SKOR.id – Setelah FC Barcelona lolos ke perempat final Liga Champions 2023-2024, La Masia, sekolah sepak bola binaan Barcelona, lagi-lagi menjadi perbincangan pencinta sepak bola Eropa.
Hal pertama yang jadi perbincangan adalah, terdapat empat pelatih alumni La Masia yang membawa timnya masing-masing lolos ke perempat final Liga Champions musim ini.
Mereka adalah Xavi Hernandez (FC Barcelona), Pep Guardiola (Manchester City), Luis Enrique (Paris Saint-Germain), dan Mikel Arteta (Arsenal FC).
Ketika masih menjadi pemain, keempatnya dididik di La Masia dan memiliki masa lalu yang tidak terlupakan bersama El Barca, serta kecintaan terhadap sepak bola yang jadi identitas La Masia.
Selain itu, penggemar sepak bola juga memperbincangkan anak-anak muda Barcelona yang menjadi pusat perhatian saat berlaga di ajang Liga Champions.
Mereka adalah Lamine Yamal dan Pau Cubarsi, pemain-pemain remaja yang ikut menentukan Barcelona mengatasi Napoli dalam babak 16 besar Liga Champions.
Buat pertama kalinya dalam sejarah, sebuah tim sepak bola menurunkan dua pemain junior berusia 17 tahun dalam tim utama di Liga Champions.
Lamine Yamal akan berusia 17 tahun pada 13 Juli 2024, sementara Cubarsi baru saja merayakan ulang tahun ke-17 pada 22 Januari 2024.
Tidak ada klub lain dari 32 klub yang memulai babak penyisihan grup, yang memiliki lebih dari satu pemain di bawah 17 tahun di starting lineup-nya sejak turnamen edisi ini dimulai.
Ini artinya Blaugrana sudah memiliki tiga pemain yang menjadi starter pada usia 17 tahun.
Sebelum Yamal dan dan Cubarsi, ada Hector Fort yang jadi starter saat Barcelona berkunjung ke kandang Royal Antwerp pada 14 Desember 2023 lalu.
Kemudian di belakang mereka ada Paris Saint-Germain dengan gelandang Warren Zaire-Emery, Newcastle dengan gelandang Lewis Milney, Estrella Roja dengan bek Kosta Nedeljkovic, dan Royal Antwerp dengan penyerang George Ilenikhena.
Khusus Zaire-Emery, pemain yang memperkuat PSG asuhan Luis Enrique ini memang sudah berusia 18 tahun saat berulang tahun pada 8 Maret 2024 lalu.
Tetapi sebelum mencapai usia dewasa untuk pemain sepak bola, Zaire-Emery sempat memainkan enam pertandingan dalam Liga Champions musim ini.
Pada musim 2022-2023 lalu, Zaire-Emery menjalani debut di tim utama pada usia 16 tahun dengan Christophe Galtier sebagai pelatih.
Ia kemudian dua kali terpilih sebagai Man of the Match (di Dortmund dan di Paris melawan Milan).
Seperti rekan setimnya Kylian Mbappe, Zaire-Emery adalah satu-satunya yang dapat dibandingkan dengan Lamine Yamal dan Pau Cubarsi.
Dia telah melakukan debutnya di Liga pada usia 16 tahun, usia yang sama ketika Paolo Maldini muncul di Liga Italia.
Marc Guiu, 17 tahun, juga telah bermain selama dua menit (33 menit) di Liga Champions musim ini.
Guiu berkontribusi pada Barca yang memiliki rata-rata usia termuda dari delapan perempat finalis Liga Champions lainnya yaitu 24,9 tahun.
Raksasa Spanyol Real Madrid bahkan menempati urutan kedua tertua dengan 27,2 tahun, hanya dilampaui oleh Inter Milan (29,0 tahun).
Pedri (21), Fermin Lopez (20), pencetak dua gol di turnamen edisi ini, Alejandro Balde (20), Gavi (19), dan Vitor Roque (19) adalah eksponen lain dari masa depan cerah “Bayi Barcelona” ini.
Barca sepertinya tidak ingin memberi batasan usia dalam perjuangan mereka menuju final Liga Champions musim ini di Stadion Wembley.