- Indonesia disebut berada dalam gelombang kedua wabah virus Covid-19.
- Meningkatnya kasus positif Covid-19 saat ini diikuti dengan upaya vaksinasi massal.
- Namun, di tengah masyarakat Indonesia, sempat ada rumor-rumor yang ramai dibahas terkait wabah Covid-19.
SKOR.id - Saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam tren peningkatan. Para tenaga medis, relawan, dan pemerintah saling bahu membahu menekan wabah.
Akan tetapi, tantangan baru muncul. Rumor, misinformasi, bahkan disinformasi makin sering menyebar di Indonesia dan mempengaruhi penanganan kasus penyebaran.
Pemahaman masyarakat soal wabah menjadi salah satu perhatian serius, mengingat kabar yang beredar bisa saja menyesatkan.
Rumor-rumor tersebut lalu banyak menyebar di media sosial atau internet, mengakibatkan kesalahpahaman di tengah masyarakat.
Dilansir dari beberapa situs rumah sakit, berikut empat rumor sesat terkait wabah Covid-19 yang sempat ramai di Indonesia.
Mitos 1: Sinar matahari yang dapat membunuh virus Covid-19
Sinar matahari secara saintifik memang bisa membantu pembentukan vitamin D pada tubuh sekaligus meningkatkan imunitas seseorang.
Namun, masih banyak masyarakat yang percaya pancaran sinar matahari yang mengenai tubuh kita dapat membunuh virus Covid-19. Informasi ini tidak benar dan merupakan mis-informasi.
Mitos 2: Thermo-gun akan merusak sel otak
Adanya peningkatan suhu tubuh, atau gejala demam, menjadi salah satu diagnosa awal terjangkitnya virus corona. Dengan gejala demam berkepanjangan, dan jika diikuti gejala lain seperti batuk kering atau nyeri, seseorang biasanya diarahkan untuk melakukan tes antigen.
Namun, dengan suhu tubuh normal, belum tentu anda tidak terinfeksi Covid-19. Lalu, muncul misinformasi yang lebih besar di tengah masyarakat.
Penggunaan thermogun di dahi disebut akan merusak sel otak seseorang. Bahkan, hingga kini banyak orang percaya dan takut dites suhu melalui kepala. Padahal, informasi tersebut tidaklah benar.
Mitos 3: Rokok, antibiotik, susu hingga air laut dapat membunuh virus Covid-19
Sebelum adanya vaksinasi massal, terdapat tiga hal yang disebut ampuh membunuh virus Covid-19. Ketiganya adalah rokok, antibiotik, susu dan air laut.
Gelombang ajakan untuk merokok dan berenang di pantai sempat banyak diikuti masyarakat Indonesia. Namun, pelurusan informasi membuat informasi ini kini tak lagi banyak dipercaya.
Sedangkan penggunaan antibiotik dan merek susu tertentu masih dianggap ampuh oleh banyak orang membunuh virus Covid-19 hingga saat ini.
Padahal, antibiotik merupakan menyasar penyakit yang disebabkan infeksi bakteri. Begitupun merek susu tertentu yang hanya membantu meningkatkan nutrisi tubuh, bukan membunuh virus.
Mitos 4: Ada chip di vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 tak luput dari sorotan hoax yang mengitarinya. Upaya vaksinasi massal banyak terganggu karena disinformasi tentangnya.
Salah satu hoax yang banyak beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan adalah adanya chip di vaksin Covid-19.
Hal tersebut jelas banyak dibantah dari pihak pemerintah, Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), bahkan banyak publik figur.
Namun, disinformasi mengenai vaksin ini disebut menjadi salah satu faktor penghalang vaksinasi massal menuju herd immunity yang dicanangkan oleh pemerintah. (Irfan Achmad Zainuri)
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Drawing Tunggal Putra Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo: Indonesia Ada Harapan, Malaysia Tertekan https://t.co/kIrewgc4aS— SKOR.id (@skorindonesia) July 9, 2021
Berita Covid-19 Lainnya:
Mengenal Perbedaan Sinovac dan AstraZeneca, 2 Vaksin yang Dipakai di Indonesia
Catat, Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum dan Setelah Vaksinasi Covid-19