SKOR.id - Liga Mahasiswa (LIMA) Basketball 2024 hadir dengan sistem baru. Tahun ini, kompetisi basket antarmahasiswa terbesar di Indonesia itu mengenalkan sistem dua divisi untuk sektor putra.
Nantinya, LIMA Basketball 2024 akan diawali dengan pertarungan babak regional yang diselenggarakan di empat kota, seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta.
Pada musim ini, kompetisi secara keseluruhan diikuti sebanyak 66 universitas yang turut meramaikan persaingan baik di sektor putra maupun putri.
LIMA Basketball 2024 regional Jakarta akan bergulir di GOR Otista pada 12–19 Oktober 2024. Begitu juga dengan regional Surabaya yang berlangsung di GOR UNESA.
Sementara itu, kompetisi regional Bandung bakal dilaksanakan di GOR Widyatama pada 9–16 November 2024 bersamaan dengan regional Yogyakarta di GOR Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).
"Sabtu ini LIMA dimulai. Pada musim yang baru ini, kami pertama kali menggunakan sistem kota,” kata Junas Miradiarsyah dalam konpers LIMA Basketball 2024 di Chief Creative Complex, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).
“Jadi, regional Jakarta untuk universitas yang ada di Jakarta dan sekitarnya, Bandung untuk wilayah Bandung dan sekitarnya, begitu pula dengan Jogja dan Surabaya.”
“Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan kami juga bisa ke kota-kota lain," Direktur LIMA itu menambahkan.
Lebih lanjut, Junas Miradiarsyah dalam kesempatan tersebut juga mejelaskan terkait sistem pembagian divisi yang diterapkan LIMA Basketball 2024 untuk sektor putra.
"Kemudian kami juga menciptakan sistem baru Divisi 1 dan 2 karena cukup banyak universitas yang antusias bermain di LIMA,” ujar Junas.
“Kami perlu menjaga level kompetisi antara tim yang sudah sekian lama berkompetisi di LIMA dengan yang baru.”
“Sehingga dengan adanya divisi 1 dan 2 ini masing-masing bisa berkompetisi secara maksimal dan lebih merata,” ia menjelaskan.
Junas menyebutkan bahwa sistem kompetisi yang baru ini juga bakal menerapkan format promosi dan degradasi. Nantinya, dua tim terbawah di divisi satu bakal turun digantikan tim dari divisi dua.
“Nanti ada sistem degradasi di mana dua tim akan turun dari divisi 1 dan digantikan oleh peringkat satu dan dua dari divisi 2. Supaya tantangannya akan lebih menarik, itu untuk putra,” Junas menuturkan.
Pada sisi lain, Nirmala Dewi selaku Sekretaris Jendral (Sekjen) PB Perbasi turut mengapresiasi sistem baru yang bakal diterapkan pada LIMA Basketball 2024.
Menurut Nirmala Dewi, sistem ini cukup baik untuk mengakomodaso tingginya antusiasi tim universitas yang ingin tampil dalam ajang tersebut.
"Atas nama PB Persbasi saya mengapresiasi tim kerja dari LIMA yang dikomandani bapak Junas atas pesatnya kemajuan dari Liga Mahasiswa ini,” kata Nirmala Dewi.
“Saya dengar memang peminat dari kompetisi ini makin lama makin bertambah. Semoga ke depan kompetisi makin marak dan makin banyak digelar di beberapa kota.”
“Ini sebuah perkembangan dan kami dari PB Perbasi harus menyambut baik. Kami juga akan menggelar kompetisi di level berikutnya,” ia melanjutkan.
“Apalagi kami tahu akan ada pemain timnas bola basket Indonesia yang muncul dari kompetisi Liga Mahasiswa ini.”
Berikut rincian jumlah peserta di setiap regional LIMA Basketball 2024:
Jakarta: 8 tim putra divisi 1, 8 tim putra divisi 2, 8 tim putri
Surabaya: 8 tim putra divisi 1, 7 tim putra divisi 2, 8 tim putri
Bandung: 8 tim putra divisi 1, 6 tim putra divisi 2, 7 tim putri
Yogyakarta: 8 tim putra divisi 1, 8 tim putra divisi 2, 10 tim putri
