- Tai Tzu Ying menyikapi Olimpiade sebagai ajang pendewasaan permainan bulu tangkis miliknya.
- Teruntuk Olimpiade Tokyo tahun depan, target pertama Tai Tzu Ying adalah minimal lolos ke perempat final.
- Tunggal putri nomor satu dunia tersebut mengaku tak akan menyesal jika ternyata gagal meraih medali di Tokyo 2020.
SKOR.id - Tai Tzu Ying menceritakan berbagai pengalaman yang dihadapinya setelah dua kali tampil di ajang Olimpiade pada tahun 2012 di London dan 2016 di Rio de Janeiro.
Pebulu tangkis asal Taiwan tersebut mengakui bahwa Olimpiade membuatnya terus mendewasa dari segi permainan.
Apalagi, Tai Tzu Ying memulai debut Olimpiade ketika masih berusia cukup belia untuk cabang olahraga bulu tangkis yaitu 18 tahun.
"Pada Olimpiade London 2012 saya bermain buruk. Pada saat itu saya belum memiliki banyak pengalaman bermain di kancah internasional," kata Tai Tzu Ying kepada aiyuke.com.
"Kemudian di Olimpiade Rio 2016 mental saya jauh lebih dewasa. Pengalaman lebih banyak tetapi tekanan di luar lapangan pun bertambah. Kalau diingat lagi, saat itu saya berada di bawah tekanan berat dan rasanya sangat melelahkan."
Dan pebulu tangkis kelahiran 20 Juni 1994 itu pun hanya mampu melaju ke babak 16 besar di dua Olimpiade terdahulunya.
Untuk itulah, pada Olimpiade ketiga yang akan berlangsung di Tokyo tahun depan, Tzu Ying bertekad untuk memecahkan kutukan terhenti di babak 16 besar.
Setidaknya, tunggal putri nomor satu dunia saat ini tersebut berharap bisa menyentuh babak perempat final. Baginya, medali bukan tujuan akhir dari penampilannya di Olimpiade Tokyo mendatang.
"Jika saya lolos (Olimpiade) lagi untuk ketiga kalinya. Saya ingin menikmati setiap stage pertandingan. Saya tidak ingin membuat masalah lagi dan lagi," Tai Tzu Ying menjelaskan.
"Saya tidak akan terlalu fokus pada bola dan segera memperbaiki mental di pertandingan. Meskipun saya ingin tampil sempurna tetapi rasanya tidak masalah bukan kalau ternyata akhirnya kurang sempurna."
"Meskipun saya gagal memenangi Olimpiade nanti, saya tidak akan menyesali apapun. Hidup saya akan terus berjalan setelah itu," Tzu Ying menegaskan.
Meskipun terkesan tidak terlalu ambisius dengan medali Olimpiade, jauh di dalam lubuk hatinya Tzu Ying akan memberikan kekuatan terbaiknya untuk meraih emas Tokyo 2020.
Apalagi tahun depan kemungkinan besar adalah peluang terakhirnya tampil di ajang multiolahraga empat tahunan tersebut karena ada rencana pensiun setelah Olimpiade Tokyo.
"Siapa sih yang tidak ingin menang medali Olimpiade? Itu adalah bagian dari ambisi dalam hidup (atlet)," pemegang tripple juara All England itu menjelaskan.
"Apakah saya terlalu tua (di Olimpiade Tokyo)? Saya rasa (mereka yang lebih muda) memang memiliki keuntungan dengan kondisi fisik yang lebih bugar tetapi sekali lagi bahwa Olimpiade itu juga tentang teknologi dan pengalaman."
"Saya percaya jika dibandingkan dengan top 5 atau top 10 saat ini, saya masih memiliki peluang lebih besar untuk memenangi medali emas (Olimpiade)."
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Masuk Babak Semifinal, Kontestan Esports Star Indonesia Siap Lawan Pro Player https://t.co/h3kkNe1sHD— SKOR Indonesia (@skorindonesia) November 21, 2020
Berita Bulu Tangkis Lainnya: