- Tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022, Beijing, akan mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan dari mundurnya Olimpiade Tokyo.
- Salah satu profesor di Pusat Penelitian Olimpiade Universitas Olahraga Beijing menyebut dampak pemasaran yang ditimbulkan, kecil.
- Presiden IOC menegaskan tantangan besar yang bakal dihadapi mulai tahun depan.
SKOR.id – Panitia Penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Musim Dingin Beijing (BOCOG) bakal mengevaluasi dampak penundaan Olimpiade Tokyo XXXII/2020 menjadi 2021.
Sekadar informasi, Olimpiade Musim Dingin XXIV/2022 Beijing bakal berlangsung 4-20 Februari atau sekitar enam bulan setelah Olimpiade Tokyo 2021.
Baca Juga: Cesc Fabregas Sebut Dua Pelatih Terbaik Dunia Versinya
BOCOG ingin memastikan segalanya berjalan dengan benar. "Jadwal baru Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo memunculkan situasi baru," ujar perwakilan BOCOG.
"Multi event musim panas dan musim dingin hanya berjarak sekitar setengah tahun. Kami akan melihat bagaimana jadwal baru Olimpiade Tokyo bisa memengaruhi."
Dekatnya jeda penyelenggaraan, dikhawatirkan memengaruhi persiapan tuan rumah dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) atlet.
Besarnya jumlah peserta, membuat BOCOG harus bekerja ekstra. Pasalnya, persiapan saat ini terkendala pandemi virus corona yang menjangkiti ratusan negara.
"Kami akan terus berkomunikasi dengan IOC dan semua pihak terkait untuk menangani setiap situasi dengan tepat, serta mendorong persiapan di semua aspek."
"Kami sangat yakin Olimpiade musim panas di Tokyo (2021) dan Olimpiade musim dingin di Beijing (2022) akan sukses," BOCOG menambahkan.
Profesor Ren Hai dari Pusat Penelitian Olimpiade Universitas Olahraga Beijing mengatakan dampak penundaan Olimpiade Tokyo pada publikasi Olimpiade Musim Dingin, tak besar.
"Tentu akan ada dampaknya. Tapi, saya pikir tak akan terlalu besar karena Olimpiade musim panas dan Olimpiade musim dingin berbeda dalam hal olahraga dan disiplin."
"Secara historis, dua Olimpiade yang berbeda itu sejatinya memang digelar dalam waktu berdekatan," Profesor Ren Hai menjelaskan.
Baca Juga: Bos Red Bull Christian Horner Cemaskan Nasib Tim Kecil
Sekadar informasi, Olimpiade Tokyo XXXII mundur dari 24 Juli-9 Agustus 2020 menjadi 18-29 Agustus 2021. Sedangkan untuk Paralimpiade, menjadi 24 Agustus-5 September 2021.
Presiden IOC Thomas Bach mengatakan, mulai tahun depan, tantangan berat bakal mereka hadapi. IOC harus menyiapkan Olimpiade Tokyo dan Olimpiade Musim Dingin 2022 bersamaan.