SKOR.id - Asosiasi Pesepak bola Profesional Indonesia (APPI) memberikan dukungan penuh kepada para pemain Kalteng Putra dan akan memulai babak baru.
Diketahui, belakangan mencuat kasus perselisihan kontrak atau tunggakan gaji antara manajeman klub Kalteng Putra dengan 29 pemain yang berlaga di Liga 2 2023-2024.
Masalah itu membuat para pemain Kalteng Putra mogok main (walkout) saat melawan PSCS Cilacap pada pekan kelima babak play-off Liga 2 2023-2024, 27 Januari 2024.
Dampaknya, para pemain harus berurusan dengan Komite Disiplin (Komdis) PSSI pada 31 Januari 2024 dan 1 Februari 2024.
Berangkat dari kasus tersebut, APPI melakukan konferensi pers bersama dengan Exco APPI dan para pemain Kalteng Putra di Kantor APPI, Jakarta.
Legal Officer APPI, Agus Riza Hufaida sangat menyayangkan kejadian penunggakan gaji di sepak bola Indonesia kembali terulang.
"Jelas ini masalah klasik yang terus berulang," ucapnya kepada awak media termasuk Skor.id, Jumat (2/2/2024).
"Prinspinya PSSI dan PT LIB yang menjalankan kompetisi ini harus lebih serius dan lebih ketat lagi dalam memverifikasi klub sehingga kasus gaji pemain ini tidak terjadi lagi."
"Sebenarnya gampang untuk menyelesaikan dan menanggulanginya. Klub yang bermasalah, yang masih ada utang gaji sebelumnya atau masalah sebelumnya jangan dikasih izin untuk ikuti kompetisi, beresin dulu."
"Sesimpel itu. Kita sayangkan ini tahun 2024 kompetisi sudah bagus, prestasi timnas sudah bagus, tapi masih diganggu kasus seperti ini. Ini yang disayangkan," Riza Hufaida memaparkan.
Saat masalah penunggakan gaji belum selesai, kini para pemain Kalteng Putra juga dilaporkan ke pihak kepolisian oleh manajeman klub terkait pencemaran nama baik.
Pelaporan tersebut terjadi setelah para pemain mengunggah surat pernyataan para pemain Kalteng Putra untuk mogok bertanding karena penunggakan gaji.
"Khusus untuk kasus yang terjadi di Kalteng Putra ini jelas adalah kasus football family, yang harusnya diselesaikan di ranah sepak bola. Aturannya sudah jelas ada di statuta PSSI, NDRC, dan aturan di kontrak soal sepak bola," ucap Riza Hufaida.
"Makanya kita sayangkan ketika klub Kalteng Putra ini justru melaporkan para pemain ke Polisi dan ini punya potensi sepak bola kita disanksi oleh FIFA."
"Karena FIFPro sudah kita laporkan dan mem-back up kita. Lalu FIFPro juga sudah bersurat ke PSSI dan FIFA, isinya untuk mengintervensi kasus ini," ia menjelaskan.
Selain itu penjaga gawang Kalteng Putra, Shahar Ginanjar mengungkapkan penunggakan gaji manajeman ini sudah berjalan lebih dari sebulan.
"Tunggakan gaji para pemain itu bervariasi. Ada yang satu sampai dua bulan, ada juga yang tiga bulan. Selain pemain, para pelatih juga sama, mereka terkena tunggakan gaji juga seperti kami," ujarnya.