SKOR.id - Penantian panjang akhirnya usai, Oklahoma City Thunder merengkuh cincin juara NBA untuk kali pertama sejak berganti identitas.
Itu setelah mereka mengalahkan Indiana Pacers di NBA Finals 2025 yang berlangsung sengit hingga tujuh game.
Pada Game 7, alias laga penentuan di PayCom Center, Oklahoma City, Minggu (22/6/2025) waktu setempat atau Senin pagi WIB, OKC menang 103-91 sekaligus mengunci seri dengan skor 4-3.
Oklahoma City Thunder menebus kegagalan 2012, ketika mereka takluk dari Miami Heat pada NBA Finals perdana sejak meninggalkan nama Seattle SuperSonics.
Ya, sebagai pengingat, OKC muncul dengan identitas baru pada 2008. Jadi, gelar ini merupakan buah penantian selama 17 tahun.
Jika ditarik lagi jauh ke masa lalu, tim ini baru mendapatkan cincin juara kedua setelah 46 tahun, kala wajah lama Seattle SuperSonics memenangi NBA Finals 1979.
Apapun itu, yang jelas ini waktunya berpesta. Shai Gilgeous-Alexander dan kawan-kawan sudah berjuang hebat sepanjang musim, mulai fase reguler hingga playoffs.
Perjalanan yang patut diapresiasi, mengingat mereka adalah tim termuda kedua dalam sejarah NBA yang mampu merengkuh gelar juara setelah Portland Trail Blazers 1976-1977.
Bahkan, di antara roster mereka saat ini, cuma satu pemain yang pernah angkat trofi Larry O'Brien, yakni Alex Caruso bersama LA Lakers, 2020 lalu.
Tapi, itu tak menghambat OKC untuk tampil dominan. Tiga statistik di bawah ini membuktikan kehebatan mereka sepanjang musim:
Margin poin signifikan
OKC 2024-2025 menjadi tim keempat yang mampu mencatatkan 84 kemenangan dalam satu musim penuh setelah Golden State Warriors 2015-2016 (88-18), Chicago Bulls 1995-96 (87-13) dan Bulls 1996-1997 (84-17).
Dalam 105 laga (84-21) tersebut, mereka mengungguli lawan dengan perbedaan 1.243 poin - margin poin kumulatif terbesar dalam sejarah NBA.
Tim asuhan Mark Daigneault mencatatkan margin rata-rata 11,8 poin terhadap lawan per laga, ada di urutan keempat terbaik sepanjang masa.
OKC juga mengukir rekor 12 kemenangan dengan margin 30 poin (reguler dan playoff), dan satu-satunya tim di NBA yang mampu beberapa kali mencatat kemenangan dengan margin minimal 40 poin.
Pertahanan solid
Oklahoma City Thunder adalah tim defensif terbaik di musim reguler NBA 2024-2025, kemasukan 2,5 poin lebih sedikit per 100 penguasaan bola (possession) dibandingkan Orlando Magic di posisi kedua.
Pada fase reguler, OKC mencatat 10,2 steal per 100 possession, angka tertinggi dibanding tim manapun dalam 12 musim terakhir.
Sementara, di playoff, rekornya naik menjadi 10,7 steal per 100 possession, terbanyak di antara tim yang mampu melewati babak kedua dalam 26 tahun.
Total, mereka membukukan 247 steal selama postseason, 41 lebih banyak dari tim manapun sejak pencatatan dimulai 52 tahun lalu.
Pada Game 7 NBA Finals 2025, OKC menampilkan salah satu performa defensif terbaik mereka, membatasi Indiana Pacers hanya 91 poin dalam 92 penguasaan bola.
Itu kali kedua Pacers membukukan rata-rata kurang dari satu poin per possession sepanjang playoff.
SGA tak terbendung
Tak bisa dipungkiri bahwa performa fenomenal Shai Gilgeous-Alexander merupakan salah satu kunci OKC mengamankan titel NBA 2024-2025.
Dia merupakan pemain pertama dalam seperempat abad yang mampu meraih MVP musim reguler, scoring title, dan Finals MVP di tahun yang sama.
SGA, begitu nickname-nya, juga menjadi pemain keempat yang mampu mencatat rata-rata 30 poin per gim untuk tim juara (reguler plus playoff) setelah Kareem Abdul-Jabbar (1970-1971), Rick Barry (1974-1975), dan Michael Jordan (empat kali).
Namun, di antara tujuh musim individu tersebut, SGA muncul sebagai scorer paling efisien (55,1 persen) dan pencatat rata-rata assist terbanyak (6,4).
Ini adalah kali ke-24 (13 pemain berbeda) di mana seorang pemain membukukan setidaknya 32 poin per gim dalam lebih dari 80 laga. Persentase tembakan SGA sebesar 62,2% adalah yang tertinggi di antara 24 musim individu tersebut.
Shai Gilgeous-Alexander mencetak setidaknya 30 poin dalam 15 laga playoff, cuma kurang satu dari rekor Michael Jordan (1992) dan Hakeem Olajuwon (1995), yakni 16.
Sementara, catatan minimal 30 poin dan lima assist-nya dalam 12 laga playoff NBA 2024-2025 adalah yang terbaik di antara pemain manapun pada satu postseason.