SKOR.id – Binaragawan Indonesia Diding Grimon sukses menyabet medali emas dalam kejuaraan dunia binaraga di Korea Selatan (Korsel).
Diding berhasil keluar sebagai juara dunia kelas 85 kg di World Bodybuilding and Physique Sport Federation (WBPF) Championship 2023 di Oak Valley Resort, Wonju, Gangwok yang diselenggarakan pada 6-12 November lalu.
Atlet kelahiran Riau itu tampil gemilang mengalahkan para rival dari negara lain berkat kerja kerasnya. Terlebih, ia turun di kelas yang bukan andalannya. Diding biasanya tampil di kelas 80 kg.
Ini bukan kali pertama Diding berjaya di level internasional. Pada 2018 lalu, ia keluar sebagai juara Asia pada kompetisi di Malaysia.
Lalu, setahun kemudian, Diding Grimon meraih medali perunggu di 16th South East Asian Bodybuilding and Physique Championship.
Terakhir, Diding meraih perunggu kelas 80 kg babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) SF. Hariyanto dengan bangga menyambut kepulangan Diding Grimon di VIP Lancang Kuning Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada Senin (13/11/2023).
Selanjutnya, Diding menuju ke kediaman Plt Gubernur Riau H. Edy Natar Nasution. Dalam agenda tersebut, turut hadir pula Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman.
“Hari ini karena kita kepulangan atlet binaraga Diding Grimon dari mengikuti pertandingan di Korea. Dia berhasil mendapatkan medali emas,” ujar Edy Natar.
“Oleh karena itulah saya untuk memberikan sebuah apresiasi, saya ajak dia untuk bisa sarapan pagi bersama,” imbuh Edy.
Sementara itu, Marciano Norman berharap prestasi yang diraih Diding Grimon mampu memotivasi atlet-atlet binaraga Tanah Air lainnya.
“Saya bangga kepada atlet binaraga asal Riau yang baru saja kembali dari kejuaraan di Korea dan mendapatkan medali emas untuk kita semua. Bukan hanya membanggakan Riau tapi untuk Indonesia,” kata Marciano.
“Semoga prestasi ini dapat memotivasi atlet-atlet Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Seluruh Indonesia (PBFI) untuk bisa berprestasi di tingkat dunia.”
“Ini menjadi bukti bahwa Bangsa Indonesia unggul di kancah global. Terpenting, kita mampu berprestasi tanpa Doping yang justru membahayakan atlet dan mencederai sportivitas,” Ketum KONI Pusat itu memungkasi.