- Andy Murray dan Novak Djokovic saling berbagi cerita dalam siaran langsung Instagram pada Jumat (17/4/2020).
- Andy Murray menyebut kekalahan dari Novak Djokovic pada final French Open 2016 sangat menyakitkan.
- Petenis Inggris tersebut sangat ingin menaklukkan lapangan tanah liat French Open.
SKOR.id - Pada Jumat (17/4/2020), dua petenis dunia, yaitu Andy Murray dan Novak Djokovic saling menceritakan pengalaman melalui siaran langsung Instagram.
Andy Murray menceritakan salah satu momen paling menyakitkan yang pernah dia alami sepanjang berkarier di dunia tenis kepada Novak Djokovic.
Berita Tenis Lain: Novak Djokovic Ungkap Memori Pahit Lawan Andy Murray di Olimpiade
Hal yang menarik, petenis Inggris tersebut menyebut Novak Djokovic (Serbia) adalah penyebab dari memori kekalahan paling menyakitkan selama ini.
"Bagi saya, (kekalahan) pada final French Open 2016 melawan Anda," ujar Andy Murray dilansir dari reuters.com.
French Open dengan lapangan tanah liatnya adalah sebuah tantangan yang selalu ingin ditaklukkan oleh Andy Murray.
Namun, sejak menjadi pemain profesional pada 2005, Murray belum pernah sekalipun memenangi pertandingan di lapangan tanah liat.
Satu-satunya kesempatan petenis 32 tahun tersebut untuk menaklukkan Roland Garros terjadi pada French Open 2016.
"Tentu saja saya (sama-sama) sangat senang bisa menang pada Australia Open atau French Open," ujar Murray yang belum pernah sekalipun juara di dua grand slam tersebut.
"Namun, bagi saya menang di lapangan tanah liat yang merupakan kelemahan saya adalah pencapaian terbesar sepanjang karier."
Meskipun belum merasakan trofi kemenangan di Roland Garros, Murray bersyukur karena bisa membawa pulang emas Olimpiade.
Andy Murray dua kali membawa emas Olimpiade untuk nomor tunggal putra, yakni 2012 di London, Inggris, dan 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
Catatan emas tersebut justru menjadi memori pahit bagi Novak Djokovic yang kalah di semifinal Olimpiade 2012 dari Murray dan terhenti di babak pertama empat tahun kemudian.
Selain membicarakan soal memori pahit yang pernah dialami, Murray dan Djokovic juga membicarakan para petenis yang menurut mereka memiliki spesialisasi di lapangan.
Keduanya sepakat menyebut Rafael Nadal sebagai petenis dengan mental juara yang sangat hebat.
"Dia (Rafael Nadal) memiliki mental juara yang luar biasa. Dia bisa mengatur kondisi tersebut selama bertahun-tahun bahkan setelah kembali dari cedera," kata Djokovic.
Dua petenis Eropa tersebut juga saling memuji kemampuan dalam hal pengembalian bola dan pukulan backhand di setiap pertandingan.
Berita Tenis Lain: Rafael Nadal Butuh Waktu Lebih Lama untuk Kembali Bertanding
"Anda tidak pernah sekalipun gagal mengembalikan bola," ujar Murray kepada Djokovic.
"Secara konsisten Anda selalu jarang gagal (dalam pukulan backhand). Itu membuat lawan kesulitan. Jujur saja, saya sulit menemukan cara untuk mengatasi pukulan Anda," ucap Djokovic ketika memuji pukulan backhand Murray.
Saat ini, baik Murray maupun Djokovic tengah menjalani masa karantina di rumah masing-masing selama penangguhan turnamen karena Covid-19.
Murray aktif bermedia sosial sedangkan Djokovic banyak menghabiskan waktu bersama keluarga.