- Pertarungan ONE Championship ternyata tidak hanya mengandalkan fisik, melainkan juga kecerdasan bertanding yang biasa disebut cage IQ (intelligence quotient).
- Tiga petarung MMA Indonesia, yaitu Yohan Mulia Legowo, Abro Fernandes, dan Oscar Yaqut, berbagi cerita soal cage IQ.
- Ketiganya sepakat bahwa cage IQ nampak seperti sesuatu hal yang natural, tetapi ternyata berupa kemampuan dalam mengambil keputusan yang dapat dilatih.
SKOR.id - Bertarung di dalam cage ONE Championship ternyata tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik, melainkan juga kecerdasan bertanding.
Kecerdasan tersebut acap dinamakan cage IQ (intelligence quotient).
Berita One Championship Lain: 5 Petarung Indonesia Peraih Kemenangan Terbanyak dalam ONE Championship
Cage IQ meliputi kecerdasan saat berada dalam pertandingan, cara menjaga tempo pertarungan, penyerangan efektif, perlindungan diri dari lawan, penguasaan arena, dan manuver strategi dan gaya bertanding.
Cage IQ tidak hanya membantu seorang atlet saat berlaga, melainkan juga dapat mengukur kemampuan sebagai atlet bela diri dan penguasaan terhadap lawan.
Skor.id berkesempatan mendapatkan tips berlatih cage IQ dari tiga petarung One Championship Indonesia yakni, Yohan "The Ice Man" Mulia Legowo, Abro “The Black Komodo” Fernandes, dan Oscar Yaqut.
Ketiganya sepakat bahwa cage IQ nampak seperti sesuatu hal yang natural tetapi ternyata berupa kemampuan dalam mengambil keputusan yang dapat dilatih.
Yohan Mulia Legowo mengatakan bahwa cage IQ akan berkembang seiring dengan jam terbang para petarung.
Menurut petarung Solo tersebut terbiasa menghadapi lawan yang memiliki gaya berbeda dapat memicu pertumbuhan mental dari petarung.
"Jika kita terus melatih diri dan berlaga menambah jam terbang, fight IQ kita akan secara alami berkembang," ucap Yohan Mulia Legowo.
Meski demikian, Yohan Mulia Legowo tidak menampik bahwa bakat seorang atlet menjadi faktor penentu kecerdasan bertandingnya.
Abro Fernandes yang merupakan junior Yohan Mulia Legowo pun mengatakan hal serupa.
Menurut Abro Fernandes, kemampuannya dalam membaca situasi dan mengubah strategi tidak hanya datang dari naluri alami, melainkan juga melalui pengalaman dan latihan keras yang dialaminya selama bertahun–tahun.
"Saya harus mengubah semua rencana tergantung saingan," kata Abro Fernandes.
Atlet divisi featherweight, Oscar Yaqut, juga setuju jika jam terbang adalah salah satu cara untuk meningkatkan cage IQ petarung.
Berita ONE Championship Lain: ONE Championship Beri Kemudahan Penggemar Melalui ONE.SHOP
"Kita tidak bisa menambah atau mengurangi bakat alami yang dimiliki seorang atlet,” ucap Oscar Yaqut, yang merupakan kelahiran Kediri tersebut.
"Fight IQ itu kemampuan yang ditentukan oleh bakat seorang atlet mengolah diri dan bertanding," kata Oscar Yaqut.
Untuk melihat aksi Abro Fernandes, silakan klik di sini.