- Lalu Muhammad Zohri bercerita soal kegiatan selama di tanah kelahiran, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
- Setelah NTB mengumumkan kasus pertama virus corona, Zohri berlatih di rumah.
- Pelari tercepat Indonesia itu mengaku tidak bermain game dan sudah memulai bisnis.
SKOR.id – Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) untuk sementara memulangkan atlet ke daerah masing-masing. Termasuk spinter asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Zohri.
Hal ini terpaksa dilakukan PASI demi keamanan atlet-atletnya, menyusul status DKI Jakarta sebagai daerah dengan jumlah positif corona (Covid-19) terbanyak di Indonesia.
Baca Juga: Mike Tyson: MMA Memang Menggoda tetapi Tinju Masih Lebih Sejahtera
Skor.id berkesempatan melakukan wawancara via sambungan telepon bersama Lalu Muhammad Zohri, Kamis (9/4/2020).
Banyak hal yang diceritakan sprinter 19 tahun itu, dari aktivitasnya selama di tanah kelahiran, Lombok, hingga kedekatan dengan mendiang Bob Hasan.
Lalu Muhammad Zohri juga mengungkapkan soal mimpi yang mulai ditekuninya sebagai bekal di hari tua. Berikut perikan wawancaranya:
Apa kabar, Zohri?
Alhamdulillah baik.
Bagaimana situasi dan kondisi di NTB saat ini?
Sudah ada kasus Covid-19.
Lantas, bagaimana dengan latihan?
Sebelum virus corona masuk ke Mataram, saya berlatih seperti biasa seperti di Jakarta (pelatnas). Saya ikut program yang diberikan ibu (Eni Nuraeni, pelatih). Kami punya mes di Maratam untuk persiapan Pekan Olahraga Nasioal (PON) tapi karena ada corona di Mataram, akhirnya kami takut. KONI juga memulangkan atlet agar sementara latihan di rumah.
Tepatnya sejak kapan latihan di rumah?
Saya sudah berlatih di rumah selama dua pekan. Intensitas latihan pasti berkurang, saya juga tak pernah ke trek lagi.
Lalu latihan seperti apa?
Sekarang, saya memang dikirimi program sama pelatih di Jakarta. Latihan setiap hari seperti senam, core, koordinasi.
Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, meninggal dunia belum lama ini. Pesan apa yang selalu diingat Zohri dari almarhum?
Ia pernah mengatakan 'Kamu harus bisa lari 9 detik'. Dan, saya yakin bisa. Saya dan semua orang, bahkan pelatih, menargetkan saya lari di bawah 10 detik. Saya ingin sekali. Tapi, saya harus lebih kerja keras, lebih semangat latihan untuk mencapai tujuan itu.
Bagaimana cara untuk menembus catatan waktu di bawah 10 detik?
Yang pertama, teknik. Kemudian, penguatan seperti (latihan) beban. Tentunya, memperbanyak latihan di trek untuk speed. Makanan juga penting. Saya tinggal bersama kakak, jadi dia yang menyiapkan makanan. Dan, dari (tim dokter di) Jakarta sudah menyiapkan, apa-apa saja yang saya harus makan.
Selama di rumah, aktivitas sehari-hari...
Sesuai dengan anjuran Pemerintah, saya tetap di rumah. Setelah sarapan, saya berlatih, lalu diam di rumah. Setelah itu, paling menonton YouTube. Saya takut keluar rumah soalnya (corona) ini penyakit tak terlihat. Setelah tidur siang, sorenya berlatih lagi.
Selain menonton YouTube, apakah Zohri bermain game?
Saya tidak main game. Lebih baik saya gunakan waktu (main game) untuk tidur.. (tertawa)
Bicara soal hal di luar olahraga, impian apa yang ingin dicapai?
Saya sempat berbincang dengan mendiang Pak Bob Hasan. Ia mengatakan, 'kalau kamu punya uang, simpan saja dulu atau buat usaha. Biar seperti saya'.
Zohri sudah memulai bisnis?
Alhamdulillah, sekarang ada dua usaha. Tapi, yang kedua baru mau jalan. Saya ingin menjual material bangunan. Udah jadi, tinggal diisi. Sementara, yang pertama, Zohri Mart. Mini market. Sekarang sudah punya dua toko tapi yang satu belum diisi. Semua di NTB.
Idola dari atletik?
Christian Coleman (sprinter asal Amerika Serikat). Ia punya start block luar biasa cepat. Tapi kalau di Asia, idola saya Su Bingtian dari Cina. Start block-nya juga gila (menunjukkan kekaguman). Saya mempelajari teknik mereka melalui YouTube.
Selain atletik, apakah ada minat terhadap olahraga lain?
Saya suka sepak bola. Tapi, saya tidak berani untuk main.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif Sekjen IMI: MotoGP Mandalika Masih Sesuai Jadwal
Apa harapan Zohri terkait karier di olahraga?
Target saya, usia 28 tahun selesai (pensiun). Setelah bisa ikut Olimpiade tiga kali.
Tips dan saran untuk masyarakat di tengah pandemi virus corona?
Buat semua masyarakat seluruh Indonesia, untuk sementara diam saja di rumah, perbanyak cuci tangan dengan sabun, dan olahraga di bawah terik matahari pagi atau sore.