan kepergian Bob Hasan, Suryo mengharapkan agar PB PASI bisa melanjutkan tongkat estafet pembinaan yang sudah dibangun dan dijalankan oleh Bob Hasan.