- Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) terus berupaya meloloskan atlet binaan mereka ke Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, Jepang.
- Selain memperbanyak latih tanding, PB TI juga mendatangkan pelatih anyar.
- Mariska Halinda menjadi satu di antara tiga taekwondoin yang ditargetkan lolos ke Tokyo.
SKOR.id – Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) terus berupaya meloloskan atlet ke Olimpiade XXXII/2020 Tokyo, Jepang.
Sejumlah langkah pun telah dilakukan PB TI untuk mewujudkan asa tersebut, mulai dari memperbanyak latih tanding hingga merekrut pelatih anyar.
Ketua Umum PB TI, Letjen TNI (Purn) H.M. Thamrin Marzuki, belum lama ini mendatangkan 20 taekwondoin asal Korea Selatan untuk menjadi sparring partner.
“Kami akan berupaya semaksimal mungkin meloloskan atlet ke Olimpiade Tokyo," kata Thamrin Marzuki di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
“Tiga pekan lalu, sejumlah atlet Korsel berlatih bersama kami selama dua pekan di Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Kemenpora Teken MoU dengan Menembak, Taekwondo, dan Tinju
Sejauh ini, PB TI telah menyiapkan tiga taekwondoin yang diproyeksikan dapat ambil bagian dalam Olimpiade Tokyo 2020.
Mereka adalah Muhammad Bassam Raihan (68kg putra), Ibrahim Zarman (58kg putra), dan Mariska Halinda (49kg putri).
Pada kesempatan yang sama, Thamrin Marzuki juga mengomentari hasil latih tanding dengan taekwondoin Korea Selatan beberapa pekan yang lalu.
Ketua Umum PB TI itu mengakui taekwondoin Merah Putih masih kalah dari Negeri Ginseng. Dari tiga atlet proyeksi Olimpiade 2020, hanya Mariska Halinda yang unggul dari atlet Korsel.
“Mariska Halinda sejauh ini paling konsisten. Ia ditargetkan lolos ke Tokyo. Rekam jejaknya sudah bagus dengan meraih emas pada SEA Games 2015 dan 2017," Thamrin Marzuki menuturkan.
"Sedangkan pada SEA Games 2019, ia memang kurang beruntung karena hanya mendapat perak. Namun Mariska Halinda terus mengalami kemajuan dalam persiapan menuju pra-kualifikasi Olimpiade Tokyo,” ia menambahkan.
Baca Juga: Taekwondoin Putri Iran Kimia Alizadeh Cari Suaka di Belanda
Untuk bisa lolos ke Tokyo, taekwondoin Indonesia harus lebih dulu mengikuti kualifikasi yang digelar di Yordania, 10-11 April 2020.
Berdasarkan hasil evaluasi selama ini, termasuk pada SEA Games XXX/2019 Filipina, kelemahan Indonesia terletak pada strategi.
“Strategi ini tergantung dari pelatih. Makanya, kami mendatangkan pelatih baru asal Korsel, Jae Yhu Chun. Kami sudah mendatangani kerja sama," tutur Thamrin.
"Hari ini, ia sudah melihat persiapan atlet Indonesia. Kami berharap pekan depan, ia sudah membuat perencanaan."
“Pelatih lama (Sun Jae Lee dari Korsel) tidak bisa memenuhi target pada Asian Games 2018 dan SEA games 2019. Sehingga kami harus menggantinya,” katanya memungkasi.