Bagaimana Martin Braithwaite Jadi Salah Satu Pesepak Bola Terkaya di Dunia

Tri Cahyo Nugroho

Editor: Tri Cahyo Nugroho

Pendapatan Martin Braithwaite (kanan) baru saja bergabung dengan klub asal Brasil, Gremio di luar sepak bola menjadikannya salah satu pesepak bola terkaya di dunia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)
Pendapatan Martin Braithwaite (kanan) baru saja bergabung dengan klub asal Brasil, Gremio di luar sepak bola menjadikannya salah satu pesepak bola terkaya di dunia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

SKOR.id – Penghasilan para pesepak bola terus meningkat ke level yang sangat tinggi, dengan kontrak pemain dan kesepakatan sponsorship yang semakin menguntungkan ditandatangani setiap tahun. 

Pendapatan dari hak siar TV untuk klub-klub, khususnya di Liga Inggris, terus meningkat dari tahun ke tahun, dan periode komersialisasi ditandai dengan 15 dari 20 klub dimiliki oleh para miliarder.

Ada beberapa pemain sepak bola yang memilih untuk mengambil gajinya dan menjalankannya karena menganggapnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, ada pula yang berhasil memanfaatkan penghasilannya untuk menciptakan kekayaan yang lebih besar melalui berbagai usaha bisnis yang berbeda. 

Untuk kasus kedua, Martin Braithwaite rasanya bisa menjadi contoh. Penyerang yang baru bergabung dengan klub elite Serie A Brasil, Gremio Foot-Ball Porto Alegrense, pada 31 Juli 2024 lalu, merupakan salah satu orang terkaya di olahraga ini pada tahun 2024.

Pemain berusia 33 tahun itu mengalami pasang surut dalam kariernya di lapangan. Setelah bolak-balik di Middlesbrough FC antara 2017 sampai 2019, Braithwaite mendarat di CD Leganes yang mengantarkannya ke FC Barcelona (Februari 2020). 

Performa tidak stabil membuatnya pindah ke RCD Espanyol pada 1 September 2022, yang musim lalu (2023-2024) bermain di Divisi II Liga Sepak Bola Spanyol (Segunda). Dengan status bebas transfer, Braithwaite bergabung ke Gremio dan dikontrak sampai 30 Juni 2026. 

Kesuksesan Bisnis Real Estat

Saat memperkuat Barcelona, Braithwaite mengaku menerima 85 ribu poundsterling (sekira Rp1,76 miliar dengan kurs saat ini) per pekan. Kendati terbilang besar untuk ukuran Indonesia, pendapatan Braithwaite di Barca saat itu hanya berada di peringkat ke-14. 

Pindah ke Espanyol, pendapatan Braithwaite turun drastis menjadi hanya 20 ribu poundsterling seminggu, yang bahkan bukan peringkat tertinggi di Divisi II Spanyol. 

Namun begitu, penyerang internasional Denmark itu mampu menghasilkan banyak uang di dunia properti. Memegang saham kemitraan di NYCE Companies telah menghasilkan kekayaan pribadi Braithwaite mencapai lebih dari 287 juta dolar Amerika Serikat (253 juta poundsterling) atau setara Rp4,642 triliun pada 2024.

Awalnya, pada tahun 2017, Braithwaite menginvestasikan sekitar 617 ribu poundsterling (850 ribu dolar AS) ddengan pamannya, Philip Michael. Nilai investasi Braithwaite tumbuh menjadi 7,2 juta poundsterling pada akhir tahun. 

Pada tahun 2021, ivestasi Braithwaite di NYCE Companies – perusahaan pengembang platform real estat yang dirancang untuk mengelola dan mengoperasikan properti real estat – telah berkembang hingga 25 kali lipat. 

Braithwaite dan Michael memiliki 1.500 apartemen dan 500 apartemen lainnya sedang dikembangkan karena mereka terus menyediakan perumahan yang terjangkau di lingkungan yang secara historis berkulit hitam di Philadelphia dan New Jersey, AS. 

Martin Braithwaite berada di posisi ketiga pesepak bola dengan pendapatan fantastis di luar olaahraaga itu - Rahmat Ari Hidayat Skor.id.jfif
Martin Braithwaite berada di urutan ketiga pesepak bola (atau mantan) dengan pendapatan tertinggi di luar sepak bola. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)   

“Ini dimulai dengan keluarga kami yang sudah lama berkecimpung dalam bisnis real estat. Di sini, Anda akan menemukan bahwa salah satu cara Anda dapat membangun kekayaan dan mengamankan masa depan finansial Anda adalah dengan berinvestasi di real estat,” ucap Michael kepada media Denmark, B.T.

“Itulah yang saya lakukan bersama ayah dan Martin sejak saya datang ke sini. Peran Martin sangat bergantung pada bagaimana kami bertindak dalam hal strategi dan visi dalam jangka panjang. 

“Dia terlibat, tetapi tidak terlalu intens karena kami juga tidak mau perhatiannya teralihkan dari sepak bola,” tutur sang paman.

Braithwaite sendiri menambahkan retorika ambisiusnya tentang kebebasan finansial. Hal itu ia ungkapkan dalam sebuah wawancara dengan Philadelphia Inquirer

“Saya selalu memiliki sisi Amerika. Saya pikir, barangkali itu sebabnya pola pikir saya mungkin lebih Amerika: bermimpi besar, melakukan hal-hal luar biasa, menuliskan tujuan,” ucap Braithwaite. 

