- Novak Djokovic ungkap sempat ingin pensiun dari tenis setelah kalah di French Open 2010.
- Frustrasi dan tekanan besar menjadi faktor Novak Djokovic berpikir untuk mengakhiri kariernya.
- Menghadapi Roger Federer dan Rafael Nadal memotivasi Novak Djokovic untuk bisa jadi lebih baik.
SKOR.id – Novak Djokovic menceritakan kisah pahit yang dialaminya ketika kalah dari Jurgen Melzer dalam perempat final French Open 2010.
Petenis tunggal putra asal Serbia tersebut mengaku itu bahkan sempat membuatnya berpikir untuk gantung raket alias pensiun.
Novak Djokovic memenangkan gelar grand slam pertamanya pada 2008 di Australia Open. Dan sejak saat itu, ia berhasil mengoleksi 16 titel grand slam lainnya.
Berita Novak Djokovic Lainnya: Mental Tanding Novak Djokovic Mulai Menurun Tanpa Turnamen
Pencapaian tersebut membuatnya hanya berjarak tiga gelar dari Roger Federer yang memegang rekor grand slam terbanyak, yakni 20 titel.
Tetapi, setelah memenangi grand slam pertamanya, bukan berarti Novak Djokovic mudah mengulanginya. Ia harus melewati momen-momen sulit.
Tercatat, petenis nomor 1 dunia itu pernah gagal saat melakoni turnamen tenis, termasuk grand slam. Puncaknya pada 2010, ketika ia harus menyerah dari Jurgen Melzer.
“Saya kalah dari Jurgen Melzer di perempat final di French Open 2010. Itu sangat sulit diterima dan sangat emosional,” kata Djokovic seperti dikutip dari Tennis365.
“Saya menangis setelah kekalahan dan itu benar-benar momen yang buruk. Saya ingin berhenti dari tenis, karena semua yang saya lihat hanya kegelapan,” lanjutnya.
Namun, Novak Djokovic mampu bangkit dan mulai menemukan permainan terbaiknya. Ia pun berhasil meraih gelar grand slam keduanya di Australia Open 2011.
Keberhasilan tersebut berlanjut di Wimbledon dan US Open. Djokovic pun menjelma sebagai salah satu petenis yang paling diperhitungkan.
Berita Novak Djokovic Lainnya: Novak Djokovic Tolak Vaksinasi Pemain Sebelum Turnamen
“Kekalahan (French Open 2020) tersebut menjadi titik balik, karena setelah itu saya merasa lebih bebas dari sebelumnya,” Novak Djokovic mengungkapkan.
Menghadapi petenis-petenis besar seperti Roger Federer dan Rafael Nadal juga membuat mental Djokovic kian terasah dan semakin kuat.
“Saya juara Australia Open 2008. Menempati peringkat tiga dunia. Tapi saya tidak puas. Saya tahu bisa lebih dari itu, namun kalah di beberapa laga penting melawan Roger dan Rafa,” ujar Djokovic.
“Dari momen itu, saya belajar untuk melepaskan tekanan dari diri saya sendiri. Saya mulai bermain dengan lebih agresif. Itu adalah titik balik saya,” tambahnya.