SKOR.id - Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan menampilkan Brasil dan Argentina. Keduanya saling berhadapan pada pertandingan putaran keenam kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Selasa (21/11/2023) ini atau Rabu pagi pukul 07.30 WIB.
Brasil vs Argentina adalah duel yang kental dengan sejarah. Ini akan menjadi duel ke-110 di antara keduanya.
Dari 109 laga sebelumnya, Brasil meraih 43 kemenangan sedangkan Argentina 40 kali mengalahkan Tim Samba, dengan 26 laga lainnya berakhir imbang.
Brasil adalah tim yang memiliki banyak gelar. Begitupun dengan Argentina. Keduanya sama-sama negara sepak bola yang perah meraih gelar Piala Dunia dan Copa America.
Dari negeri ini pula telah lahir sejumlah bintang dunia yang telah melegenda. Brasil memiliki Pele dan Argentina begitu bangga dengan sosok Diego Maradona.
Dari Brasil lahirlah pula bintang-bintang seperti Ronaldo Nazario, Ronaldinho, atau sebut saja bintang seperti Neymar hingga Vinicius Junior yang merupakan sepak bola terkini.
Sedangkan Argentina, pada masa kini selalu berkiblat kepada Lionel Messi. Dialah pemain terbaik sepanjang masa bahkan dinilai melebihi Diego Maradona atau Pele.
Karena itu, setiap Brasil dan Argentina bertemu, nama-nama atau kisah pertemuan masa lalu selalu diungkap kembali. Sejarah keduanya, akan selalu menegaskan kekuatan tim ini masing-masing.
Tidak jarang, ketika kedua tim ini bentrok, ada peristiwa menarik. Seringkali pula pertemuan ditandai dengan sejumlah kartu karena tingginya panas persaingan di antara keduanya.
Terkait duel pada besok pagi pula, Skor.id merangkum kembali sejumlah laga-laga tidak terlupakan antara Brasil vs Argentina atau sebaliknya. Berikut ini tujuh pertandingan tidak terlupakan antara Brasil dan Argentina:
1. Tendangan Maradona untuk Baptista (Brasil 3-1 Argentina, 2 Juli 1982)
Piala Dunia 1982 yang digelar di Spanyol salah satu yang menandai terjadinya rivalitas antara Brasil vs Argentina.
Pertandingan yang terjadi pada 2 Juli 1982 tersebut, sekaligus menjadi awal dari munculnya Diego Maradona dalam dunia sepak bola.
Pada laga tersebut, Diego Maradona yang menjadi harapan Argentina justru gagal membawa negerinya lolos setelah kalah 1-3 dari Brasil.
Pertandingan ini menjadi salah satu yang diingat karena Diego Maradona yang frustrasi kemudian menendang Joao Baptista yang baru dua menit masuk ke lapangan menggantikan Zico.
Karena aksinya tersebut, Diego Maradona pun mendapatkan kartu merah dan diusir dari lapangan pada menit ke-85.
2. Insiden "Air Suci" (Argentina 1-0 Brasil, 20 Juni 1990)
Duel selanjutnya yang akan dikenang dari rivalitas kedua tim raksasa Amerika Selatan ini terjadi pada 20 Juni 1990, dalam kemenangan 1-0 Argentina atas Brasil.
Pada laga ini, tokohnya masih Diego Maradona yang sebelum pertandingan dikabarkan cedera.
Namun, dia justru bermain dan menciptakna satu-satunya gol setelah melewati lima pemain belakang.
Itu merupakan "kejaiban" karena banyak yang tidak menyangka Diego Maradona dapat bermain di pertandingan tersebut.
Laga ini juga menarik karena bek timnas Brasil yaitu Branco, mengatakan dirinya telah meminum air dari botol yang berisi obat.
Botol tersebut diberikan oleh salah satu staf pelatih Argentina kepada dirinya.
Setelah meminum air tersebut, Branco mengaku dirinya lemas dan sulit untuk melanjutkan pertandingan. Dia pun sempat terjatuh di lapangan setelah meminum air tersebut.
Ini menjadi salah satu insiden paling heboh dari rivalitas kedua tim yang dikenal dengan "holy water" atau "insiden air suci".
Selanjutnya, pihak Brasil mengirimkan gugatan tersebut kepada FIFA terkait insiden dugaan kesengajaan memberikan minuman yang berisi obat-obatan.
3. Lima Kartu Merah (Argentina 3-2 Brasil, 17 Juli 1991)
Pertandingan ini diwarnai dengan laga yang keras, intens, serta lima kartu merah. Laga ini terjadi dalam ajang Copa America di Santiago, Cile.