“Di Denmark, kami memiliki sistem luar biasa yang melindungi masyarakat. Semua orang baik. Tidak ada yang membutuhkan apa pun. Di Amerika, keadaannya tidak sama.” 

Usaha Bisnis Braithwaite Lainnya

Selain NYCE Companies, Braithwaite juga memiliki merek pakaian bernama Trente – yang didirikan oleh istrinya yang merupakan pengusaha asal Prancis, Anne-Laure Braithwaite – yang diyakini telah menikmati kesuksesan besar di negara asalnya.

Braithwaite juga ikut memiliki sebuah restoran bernama Gave yang berlokasi di Barcelona, bersama istrinya. Anne-Laure yang tidak memakan daging, menjadi inspirasi berbagai menu dan hidangan vegetarian yang disajikan di sana.

Kesibukan Braithwaite sebagai pebisnis yang luar biasa ini menurut laporan Marca pada tahun 2021, membuatnya menjadi pesepak bola terkaya Barcelona saat kepergian Lionel Messi ke Paris Saint-Germain (PSG). 

RELATED STORIES

Mengapa Olimpiade Penting untuk Terus Digelar

Mengapa Olimpiade Penting untuk Terus Digelar

Olimpiade adalah ajang empat tahunan yang telah digelar sejak 1896 dan menjadi event puncak yang dijadikan tujuan para atlet karena sangat bergengsi.

Mengapa Remaja Jepang Sangat Hebat Main Skateboard

Mengapa Remaja Jepang Sangat Hebat Main Skateboard

Dari empat nomor skateboarding di Olimpiade Paris 2024, Jepang sudah merebut dua medali emas dan satu perak.

Mengapa Olahraga Balap Tidak Ada di Olimpiade

Balapan pernah dua kali dilombakan di Olimpiade namun tidak terlalu menggema.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

voli di sea games 2025

Other Sports

Voli SEA Games 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen cabor voli indoor di SEA Games 2025 yang terus diperbarui selama berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 19:54

medali sea games 2025

Other Sports

Update Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025 di Thailand

Tabel perolehan medali SEA Games 2025 yang terus diperbarui sepanjang berjalannya event.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 19:53

Sabar Karyaman/Moh Reza Pahlevi

Badminton

Sabar/Reza Selamatkan Wajah Indonesia di Hari Pertama BWF World Tour Finals 2025

Hari pertama BWF World Tour 2025, Rabu (17/12/2025), berjalan kurang mulus bagi wakil Indonesia.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 19:48

liquor harrison

Other Sports

Perenang Muda Liquor Harrison Andoko Pecahkan Rekor Nasional Bersama Timnya di SEA Games 2025

Tampil di nomor 4 x 200 m gaya bebas estafet putra, perenang Liquor Harrison Andoko ikut catat rekor nasional pada SEA Games 2025.

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 16:07

Timnas futsal Indonesia vs Timnas futsal Malaysia dalam futsal putra SEA Games 2025 di Thailand pada 18 Desember 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Futsal Indonesia vs Malaysia di SEA Games 2025

Laga futsal putra SEA Games 2025, Kamis (18/12/2025) sore, Timnas futsal Indonesia dan Malaysia terdesak untuk menang.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 14:18

Richard Sam Bera

Other Sports

Richard Sam Bera Sebut Akuatik Indonesia Menuju Generasi Emas

Legenda renang Indonesia, Richard Sam Bera, menilai prestasi tim Akuatik Indonesia di SEA Games 2025 bukti regenerasi berjalan baik.

Nizar Galang | 17 Dec, 12:00

timnas putri thailand vs indonesia

Timnas Indonesia

Kalah dari Thailand, Timnas Putri Indonesia Gagal Bawa Pulang Medali Perunggu SEA Games 2025

Timnas Putri Indonesia kalah 0-2 dari Thailand pada laga perebutan medali perunggu SEA Games 2025, Rabu (17/12/2025).

Teguh Kurniawan | 17 Dec, 11:47

Cabang Olahraga Futsal Putra SEA Games 2025. (Kevin Bagus Prinusa/Skor.id)

Futsal

Kiper Vietnam Tangguh, Timnas Futsal Indonesia Alami Kekalahan Perdana di SEA Games 2025

Hasil dan jalannya pertandingan Timnas futsal Indonesia pada futsal putra SEA Games 2025 Thailand, Rabu (17/12/2025) sore.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 11:02

Ilustrasi cabang olahraga panahan pada SEA Games 2025 di Thailand. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Other Sports

SEA Games 2025: Panahan Indonesia Sukses Kawinkan Medali Emas pada Beregu Recurve

Tim panahan Indonesia beregu meraih medali emas SEA Games 2025 usai mengalahkan Malaysia dan Vietnam (putri-putra).

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 07:49

FAM

World

Imbas Pemain Tidak Sah, FIFA Resmi Hukum Timnas Malaysia dengan Tiga Kekalahan 0-3

FAM juga dijatuhi hukuman denda dan respons, FIFA diminta mengeluarkan penjelasan secara tertulis.

Taufani Rahmanda | 17 Dec, 06:51

Load More Articles