4 Atlet Non-Unggulan yang Jadi Juara di All England

Aditya Fahmi Nurwahid

Editor: Aditya Fahmi Nurwahid

Cover artikel All England
Turnamen BWF Super 1000 All England (Dede Mauladi/Skor.id)
  • Podium tertinggi All England sempat beberapa kali diisi oleh atlet non-unggulan.
  • Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menjadi salah satu non-unggulan yang berhasil juara.
  • Selain Bagas/Fikri, Tine Rassmussen juga pernah dua kali menjuarai turnamen BWF Super 1000 dengan status non-unggulan.

SKOR.id - Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri merupakan satu dari empat non-unggulan yang berhasil juara di ajang All England era BWF Super Series.

Menjadi jawara di ajang sebesar All England bukanlah visi yang mudah bagi setiap pesertanya, terlebih pada era BWF Super Series. Munculnya tangga unggulan seakan menjadi "clue" untuk menebak siapa yang nantinya akan menjadi juara.

Beberapa atlet sempat mendominasi ajang ini, seperti Lee Chong Wei yang masuk dalam lima final berturut-turut, atau Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang juara pada tiga edisi All England secara beruntun. 

Namun, All England tak hanya milik para unggulan. Beberapa pemain non-unggulan pun berhasil meraih gelar juara.

Skor Indonesia merangkum kisah para non-unggulan merengkuh gelar juara All England sepanjang era BWF Super Series.

All England 2008 dan 2010: Tine Baun (Tunggal Putri, Denmark)

Tine Baun menjadi non-unggulan yang berhasil menjuarai All England. Tak hanya sekali, pemain yang juga dikenal dengan sebutan Tine Rassmussen ini dua kali menyabet gelar juara meski tak masuk daftar unggulan.

Pada All England 2008, Tine Baun sebenarnya menduduki peringkat 1 dunia BWF, namun ia tak masuk dalam daftar unggulan kompetisi.

Tine Baun mengatasi unggulan keempat, Zhu Lin (Cina), dan unggulan ketujuh Pi Hongyan (Prancis) pada putaran kedua dan ketiga.

Di Final, Tine Baun menghadapi unggulan ketiga asal Cina, Lu Lan. Bermain apik, dominasi Tina gagal dipatahkan Lu Lan, dan laga berakhir dengan skor 21–11, 18–21, 22–20.

Perjuangan Tine Baun makin berat pada edisi All England 2010. Tak masuk unggulan meski berstatus tunggal putri nomor 4 dunia, Tine disorot oleh para tunggal Cina, setidaknya bagi Lu Lan dan Wang Yihan.

Akan tetapi, Tine Baun seakan tak terbendung pada edisi All England tersebut. Dominasi Tine Baun berlanjut hingga final, mengalahkan Wang Yihan lewat rubber, 21-14, 18-21, 21-19.

All England 2016: Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov (Ganda Putra, Rusia)

Bercokol sebagai ganda peringkat 13 dunia, Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov berhasil menyabet gelar juara All England 2016 dengan cukup mengejutkan.

Pasalnya, gelar diraih dengan mengalahkan beberapa pesaing besar, sebut saja Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding pada putaran kedua, Liu Xiaolong/Qiu Zihan pada perempat final, dan unggulan pertama Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong pada semifinal.

Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov menghadapi Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa pada babak final. Laga puncak berlangsung dalam rubber game, dan pasangan Rusia menang dengan skor 21-23, 21-18, dan 21-16.

Gelar ini menjadi gelar tertinggi bagi Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov  di level BWF Super Series hingga saat ini.

All England 2018: Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Ganda Campuran, Jepang)

Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) ketika menjuarai All England 2022

Prestasi terbaik Yuta Watanabe/Arisa Higashino hingga saat ini adalah peringkat 1 dunia BWF, namun keduanya pernah tampil mengejutkan saat meraih gelar All England pertamanya pada 2018.

Muncul sebagai ganda peringkat 48 dunia, Yuta/Arisa tampil di All England 2018 dengan cukup "mudah" pada babak-babak awal. Ganda Jepang ini tak kesulitan menghadapi Tang Chun-Man/Tse Ying Suet (Hong Kong) dan Jacco Arends/Selena Piek (Belanda) pada dua putaran awal.

Ujian pertama Yuta/Arisa adalah perempat final melawan Chris Adcock/Gabrielle Adcock. Kedua pasangan bermain rubber, dan wakil Jepang berhasil menang 18-21, 21-15, 21-15.

Yuta/Arisa lalu melangkahi Zhang Nan/Li Yinhui pada semifinal All England 2018 dengan kemenangan 21-14, 21-18. Lalu meraih gelar juara usai mengalahkan Zheng Siwei/Huang Yaqiong di final dengan laga rubber game, 15-21, 22-20, 21-16.

Ini adalah gelar pertama Yuta Watanabe dari empat gelar All England yang sudah ia koleksi. Yuta/Arisa kembali juara pada All England 2021, ditambah dua gelar tambahan Yuta saat berpasangan dengan Hiroyuki Endo pada All England 2020 dan 2021.

