- Diet cair dan cleansing juice tetap menjadi pilihan populer di antara orang-orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat.
- Tetapi, jus pembersih sebenarnya bisa lebih merugikan bagi kesehatan tubuh Anda.
- Seorang ahli nutrisi memberikan penjelasan terkait bahaya juice cleanse untuk jangka panjang.
SKOR.id - Pada saat detail lebih lanjut muncul paska-kematian mengejutkan legenda kriket Australia, Shane Warne, pada usia 52 tahun, semakin menjadi jelas bahwa dunia diet, cleansing, dan detoksifikasi adalah dunia yang menakutkan.
Warne ditemukan tidak sadarkan diri di vilanya setelah dugaan serangan jantung di Thailand, dengan manajernya, James Erskine, setelah itu menjelaskan diet 'konyol' yang baru saja dilakukan bintang olahraga itu sebelum kematian mendadaknya - di mana ia "pada dasarnya hanya makan cairan selama 14 hari" dalam upaya untuk "menjadi berotot".
Sayangnya, diet cair dan cleansing juice (jus pembersih) tetap menjadi pilihan populer di antara orang-orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat.
Dan sementara niat Anda mungkin baik, bagaimana jika Juice Cleanse sederhana Anda itu sebenarnya lebih merugikan Anda daripada memberikan kebaikan?
Buah dan sayuran memang baik untuk Anda, jadi mengapa hidup dengan mereka, meskipun dalam bentuk cair entah bagaimana menjadi buruk?
Apa Itu Cleansing Juice dan Mengapa Mereka Populer
Yahoo Lifestyle berbicara dengan Ahli Nutrisi Fungsional, Fran Dargaville untuk mendapatkan penjelasan tentang jus pembersih dan detoksifikasi dan mengapa mereka bisa berbahaya.
“Detoksifikasi dan cleansing juice hanya melibatkan konsumsi jus (bisa berupa jus buah atau sayuran atau kombinasi keduanya) untuk jangka waktu tertentu, yang bisa untuk satu hari atau beberapa minggu,” Fran, yang memiliki gelar Magister Manusia Nutrisi, dan spesialisasi dalam Kesehatan Usus, menerangkannya kepada Yahoo Lifestyle.
“Juice cleanse sangatlah populer karena klaim kesehatan yang dibuat dalam iklan pemasaran mereka, yang sering kali menjanjikan penurunan berat badan, kulit lebih bersih, dan lebih banyak energi yang didapat."
"Ini juga bisa terasa seperti pilihan yang lebih mudah bagi si konsumen. Yang perlu mereka lakukan hanyalah mengonsumsi jus yang sudah jadi, daripada harus berurusan dengan persiapan makan atau kebingungan tentang apa yang 'sehat' dan apa yang tidak terkait diet mode dan program detoks lainnya.”
Bahaya Cleansing
Pada dasarnya, pembersihan/detoks itu sebenarnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Fran mengatakan bahwa jus pembersihan kekurangan kalori dan zat gizi makro dan mikro yang dibutuhkan untuk fungsi yang tepat.
“Jus detoksifikasi biasanya sangat rendah kalori. Asupan kalori rendah dikombinasi dengan asupan jus yang tinggi gula dapat menyebabkan disregulasi gula darah, yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan kualitas tidur yang buruk."
"Selain itu, sedikit protein dan lemak yang dikonsumsi selama jus pembersih, sementara nutrisi ini diperlukan untuk mempertahankan otot, mendukung kesehatan otak, memproduksi hormon, dan banyak lagi."
Fran memperingatkan bahwa jus juga hanya mengandung sedikit serat, pembersihan dapat menyebabkan sembelit, dan juga memiliki dampak psikologis.
“Detoksifikasi jus bisa menyebabkan orthorexia atau gangguan makan,” Fran menambahkan.
“Salah satu implikasi potensial yang lebih serius dari jus detoks adalah hilangnya elektrolit, yang dibutuhkan untuk banyak peran penting dalam tubuh, termasuk keseimbangan pH, hidrasi, dan fungsi jantung yang tepat.”
Dalam jangka pendek, pada individu yang sehat, Fran mengatakan jus pembersih mungkin tidak akan menyebabkan masalah kesehatan yang serius, namun, bila digunakan dalam jangka panjang dan/atau pada individu yang rentan, ada risiko implikasi kesehatan serius.
Cara Aman untuk Detoks
Jadi Anda ingin melakukan “pembersihan” tapi takut berlebihan? Fran memiliki beberapa tips bermanfaat untuk membantu Anda melakukan detoksifikasi dengan cara yang paling aman.
“Tubuh kita memiliki proses detoksifikasi bawaannya sendiri – termasuk saluran pencernaan, hati, kulit, dan paru-paru,” jelas sang ahli gizi in.
“Daripada melakukan 'pembersihan' yang membatasi, fokuslah untuk meningkatkan asupan air Anda, menambahkan lebih banyak makanan utuh seperti buah-buahan dan sayuran segar, dan mengurangi asupan alkohol dan makanan olahan."
"Ini akan membantu tubuh Anda mendetoksifikasi diri secara alami!"
Bicaralah dengan Dokter Anda
Fran juga menyarankan selalu yang terbaik untuk berbicara dengan dokter Anda sebelum memulai segala jenis perubahan besar pada diet Anda.
“Cobalah untuk tidak terlalu terjebak dalam tren. Jika Anda benar-benar ingin mendapatkan hasil yang Anda inginkan, entah itu penurunan berat badan, lebih banyak energi, ataupun kulit lebih cerah, kosumsi lebih banyak makanan utuh, gerakkan tubuh Anda secara teratur, dan fokus pada tidur dan manajemen stres," katanya.
"Pendekatan ini lebih berkelanjutan dan akan memberi Anda hasil terbaik dalam jangka yang panjang."***
Berita Bugar Lainnya:
Jangan Salah! Bau Tajam Bawang Putih Justru Tambahan Sehat untuk Diet Anda
Memahami Bahaya Diet Jus, Diyakini sebagai Penyebab Kematian Legenda Kriket Shane Warne
Diet Rendah Karbohidrat: Apakah Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan?