- Anggota IOC, Dick Pound, memprediksi jika Olimpiade 2020 batal karena Covid-19 maka akan berpengaruh pada Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, Cina.
- Pasalnya, Olimpiade Musim Dingin 2022 hanya terpaut enam bulan dari jadwal anyar Olimpiade Tokyo 2020.
- Namun, Dick Pound yakin bahwa masalah tersebut tidak menjadi hal krusial untuk IOC saat ini.
SKOR.id - Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC), Dick Pound, menyatakan bahwa efek domino akan terjadi jika Olimpiade 2020 tahun depan di Tokyo, Jepang batal digelar.
Pasalnya, tidak hanya ajang multiolahraga musim panas itu saja yang akan terdampak, melainkan juga Olimpiade Musim Dingin yang dijadwalkan berlangsung pada Februari 2022 di Beijing, Cina.
Jika opsi pembatalan tersebut diambil, maka Beijing 2022 akan terdampak karena hanya berjarak enam bulan dari jadwal anyar Olimpiade 2020, yakni digelar pada 4-20 Februari 2022.
"Mari kita kesampingkan masalah politik terlebih dahulu. Seandainya ada (kasus) Covid-19 pada Juli dan Agustus tahun depan di Tokyo. Sulit dibayangkan tidak ada efek lanjutan dari area yang sama lima bulan kemudian," kata Dick Pound dilansir dari Reuters.
Opsi pembatalan tersebut akan mencuat lebih kuat jika vaksin Covid-19 belum kunjung ditemukan dan dipasarkan ke seluruh belahan dunia.
Apalagi, jumlah korban meninggal akibat virus tersebut saat ini telah menembus lebih dari 580.000 jiwa.
Dick Pound mengatakan bahwa IOC berhak untuk mendesak adanya penundaan hingga pembatalan Olimpiade 2020 jika vaksin Covid-19 belum ditemukan dan kondisi kesehatan dunia memburuk tahun depan.
Ancaman senada juga sempat diungkapkan oleh penasehat kesehatan Jepang, Kiyoshi Kurokawa, yang mengatakan bahwa ancaman mutasi Covid-19 mengintai Olimpiade 2020 tahun depan.
"Saya rasa virus ini terus bermutasi dari waktu ke waktu. Mungkin akan lebih kuat sehingga memicu gelombang kedua," kata Kiyoshi Kurokawa.
"Olimpiade berpeluang ditunda lagi. Namun, saya tidak bisa memprediksinya."
Namun, Pound merasa bahwa kekhawatirannya tersebut masih terlalu dini karena IOC kemungkinan besar belum akan membahas lebih jauh terkait efek pembatalan Tokyo 2020 terhadap Beijing 2022.
Pada pertemuan Jumat (17/7/2020), diprediksi hanya akan membahas mengenai nasib Tokyo 2020 tahun depan.
"Masalah terkait Cina tidak akan menjadi bahan diskusi utama dalam pertemuan IOC besok Jumat," kata Pound.
"Pertemuan tersebut kemungkinan besar akan membahas mengenai laporan dan perhatian terkait pelaksanaan Olimpiade di Tokyo."
"Beijing belum akan dibahas untuk saat ini. Saya rasa malah memunculkan masalah pelik yang tidak penting jika membahasnya sekarang karena kami masih belum tahu apapun (soal kondisi di masa depan," ujar Pound.
Sejauh ini, panitia Tokyo 2020 masih terus mempersiapkan hajatan Olimpiade dan Paralimpiade tahun depan di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.
Olimpiade 2020 dijadwalkan berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus 2021 kemudian disusul dengan Paralimpiade 2020 pada 24 Agustus hingga 5 September 2021 di Tokyo, Jepang.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Olimpiade Lainnya:
Gubernur Tokyo: Olimpiade 2020 adalah Simbol Kekuatan Melewati Krisis Covid-19
Olimpiade 2020 Hadapi Ancaman Mutasi Covid-19 yang Lebih Ganas
Olimpiade 2020 Tertunda, Beijing 2022 Diharapkan Tak Kena Imbas