All England 2022: Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri (Ganda Putra, Indonesia)

Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di babak 32 besar All England 2023, Selasa (14/3/2023).jpg

Gelar juara Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri pada All England 2022 merupakan capaian yang berada di luar perkiraan.

Sebelum menjadi juara All England, prestasi terbaik Bagas/Fikri adalah juara seri BWF Super 100, Hyderabad Open 2019.

Menuju final, Bagas/Fikri mengawali perjalanan dengan mengalahkan kompatriot, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yacob Rambitan. Lalu, keduanya berhasil melewati adangan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (24-22, 13-21, 21-17), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (16-21, 21-16, 22-20), dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (22-20, 13-21, 21-16).

Pada partai final, Bagas/Fikri mengalahkan seniornya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dalam straight game, 21-19 dan 21-13.

Pada akhir lagam Bagas Maulana mengaku tak menyangka bisa meraih gelar prestisius BWF Super 1000, All England 2022.

"Yang tentu bangga sekali bisa langsung juara, yang pasti tidak menyangka sama sekali," ujar Bagas dikutip dari PBSI.

Fitur All England Lainnya:

Hock/Khoon, Juara All England Pertama dari Asia Tenggara

Kiprah Rudy Hartono di All England: 10 Kali Tembus Final, Bawa Pulang 8 Gelar

Source: bwfbadminton.com

RELATED STORIES

Kiprah Rudy Hartono di All England: 10 Kali Tembus Final, Bawa Pulang 8 Gelar

Kiprah Rudy Hartono di All England: 10 Kali Tembus Final, Bawa Pulang 8 Gelar

Rudy Hartono tercatat 10 kali mengikuti All England sepanjang kariernya dan berbuah delapan gelar juara.

Hock/Khoon, Juara All England Pertama dari Asia Tenggara

Dominasi wakil Asia Tenggara di All England dibuka melalui kemenangan ganda putra Malaysia, Ooi Teik Hock/Teoh Seng Khoon, di partai final tahun 1949.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

MWI 2025 di Esports World Cup 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Esports

Drawing MWI 2025, Team Vitality dan ONIC Pertiwi Gabung Grup Ini

Kedua tim asal Indonesia itu berada di grup yang berbeda dan cukup jauh peluangnya untuk bertemu di awal-awal.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 09:52

timnas putri indo vs kirgizstan

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas Putri Indonesia vs Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Timnas Putri Indonesia mengawali perjalanan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026 melawan Kirgizstan, Minggu (29/6/2025).

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 09:42

fiba womens asia cup 2015

Basketball

Jadwal Timnas Basket Putri Indonesia di Piala Asia FIBA Putri 2025 Divisi A

Timnas Basket Putri Indonesia siap memulai perjuangan di Divisi A FIBA Women's Asia Cup 2025 alias Piala Asia FIBA Putri 2025.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 08:16

Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/ Skor.id)

Timnas Indonesia

PSSI Tak Ingin Bebani Timnas Putri Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, bicara target untuk Timnas putri Indonesia pada Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 06:16

Adhyaksa FC. (Foto: Adhyaksa FC/ Grafis: Hendy Andika/Skor.id)

Liga 2

Sambut Liga 2 2025-2026, Tiga Pemain Asing Diamankan Adhyaksa FC untuk Target Liga 1

Adhyaksa FC telah melengkapi kuota pemain asing, tim akan kembali dipimpin Ade Suhendra pada Liga 2 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 04:34

Event ALLSTAR di Mobile Legends. (Moonton)

Esports

Moonton Umumkan Update Terbaru, Ada Event ALLSTAR

Tak hanya perubahan di dalam game update ALLSTAR kali ini juga memiliki theme song.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 04:17

Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia untuk musim terbaru, Liga 1 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id)

Liga 1

Update Daftar Pelatih Kepala Klub Liga 1 2025-2026

Hanya lima klub Liga 1 2025-2026 yang mempertahankan juru taktik timnya dari musim lalu, semuanya pelatih asing.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 03:48

cover bursa transfer Liga 1.

Liga 1

Update Bursa Transfer Liga 1 Menuju Musim 2025-2026

Aktivitas keluar-masuk pemain dan jajaran pelatih tim 18 klub Liga 1 2025-2026 pada awal musim, yang diperbaharui berkala.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 03:44

Logo baru kompetisi futsal kasta tertinggi di Indonesia, Pro Futsal League 2024-2025. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Pro Futsal League 2024-2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen Pro Futsal League 2023-2024 terus diperbaharui seiring berjalannya kompetisi.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 03:28

Liga Inggris 2025-2026. (Dede Sopatal Mauladi/Skor.id).

Liga Inggris

Premier League: Pemain Diganti Akan Langsung Diwawancarai TV

Pemain yang baru saja diganti oleh sebuah tim akan langsung diwawancarai oleh TV pada laga Premier League musim depan.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 02:30

Load More Articles