SKOR.id - Usai melakoni sembilan etape beruntun sejak Sabtu (1/7/2023), para peserta lomba balap sepeda Tour de France 2023 mendapat hari istirahat pada Senin (10/7/2023).
Para kontestan Tour de France 2023 dapat waktu istirahat selama sehari di Clermont-Ferrand sebelum menjalani etape ke-10 dari Vulcania ke Issoire pada Selasa (11/7/2023).
Setelah beristirahat, peserta bakal menjalani enam etape beruntun sebelum kembali dapat hari istirahat pada Senin (17/7/2023) nanti di Saint-Gervais-les-Bains.
Itu merupakan hari istirahat terakhir yang tersedia bagi para peserta Tour de France 2023 sebelum menjalani enam etape pamungkas secara beruntun.
Etape terakhir (ke-21) Tour de France 2023 sendiri bakal menempuh 115 km dari Saint-Quentin-en Yvelines ke Champs-Elysees, Paris, Prancis pada Minggu (23/7/2023) nanti.
Secara umum, hari istirahat disediakan agar para peserta bisa memulihkan diri usai gowes ratusan bahkan ribuan kilometer secara intens dalam beberapa etape beruntun.
Meski demikian, bukan berarti para kontestan Tour de France 2023 bersantai selama hari istirahat. Sebab, mereka tetap mengayuh sepeda selama beberapa menit atau kilometer.
Hal itu pula yang tampak dilakukan oleh Giulio Ciccone dari tim Lidl-Trek juga para kontestan lainnya pada hari ini.
Melansir dari cyclingbeginner.com, bersepeda usai lomba adalah metode pemulihan aktif yang membantu pesepeda membuang asam laktat yang dihasilkan otot selama lomba.
Selama beraktivitas berat, asam latat diproduksi di otot. Meski tubuh membutuhkannya untuk bahan bakar, terlalu banyak asam laktat bisa membatasi fungsi otot.
Terlalu banyak asam laktat bisa bikin otot tak lagi berkontraksi normal. Akibatnya, pesepeda tak bisa mengayuh pedal dengan keras dan kecepatannya menurun.
Menariknya, asam laktat itu bisa dirilis dari tubuh dengan cara mengayuh pedal sepeda dengan intensitas yang tepat (sekitar 150 watts, menurut Keith Flory).
Jika intensitas gowes terlalu tinggi, kandungan asam laktat di otot justru bakal bertambah dan berpotensi membuat pesepeda mengalami kram saat lomba.
Namun, jika intensitas terlalu rendah, maka aliran darah juga melambat sehingga tak semua "limbah" dalam tubuh bisa terbuang.
Metode ini sudah kerap dilakukan dan terbukti membuat kaki para pembalap terasa lebih segara untuk menghadapi etape berikutnya.
Dengan manfaat begitu besar, para pembalap rela tetap bersepeda pada hari istirahat selama sekitar 15 menit meski sebelumnya sudah gowes ratusan bahkan ribuan kilometer.
Selain itu, bersepeda selama hari istirahat juga diyakini memberi dampak positif untuk pemulihan mental seorang pesepeda usai menjalani lomba penuh tekanan.
Masih menurut cyclingbeginner.com, metode pemulihan aktif ini sendiri ternyata baru banyak dipraktikkan dalam beberapa dekade terakhir.
Sebelumnya, para pembalap memanfaatkan hari istirahat untuk bersantai bahkan minum alkohol.
Metode pemulihan aktif dengan bersepeda saat hari istirahat ini bisa dilakukan dengan turun ke jalanan maupun memakai trainer (semacam sepeda statis) di dalam ruangan.
Namun, tak semua peserta Tour de France 2023 melakukan metode pemulihan tersebut pada hari istirahat yang tersedia.
Beberapa di antaranya sudah menjalankan metode pemulihan aktif saat melahap sejumlah kilometer terakhir dalam etape sebelum hari istirahat.
Hal tersebut bisa dilakukan dalam etape yang berat, seperti saat menanjaki gunung, di mana para peserta biasanya finis terpencar karena punya tempo masing-masing.
Bagi para pembalap yang tak mengincar predikat raja tanjakan, mereka tak masalah finis di barisan tengah selama tidak tercecer dalam klasifikasi umum maupun poin.
Kondisi yang sama juga bisa terjadi saat lomba berlangsung di permukaan datar di mana jadi ajang para sprinter unjuk gigi hingga finis.