Pemain Argentina, Claudio Caniggia dan pemain Brasil yaitu Mazinho mengawali panasnya pertandingan ini ketika keduanya bertengkar saat laga memasuki menit ke-31.
Lalu, 30 menit kemudian, Enrique dan Marcio Santos mendapatkan kartu merah karena alasan yang sama.
Sedangkan pada menit ke-80, pemain pengganti dari timnas Brasil yaitu Careca, diusir dari lapangan hanya dua menit setelah dia masuk sebagai pemain pengganti.
Ketika laga berakhir, nyaris terjadi perkelahian di antara para pemain dan membuat polisi masuk ke lapangan mengamankan situasi tersebut.
Mereka yang mendapatkan kartu merah adalah Carlos Enrique dan Claudio Caniggia (Argentina) lalu Mazinho, Marcio Bittercourt, dan Cereca Bianchezi (Brasil).
4. Gol Menit Terakhir Adriano (Brasil 2-2 Argentina, 4-2 adu penalti, 25 Juli 2004)
Argentina datang ke Copa America 2004 sebagai favrit dan mereka memang berhasil melangkah ke final, menghadapi Brasil.
Hingga menit terakhir jelang laga berakhir, Tim Tango masih memimpin 2-1, sebelum penyerang Brasil akhirnya mencetak gol dramatis penyama kedudukan menjadi 1-1.
Laga pun kemudian dilanjutkan dengan adu penalti. Penjaga gawang Brasil, Cesar tampil cemerlang dengan meredam dua tembakan penalti pemain Argentina.
Penyalamatan tersebut menjadi kunci dari sukses Brasil tampil sebagai juara Copa America untuk ketujuh kalinya.
5. Underdog Brasil (Brasil 3-0 Argentina, 15 Juli 2007)
Laga ini terjadi dalam final Copa America 2007 uang digelar di Venezuela. Ketika itu, Brasil justru dinilai sebagai underdog di final lawan Argentina.
Pasalnya, saat itu, selain Robinho, Tim Samba tidak memiliki cukup bintang berkelas dunia di tim mereka.
Sebaliknya, Argentina justru terdiri dari pemain seperti Lionel Messi, Carlos Tevez, Juan Sebastian Veron, Javier Mascherano, Juan Roman Riquelme, Esteban Cambiasso, Roberto Ayala, hingga Javier Zanetti.
Mereka tampil sebagai starter. Dengan komposisi tersebut, wajar jika kemudian Argentina diunggulan sebagai pemenang di final tersebut.
Namun, situasinya justru berbeda. Gol pertama timnas Brasil yang diciptakan Julio Baptista ketika laga baru berjalan 4 menit, sudah cukup meluluhlantakkan Argentina.
Brasil pun tampil sebagai juara Copa America 2007 di Venezuela.
6. Munculnya Sergio Aguero (Argentina 3-0 Brasil, Olimpiade 2008)
Partai semifinal Olimpiade 2008 sedianya menjadi pertarungan Lionel Messi melawan Ronaldinho, yang sama-sama membela Barcelona.
Tapi Sergio Aguero-lah yang mencuri perhatian selain dua kartu merah yang dikeluarkan wasit.
Brasil menyudahi laga dengan sembilan pemain setelah Lucas Leiva dan Thiago Neves dikartu merah di sisa sepuluh menit terakhir karena menekel Javier Mascherano.
Dengan disaksikan Diego Maradona, Sergio Aguero mencetak dua gol dalam kurun lima menit, sebelum memenangkan penalti yang dieksekusi oleh Riquelme.
Argentina melaju ke partai final dengan kemenangan 3-0 atas musuh bebuyutan mereka, sebelum membekuk Nigeria untuk membawa pulang medali emas.
7. Trofi Pertama Lionel Messi untuk Tim Tango (Argentina 1-0 Brasil, Final Copa America 2021)
Publik Argentina pasti masih ingat betul bagaimana Lionel Messi menangis haru saat peluit panjang dibunyikan di laga final Copa America 2021 musim panas lalu.
Ini menjadi gelar mayor pertama bagi La Pulga bersama timnas senior Argentina, setelah sebelumnya tiga kali gagal di partai final.
Sebelum pertandingan, media ramai menyoroti duel Lionel Messi dan Neymar, dua pesepak bola dunia yang dikenal bersahabat sejak keduanya sama-sama membela Barcelona.
Namun sepanjang laga baik Messi dan Neymar sama-sama menjadi target serbuan bek lawan yang mencoba menghentikan mereka.
Gol Angel Di Maria, yang menerima umpan Rodrigo De Paul di babak pertama menjadi pembeda di laga ini, sekaligus mengakhir penantian panjang sang kapten, Lionel Messi.