- Zulfikar Akhmad bekerja keras untuk mencatatkan debut bersama Persebaya Surabaya di Liga 1 2020.
- Dipromosikan dari tim Persebaya U-20, Zulfikar siap bersaing dengan gelandang kenyang pengalaman.
- Menjadi bagian tim Persebaya merupakan cita-cita Zulfikar sejak kecil.
SKOR.id - Usianya masih muda 19 tahun. Namun, di usia yang masih belia itu Zulfikar Akhmad sudah berhasil menembus dengan menjadi bagian skuad Persebaya Surabaya.
Pelatih pertama yang meliriknya untuk masuk ke skuad senior ketika itu adalah asisten pelatih Persebaya, Bejo Sugiantoro.
Bejo kepincut dengan permainan Zulfikar yang berhasil membawa Persebaya U-20 juara Elite Pro Academy (EPA) 2020.
Baca Juga: Arkadiusz Milik Ingin Tinggalkan Napoli Musim Panas Nanti
Di awal tahun 2020 pun dia akhirnya resmi diperkenalkan sebagai bagian skuad pada saat launching tim.
Sayang, Liga 1 baru berjalan tiga pekan namun sudah diliburkan sementara lantaran adanya wabah Covid-19.
Zulfikar pun belum sempat mencicipi laga debut. Namun dia memilih untuk tidak patah hati.
"Artinya saya harus lebih semangat lagi dalam latihan, harus lebih baik agar bisa mendapatkan kesempatan bermain," ujarnya.
Zulfikar bukan satu-satunya pemain U-20 yang musim ini promosi ke tim senior. Selain dia ada Koko Ari Araya, Muhammad Kemaluddin, Rizky Ridho, dan M. Supriadi.
Dibandingkan empat pemain tersebut, Zulfikar termasuk kurang beruntung karena belum sekali pun dia dapat kesempatan bermain di Liga 1 maupun masuk line-up.
Zulfikar menceritakan menjadi bagian dari Persebaya memang merupakan cita-citanya. Itu tiak terlepas dari pekerjaan sang ayah sebagai jurnalis olahraga di salah satu televisi lokal di Surabaya.
Moch. Gentur Mukti Arifin, sering mengajak Zulfikar kecil liputan Persebaya.
Baca Juga: Semua Pemain Dalam Kondisi Sehat, Persib Tak Gelar Tes Covid-19 Lanjutan
"Dari sana tahu pemain hebat Persebaya seperti Anang Ma'ruf, Mat Halil, Korinus Fingkrew. Lalu saya pun ingin mengikuti jejaknya,” Zulfikar mengenang masa itu.
Berawal dari sering nonton latihan Persebaya, Zulfikar lalu minta dimasukkan sekolah sepak bola.
Pilihan Gentur adalah Indonesia Muda (IM). Salah satu klub internal Persebaya yang produktif mencetak pemain bintang seperti Bejo Sugiantoro, Anang Ma’ruf, dan lain-lain.
"Ayah sendiri yang dulu mengantarkan saya latihan di IM," kata Zulfikar.
Kini, salah satu tahapan cita-cita Zulfikar tercapai, menjadi pemain Persebaya. Perjuangan selanjutnya sudah menanti, yaitu berlatih sekeras mungkin untuk bisa mencapai level permainan yang mumpuni untuk menembus starting line-up.
Perjuangan itu tidak mudah karena dia harus bersaing dengan gelandang-gelandang berpengalaman seperti Makan Konate, dan senior Zulfikar, Rendy Irwan.