- Di masa seperti sekarang, media sosial menjadi hal yang tak terpisahkan dari hidup sebagian besar orang.
- Padahal, interaksi di media sosial tak jarang membawa dampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental.
- Berikut sederet manfaat melakukan detoks media sosial dan cara melakukannya.
SKOR.id - Bagi banyak orang, media sosial seakan menjadi kebutuhan pokok yang sulit dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Interaksi yang dibangun pun bermacam-macam, mulai dari berkomunikasi dengan teman dan keluarga hingga mengecek tren maupun berita yang sedang viral.
Faktanya, terlalu sering mengakses media sosial ternyata bisa menyebabkan dampak kurang baik bagi kesehatan fisik maupun mental.
Untuk bisa mengatasi "kecanduan" pada media sosial, mengurangi interaksi saja tidak cukup. Pada saat-saat tertentu, kita juga perlu melakukan tindakan yang lebih tegas, yakni detoks media sosial.
Berikut beberapa fakta mengenai detoks media sosial serta cara melakukannya, yang dikutip redaksi Skor.id dari Alodokter.
Tanda perlu melakukan detoks media sosial
Secara umum, detoks media sosial diartikan sebagai upaya membatasi akses ke berbagai situs atau aplikasi jejaring sosial, baik untuk sementara maupun permanen.
Tindakan ini perlu dilakukan, terutama apabila kita telah mengalami "kecanduan", yang membuat seakan-akan tidak bisa hidup tanpa media sosial.
Tanda-tandanya cukup jelas. Antara lain, kita merasa perlu melihat media sosial setiap saat dan menganggap penting jumlah like dan komentar.
Tak hanya itu, kita juga kadang merasa stres, tertekan, atau cemas, yang membuat kita sulit berkonsentrasi pada hal yang dikerjakan.
Manfaat melakukan detoks media sosial
Satu hal yang bisa dipastikan dari memulai detoks media sosial adalah membaiknya kondisi kesehatan mental.
Dengan detoks media sosial, rasa cemas, takut, maupun rendah diri akan jauh berkurang, sehingga secara mental kita lebih sehat.
Tak hanya bermanfaat untuk kesehatan mental, detoks media sosial ternyata juga berguna untuk kesehatan fisik.
Pasalnya, waktu yang biasanya digunakan untuk mengakses media sosial kini dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang menyehatkan, misalnya istirahat maupun olahraga.
Terakhir, detoks media sosial juga akan menjaga silaturahmi dengan orang terdekat serta meningkatkan produktivitas secara signifikan.
Tips melakukan detoks media sosial
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan berapa lama durasi detoks media sosial akan dilakukan, bisa satu atau dua bulan.
Jika sudah ditentukan, langkah selanjutnya adalah menghapus aplikasi media sosial dari ponsel atau gadget .
Sebagai gantinya, lakukan berbagai kegiatan positif untuk mengisi waktu tanpa media sosial, seperti berolahraga, membaca buku, berlibur, meditasi, atau menekuni hobi baru.
Tulislah pengalaman dan perubahan yang dirasakan selama melakukan detoks media sosial, sehingga nilai-nilai yang didapat tidak hilang begitu saja.
Lihat postingan ini di Instagram
Artikel kebugaran lainnya: