SKOR.id – Biskuit merupakan produk makanan ringan yang bikin candu. Kalau sudah makan satu, inginnya tambah terus.
Maka itu banyak kalangan menilai biskuit tidak cocok untuk mereka yang sedang menjalankan program diet.
Apalagi pada saat Lebaran nanti, sangat sulit menahan godaan mengingat banyak sanak saudara yang menyuguhkan biskuit untuk cemilan saat Lebaran.
Kenyataannya, bukan berarti Anda yang sedang diet tidak boleh ngemil biskuit sama sekali. Anda tetap bisa ngemil biskuit saat Lebaran, hanya saja tetap ada persyaratan tertentu.
Ahli gizi, Mochammad Rizal, menjelaskan, jika ingin menikmati camilan saat sedang diet, konsumsilah biskuit diet rendah kalori.
Biskuit diet memiliki kadar kalori serta kandungan gula rendah, sehingga tidak akan menambah berat badan.
Jangan khawatir, kandungan gula rendah belum tentu rasanya hambar. Saat ini terdapat banyak produk biskuit diet di pasaran yang rasanya seenak biskuit pada umumnya.
Agar Anda tidak ragu, berikut ini kami jabarkan 5 hal yang harus diperhatikan saat hendak memilih biskuit untuk program diet.
Lengkap dengan komentar dari ahli gizi Mochammad Rizal, dikutip dari my-best.id.
1. Cek Bahan Dasarnya
Bahan baku pembuatan biskuit biasanya berasal dari tepung terigu. Namun, biskuit juga bisa dibuat dari gandum utuh, oat, quinoa, dan bahan-bahan lainnya.
Saat Anda hendak memilih biskuit untuk diet, sebaiknya perhatikan bahan utamanya. Oat dan gandum merupakan bahan yang sangat baik untuk biskuit diet.
Keduanya memiliki kandungan serat, protein, vitamin, serta mineral yang jauh lebih tinggi dibanding tepung terigu.
Mengonsumsi oat dan gandum akan memberikan rasa kenyang yang lebih lama.
"Bahan utama pembuatan biskuit adalah tepung, gula, dan lemak yang bersumber dari mentega ataupun margarin," kata Rizal.
"Bahan utama tepung ini dapat diganti sesuai selera dan tujuan. Beberapa jenis bahan serealia seperti oat dan gandum juga dapat digunakan untuk biskuit."
"Penggunaan oat sebagai bahan biskuit dapat memberikan tekstur yang unik karena oat dapat dimakan dalam bentuk utuh."
"Sementara itu, gandum merupakan bahan mentah yang harus melalui proses pengolahan agar dapat dikonsumsi dalam bentuk tepung, mi, atau pasta," kata Rizal.
2. Pastikan Biskuitnya Rendah Kalori
Kalori merupakan sumber tenaga bagi manusia. Kebutuhan kalori tiap orang berbeda-beda, tergantung jenis kegiatan sehari-hari.
Meski begitu, ada rata-rata harian yang bisa dijadikan patokan, untuk lelaki dewasa 2.500 kilo kalori (kkal), sedangkan perempuan dewasa 2.000 kkal.
Jika Anda sedang diet, jumlah kalori yang masuk tidak boleh lebih banyak daripada jumlah kalori yang dibutuhkan.
Saat hendak menikmati snack di luar jam makan, jumlah kalori harus menjadi hal yang Anda perhatikan. Pilihlah biskuit rendah kalori, idealnya di bawah 200 kkal.
Jangan mengonsumsi biskuit dengan jumlah kalori di atas 200 kkal per takaran saji karena bisa meningkatkan konsumi kalori harian.
"Biskuit cenderung memiliki nilai kalori tinggi karena mengandung banyak lemak dan gula," Rizal menuturkan.
"Karena itu, bahan pengganti gula yang berserat tinggi bisa menjadi salah satu alternatif."
"Penambahan sumber makanan tinggi serat atau yoghurt rendah lemak juga baik karena dapat menambah nilai gizi."
"Selain itu, jumlah kalori pada biskuit menjadi tidak terlalu banyak," Rizal menjelaskan.
3. Pilihlah Biskuit Kaya Serat
Salah satu cara paling efektif untuk menurunkan berat badan saat diet adalah dengan mengonsumsi makanan yang kaya serat.
Selain bisa melancarkan pencernaan, serat membuat Anda merasa mudah kenyang meski tidak memakan banyak kalori.
Sistem kerja serat merangsang reseptor yang memberitahu ke otak bahwa sudah waktunya Anda berhenti makan.
Menurut Mochammad Rizal, biskuit tinggi serat bisa dilihat melalui bahan dasar pembuatan biskuitnya.
"Biskuit yang berbahan dasar tepung gandum, oat, atau campuran keduanya cenderung memiliki kandungan serat yang tinggi," Rizal menuturkan.
"Begitu pula dengan isiannya. Biskuit dengan isian dan campuran buah-buahan kering atau sayuran cenderung mengandung serat lebih tinggi."
4. Pilih Biskuit dengan Kandungan Gula Rendah, Bebas Gula Lebih Baik
Riset menunjukkan bahwa gula menjadi salah satu faktor yang mempercepat kenaikan berat badan seseorang.
Saat mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula, tubuh akan memproduksi insulin secara berlebih.
Insulin memiliki fungsi lain sebagai penyimpan lemak sehingga makin banyak produksi insulin, lemak tubuh pun makin meningkat.
Konsumsi gula yang berlebihan juga akan menghambat hormon leptin untuk menyampaikan sinyal ke otak bahwa tubuh sudah kenyang.
Saat sinyal terganggu, Anda akan merasa lapar terus-menerus dan enggan berhenti mengunyah makanan.
Selisih jumlah kalori masuk dan kalori keluar akan disimpan dalam bentuk lemak tubuh yang menyebabkan badan menjadi gemuk.
Seandainya dalam sehari Anda makan tiga kali dan ngemil dua kali, jumlah maksimal gula dalam sekali makan adalah 10 gram.
Berdasarkan perhitungan kasar tersebut, sebaiknya Anda mencari biskuit diet dengan jumlah gula di bawah 10 gram per takaran saji.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi, pertimbangkanlah biskuit tanpa gula alias sugar-free.
Jika Anda ingin tetap ngemil, carilah biskuit dengan kandungan gula rendah. Dikutip dari website Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi gula harian ialah 50 gram per hari.
Hal itu tertuang dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013. Konsumsi 50 gram gula per hari ini berasal dari berbagai sumber, dari karbohidrat, buah, sayuran, hingga minuman manis.
"Gula tidak hanya memberikan rasa manis, melainkan juga memberikan tekstur yang lezat dan warna kecokelatan yang menarik. Meski begitu, biskuit bisa dibuat tanpa gula," kata Rizal.
"Caranya adalah dengan mengganti bahan gula dengan bahan lainnya, seperti pisang, mangga, atau nanas," ujarnya.
"Anda juga bisa menggantinya dengan sayuran seperti wortel dan lobak yang sekaligus bisa menambah kandungan serat."
5. Biskuit dengan Kandungan Buah atau Kacang-kacangan Bisa Jadi Pilihan
Ada banyak biskuit berkalori rendah yang rasanya hambar. Hal ini karena biskuit tersebut memiliki komposisi gula rendah.
Untuk menyiasatinya, Anda bisa memilih biskuit yang dicampur dengan bahan tambahan, seperti aneka buah atau kacang-kacangan.
Kacang almond, kacang hazel, atau kuaci bisa menjadikan biskuit terasa gurih dan lebih crunchy.
Jika ingin rasanya sedikit manis, Anda bisa memilih biskuit dengan tambahan coklat.
Untuk mendapatkan sensasi manis segar dan chewy, carilah biskuit dengan potongan buah kering, seperti stroberi, kismis, jeruk, hingga wortel.
“Tidak hanya sayur atau buah, kacang-kacangan juga merupakan pilihan tepat untuk dijadikan isian biskuit,” Rizal menuturkan.
“Selain itu, bahan kacang-kacangan cukup bagus, terutama bagi vegetarian.”
“Bahan kacang-kacangan, seperti kacang polong, kedelai, almond, atau mete akan menambah kandungan protein pada biskuit,” Rizal menjelaskan.