- Banyak atlet dunia yang berstatus sebagai pemain rangkap alias tidak hanya fokus pada satu cabang olahraga semata.
- Ada lima atlet rangkap yang tampil di Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 sekaligus Beijing 2022.
- Banyak persiapan ekstra dilakukan para atlet tersebut karena rentang kedua Olimpiade kurang dari setahun.
SKOR.id - Tidak hanya satu, banyak atlet dunia memilih untuk menggeluti dua atau lebih cabang olahraga.
Mereka bahkan sukses menembus Olimpiade dan Paralimpiade dengan status sebagai unggulan juara di beberapa cabang olahraga yang mereka kuasai.
Laman resmi Tokyo 2020 menulis ada lima atlet dunia yang tercatat sebagai calon Olimpian ganda di cabang olahraga musim panas sekaligus musim dingin.
Para atlet ini selangkah lagi menuju Olimpiade atau Paralimpiade Tokyo pada musim panas 2021 dan Beijing 2022 pada bulan Februari tahun selanjutnya.
Sebagai catatan, Olimpiade Tokyo dijadwalkan pada 23 Juli s.d. 8 Agustus dilanjurkan dengan Paralimpiade Tokyo pada 24 Agustus hingga 5 September 2021.
Sedangkan, Olimpiade Beijing pada 4-20 Februari dilanjutkan dengan Paralimpiade Beijing pada 4-13 Maret 2022.
Berikut ini lima atlet dual-sport yang berpeluang tampil di Tokyo 2020 sekaligus Beijing 2022.
1. Vincent De Haitre (Kanada)
View this post on Instagram
Atlet putra kebanggaan Kanada ini dipastikan lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di cabang olahraga balap sepeda trek sejak Agustus tahun lalu.
Saat ini, De Haitre tengah mengejar ambisi tampil di nomor speed skating untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
"Saya rasa saya bilang ke diri sendiri bahwa saya mampu melakukannya. Karena saya sudah bilang begitu, jika ternyata saya tidak mampu mewujudkannya berarti saya telah membohongi diri sendiri," kata De Haitre kepada tokyo2020.org.
2. Pita Taufatofua (Tonga)
Pembawa bendera (flagbearer) Tonga di Olimpiade Rio 2016 ini akan kembali tampil di Olimpiade tahun ini, Tokyo 2020, untuk cabang olahraga taekwondo.
Tidak hanya taekwondo, Pita Taufatofua juga berambisi untuk tampil di cabor kano 200 meter untuk Olimpiade musim panas tahun ini.
Untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Taufatofua tengah melanjutkan kualifikasi untuk cabang olahraga cross country skiing.
3. Jenny Dahlgren (Argentina)
View this post on Instagram
Jenny Dahlgren menggeluti cabang olahraga lempar martil sekaligus bobsleigh (kereta luncur es).
Perempuan penyintas kasus perundungan ini bertekad menjadikan Olimpiade Tokyo 2020 dan Beijing 2022 sebagai motivasi untuk para atlet muda di seluruh dunia.
"Ini sangat menantang. Ini adalah sesuatu yang berbeda, sangat baru. Saya sangat termotivasi," kata Dahlgren.
4. Priscilla Frederick-Loomis (Antigua dan Barbuda)
View this post on Instagram
Priscilla Frederick-Loomis adalah atlet lompat tinggi sekaligus mono bobsleigh (kereta luncur es tunggal).
Karena kualifikasi untuk cabor atletik kategori lompat tinggi maupun monobob belum rampung, Priscilla Frederick-Loomis saat ini masih berusaha untuk mewujudkan ambisi sebagai dual-sport Olimpian.
5. Oksana Masters (Amerika Serikat)
View this post on Instagram
Pemilik dua medali emas cross country skiing Paralimpiade Musim Dingin 2018 ini berambisi untuk melanjutkan tren positif tersebut di Paralimpiade Beijing 2022.
Perempuan berdarah Ukraina tersebut juga tengah mengejar satu spot di Paralimpiade Tokyo untuk cabor para-cylcling.
"Fokus saya saat ini adalah lolos kualifikasi Tokyo karena saya belum mendapatkannya," kata Oksana Masters.
Ikuti juga Instagram, Facebook, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Gerard Pique Sindir Kedekatan Real Madrid dengan Wasit https://t.co/mC30yuqFqT— SKOR Indonesia (@skorindonesia) February 5, 2021
Berita Olimpiade Lainnya:
Panitia dan IOC Merilis Buku Panduan Olimpiade dan Paralimpiade Edisi I
Dianggap Lecehkan Wanita, Ketua Olimpiade Tokyo Belum Berniat Mundur