- Selain Covid-19, panitia Olimpiade 2020 juga hadapi masalah tiket yang telah terjual.
- Proses refund atau pengembalian uang menjadi persoalan yang tengah dihadapi panitia Olimpiade 2020.
- Panitia berpendapat jika Covid-19 teratasi maka masalah tiket Olimpiade 2020 akan teratasi.
SKOR.id - Tidak hanya berhadapan dengan masalah pandemi Covid-19 yang belum mereda, panitia Olimpiade 2020 pun mengakui tengah berhadapan dengan berbagai masalah lain.
Salah satu masalah yang dihadapi panitia adalah nasib tiket yang telah terjual ke para calon penonton.
Kekhawatiran tersebut mengingat adanya kemungkinan pembatasan jumlah kerumunan di dalam area pertandingan karena Covid-19.
Padahal dikabarkan oleh Newsweek, jumlah tiket yang terjual sudah mencapai 5,08 juta lembar, mayoritas dibeli oleh penggemar lokal.
Jika pembatasan jumlah kerumunan benar-benar terjadi, maka ada kemungkinan tidak semua pemegang tiket akan diperbolehkan menggunakan tiketnya.
"Apa yang kami khawatirkan sekarang adalah bagaimana jika jumlah penonton dibatasi," ujar Yoshiro Mori, Presiden Tokyo 2020 pada Senin (6/7/2020), dilansir dari Japan Today.
"Bagaimana kami akan menyortir tiket yang sudah dibeli? Contohnya. Kami juga tengah menghadapi masalah seperti ini."
Tiket Olimpiade 2020 mulai dijual kepada penggemar lokal sejak Juni 2019. Tidak hanya itu, undian tiket pun telah dilakukan berkali-kali sejak tahun lalu.
Semenjak mundurnya jadwal Olimpiade 2020, para pemegang tiket mulai khawatir dan berniat untuk mengembalikan tiket yang dimiliki.
Namun, hingga saat ini panitia Tokyo baru memberikan opsi penukaran kembali tiket (refund) kepada penggemar dengan syarat dan ketentuan berlaku.
Panitia masih berpedoman dengan aturan bahwa penukaran tiket baru hisa terjadi ketika hal-hal di luar dugaan terjadi.
Ada dua alasan penting yang membuat tiket Olimpiade 2020 boleh ditukar uang.
"Tiket Anda akan ditukar kembali dengan uang, jika Anda tidak bisa datang ke venue acara," tulis laman tokyo2020.org.
"Jika turnamen tidak bisa mendapatkan jadwal anyar karena perubahan jadwal atau venue, maka tiket anda bisa ditukar uang."
Kondisi yang membuat seseorang tidak bisa hadir ke turnamen pun harus memenuhi beberapa kriteria berlaku.
Dilansir dari Newsweek, situasi yang dimaksud adalah kondisi seperti bencana, perang, kerusuhan, perang sipil, terorisme, kebakaran, banjir, pencurian, dan kondisi cuaca.
Selain itu juga kondisi darurat kesehatan, darurat keamanan negara, hingga adanya regulasi dari otoritas pusat maupun lokal.
Meskipun nasib Olimpiade 2020 masih abu-abu, Gubernur Tokyo Metropolitan terpilih Yuriko Koike mengatakan tetap optimistis tahun depan akan berjalan lancar, termasuk masalah tiket.
"Terkait Olimpiade dan Paralimpiade, Ada banyak isu terkait nasib keduanya. Misalnya, soal dana serta bagaimana menemukan aturan penangkal Covid-19," ujar Yuriko Koike.
Jika Covid-19 terselesaikan maka masalah tiket dan penonton akan langsung terselesaikan dengan sendirinya.
Olimpiade 2020 akan berlangsung pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021 dan dua pekan kemudian dilanjutkan dengan Paralimpiade 2020.
Ikuti juga Instagram, Facebook,YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Untuk Duel dengan Canelo Alvarez, Petinju Kanada Ingin Dibayar Mahal https://t.co/AE97aYW37O— SKOR Indonesia (@skorindonesia) July 7, 2020
Baca Juga:
Demi Perekonomian Negara, Australia Berambisi Menang Bidding Olimpiade 2032
Harapan Besar Olimpiade 2020 Usai Gubernur Tokyo Terpilih Lagi