SKOR.id - Dua pemain keturunan Timnas Putri Indonesia, Noa Leatomu dan Estella Loupatty, mengungkap kesan mereka berlatih bersama Garuda Pertiwi.
Seperti diketahui, saat ini Timnas Putri Indonesia, kedatangan dua talenta baru kelahiran Belanda.
Noa Leatomu merupakan winger asal klub Belgia, KRC Genk Ladies, sementara Estella Loupatty bermain sebagai penyerang di AFC Vrouwen 1, Belanda.
Sejak Selasa (25/6/2024), mereka sudah ikut dalam pemusatan latihan Timnas Putri Indonesia jelang uji coba kontra Hong Kong, 11 dan 14 Juli mendatang.
Secara tim, Noa dan Estella mengaku tak banyak kendala. Rekan-rekan baru mereka menyambut dengan hangat dan membantu kedua pemain beradaptasi dengan cepat.
Namun, cuaca yang sangat panas di Jakarta adalah tantangan berbeda. Apalagi pada hari kedua, Rabu (26/4/2024), pelatih Satoru Mochizuki mengadakan latihan pada siang terik.
Baik Noa maupun Estella terlihat kepayahan menjaga intensitas permainan dalam gim internal yang berlangsung selama empat sesi.
Bahkan, Estella terpaksa minta diganti lebih cepat dan mendapat perawatan di sisi lapangan akibat heatstroke (kepanasan).
"Gabung dengan timnas sangat menyenangkan, sekaligus membuat saya gugup. Kami benar-benar berjuang untuk mendapatkan tempat dalam tim. Untungnya, rekan setim sangat baik, program latihannya juga bagus. Hanya cuaca yang menjadi masalah, di sini sangat panas," ujar Estella Loupatty kepada awak media.
"Saya sependapat, tantangan terbesar adalah beradaptasi dengan cuaca. Tapi, seiring waktu kami bakal makin membaik, kami punya sekitar sepekan untuk unjuk gigi. Saya yakin kami bisa," Noa Leatomu menambahkan.
Estella mengungkapkan, di Belanda dia terbiasa bermain dengan cuaca dingin dan hujan. Walaupun ada musim panas, tapi kompetisi biasanya sudah libur.
"Bakal butuh waktu pastinya, tapi saya akan berusaha dan pasti bisa mengatasinya," kata pemain berusia 20 tahun itu.
Selain cuaca, komunikasi juga menjadi tantangan. Berdasarkan pantauan Skor.id, kedua pemain masih agak canggung saat berinteraksi dengan rekan setim di lapangan.
Begitu juga ketika mendengarkan instruksi dari pelatih Satoru Mochizuki, yang berbahasa Jepang lalu diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Noa dan Estella yang biasa berbahasa Belanda atau Inggris sulit menangkap maksudnya.
"Kami akan terus belajar, dan itu sangat diperlukan agar saya dan Noa bisa berkomunikasi baik dengan tim di atas lapangan. Akan tetapi, dengan kami bisa lebih dekat dengan mereka, saling mengerti mau masing-masing, itu menjadi lebih baik," ujar Estella.
"Ya, saya harus beradaptasi dengan cepat bersama tim ini. Makin saya bisa mengenal mereka, tentu menjadi lebih baik dan saya sangat berharap sekali hal itu," Noa memungkasi.
Sebagai informasi, Estella Loupatty dan Noa Leatomu saat ini masih memegang paspor Belanda.
Jika mereka bisa membuat tim kepelatihan Timnas Putri Indonesia terkesan selama pemusatan latihan kali ini, maka proses naturalisasi untuk menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) akan segera dijalankan.