- Petarung ONE Championship, Adi Paryanto, memutuskan untuk mengikuti anjuran pemerintah untuk tidak mudik di tengah pandemi corona.
- Karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Adi Paryanto pun mengaku rindu suasana bulan Ramadan di kampung halamannya.
- Walaupun rindu kampung halaman, Adi tetap mengajak masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah.
SKOR.id - Suasana Ramadan terasa berbeda pada tahun ini. Pandemi Covid-19 (virus corona) telah memaksa sebagian daerah untuk menerapkan karantina wilayah.
Pembatasan aktivitas sosial pun dirasakan oleh Adi Paryanto, petarung ONE Championship divisi strawweight (52,3-56,7 kg). Adi Paryanto pun kini lebih banyak berada di rumah.
Ramadan yang seharusnya menjadi bulan kebersamaan, kini terasa sangat berbeda. Itu pun diakui oleh Adi Paryanto.
"Kalau tahun-tahun sebelumnya kita bisa salat tarawih bareng dan berjamaah di masjid, sekarang salat tarawih di rumah saja," tutur Adi Paryanto, 27 tahun.
Berita Fight Lainnya: Beograd Gantikan New Delhi sebagai Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Tinju 2021
Adi yang berasal dari Purwodadi, Jawa Tengah, sementara ini tinggal di Jakarta. Bulan Ramadan biasanya ia habiskan bersama keluarga besar di kampung halamannya.
Namun, tahun ini ia harus menjalani puasa di ibu kota demi menuruti anjuran pemerintah untuk tidak mudik dan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ia pun mengajak masyarakat untuk menahan diri dan mengikuti peraturan pemerintah demi melandaikan kurva penyebaran virus yang menyerang sistem pernapasan itu.
"Sebenarnya, yang dirindukan dari Ramadan sebelumnya ya suasananya. Ramadan kali ini sepi karena semua orang di rumah," ujar petarung dengan julukan Zenwalk itu.
"Kalau tahun-tahun kemarin, setiap Ramadan pasti ramai, riuh, dan lebih enerjik melakukan ibadah puasanya.”
Petarung dengan dasar bela diri sanda tersebut berharap semua pihak harus mematuhi PSBB untuk keamanan dan keselamatan bersama.
Berita MMA Lainnya: ONE Championship: Undisputed 2 Jadi Film Rekomendasi Aziz Calim Selama Isolasi
Saat masih kecil, Adi kerap menyalakan petasan sebagai hiburan, dan pernah mengalami sebuah bahaya yang tak bisa ia lupakan.
"Waktu kecil, pas Ramadan, saya biasanya main dan menyalakan petasan. Yang masih berkesan sampai sekarang adalah saat petasan itu meledak di tangan saya," ujarnya.
Adi merupakan salah satu petarung yang tengah membangun reputasi di pentas global ONE Championship. Rekor juara Wushu Sanda Nasional itu kini 5-3-0.
Dalam laga terakhirnya pada bulan Oktober lalu, atlet asal tim IndoGym ini mengalahkan kompatriotnya, Angelo Bimoadji, pada ronde pertama melalui TKO.
Untuk melihat aksi Adi Paryanto, silakan klik di sini.