SKOR.id - Dua pemain keturunan Timnas Putri Indonesia, Noa Leatomu dan Estella Loupatty, tak ragu menunjukkan cinta terhadap tanah leluhur mereka.
Meski belum resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI), dua pesepak bola muda ini menegaskan bahwa mereka sudah yakin bakal membela Garuda Pertiwi.
Padahal, peluang memperkuat Timnas Putri Belanda masih terbuka. Bahkan, Estella Loupatty ada kemungkinan dilirik Timnas Wanita Argentina karena sang ibu berasal dari sana.
Tapi, keduanya mantap menjatuhkan pilihan kepada Timnas Putri Indonesia.
"Seandainya pun Argentina memanggil, saya pastinya akan tetap di sini (Indonesia). Saya senang orang-orangnya ramah, permainannya juga bagus. Saya rasa memang inilah tempat saya," kata Estella Loupatty kepada awak media usai latihan di Lapangan Rugby, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).
"Saya juga sama. Apabila ada panggilan dari Belanda, saya pun akan bertahan di Indonesia. Saya menyukai rekan setim yang sangat baik, budayanya juga. Saya senang dengan bagaimana segala sesuatunya dijalankan di sini," Noa Leatomu menambahkan.
Lebih lanjut, Estella dan Noa mengungkapkan alasan mereka memperkuat Timnas Putri Indonesia.
Estella, yang memiliki darah Indonesia dari sang ayah keturunan Belanda-Maluku, mengaku selalu punya mimpi berkarier di luar negeri.
Ketika ada ajakan dari PSSI melalui anggota Komite Eksekutif (Exco), Vivin Cahyono, perempuan 20 tahun itu tak berpikir dua kali.
"Sejak kecil saya selalu mendambakan bermain di negara lain. Saya juga ingin mengetahui lebih dalam mengenai kultur budaya negara asal saya (Indonesia), bagaimana mereka bermain sepak bola, dan ingin bergabung. Jadi, ini lebih ke perasaan yang ada jauh dari dalam lubuk hati saya terhadap Indonesia," ujar penyerang AFC Vrouwen 1 itu.
Sementara, Noa punya ikatan yang sangat dekat dengan Indonesia. Sang ayah merupakan WNI asli, dengan keluarga yang berasal dari Ambon, Maluku.
Sejak kecil dia sudah diperkenalkan dengan sepak bola, dan sangat tertarik dengan prospek memperkuat Timnas Putri Indonesia.
"Sebenarnya banyak keluarga saya itu orang Indonesia, ayah saya orang asli Indonesia, dan mereka semua sangat gila sepak bola. Jadi saya juga dari kecil mulai menyukai sepak bola," kata winger KRC Genk Ladies itu.
"Karena saya sangat terikat dengan itu dan berasal dari keluarga yang juga gila sepak bola, maka akan sangat merasa terhormat bagi saya bisa bermain untuk Timnas Putri Indonesia," pemain 20 tahun itu menambahkan.
Estella Loupatty kini sedang belajar Bahasa Indonesia agar bisa berkomunikasi lebih baik dengan rekan setimnya. Berbagai cara dilakukan, termasuk melalui aplikasi smatphone.
"Baru beberapa kata, seperti 'jeruk', dan makanan lainnya," ujar Estella sembari tertawa.
Adapun Noa Leatomu, mengaku sudah lebih paham Bahasa Indonesia karena keluarga besarnya masih sering menggunakan bahasa ibu. Namun, dia tetap akan belajar lebih jauh agar lancar.
"Kadang Bahasa Belanda, kadang Bahasa Indonesia, tapi saya bisa mengerti sedikit-sedikit," katany.
Mengingat keduanya belum mengantongi paspor Indonesia, kecil kemungkinan mereka akan tampil dalam uji coba versus Hong Kong, 11 dan 14 Juli mendatang.
Tapi, untuk jangka panjang, ketika proses naturalisasi rampung, Estella dan Noa ingin membawa Timnas Putri Indonesia lolos ke Piala Asia Wanita 2026.
"Apabila kami masuk bergabung di Timnas Putri Indonesia, saya berharap bisa meraih semuanya. Pertama mungkin akan sangat menyenangkan jika kami bisa lolos dari grup di kejuaraan Piala Asia mendatang," ujar Noa.