- Guilotine Choke merupakan salah satu teknik yang sering digunakan petarung MMA untuk menganvaskan lawannya.
- Nama tersebut terinspirasi dari guilotine, alat untuk eksekusi hukuman mati di Eropa pada abad pertengahan.
- Petarung asal Belanda, Anthony Engelen, menjelaskan teknik guilotine choke sekaligus cara melepaskan diri dari serangan ini.
SKOR.id - Guilotine choke atau cekikan guilotine, merupakan salah satu teknik andalan banyak petarung seni bela diri campuran (MMA). Tak terkecuali yang turun dalam One Championship.
Namun, tidak banyak yang tahu kalau nama guilotine choke terinspirasi dari alat eksekusi hukuman mati pada abad pertengahan di Eropa.
Berita ONE Championship Lainnya: ONE Championship Umumkan 14 Atlet Kelas Dunia Baru
Guilotine adalah sebuah tiang di mana bagian atasnya terdapat pisau tajam. Kala itu, guilotine digunakan untuk memenggal terpidana mati.
Dalam MMA, Guilotine Choke adalah menempatkan kepala lawan di ketiak. Lalu, lengan bagian bawah penyerang ada di bawah leher lawan.
Penerapannya dianggap mirip dengan metode penguncian guilotine karena saat lawan diserang, wajah mereka menghadap ke bawah.
Posisi tersebut dianggap sama dengan wajah terpidana mati yang dieksekusi menggunakan guilotine karena menghadap ke arah bawah.
Anthony Engelen, salah satu petarung ONE Championship asal Belanda, merinci tentang teknik guilotine choke yang biasa digunakan dalam MMA.
Pria yang memiliki darah Inggris dan Indonesia itu mengatakan, tekanan dan posisi lengan adalah kunci dari kesuksesan teknik guilotine choke.
"Teknik cekikan apa pun sebenarnya membutuhkan presisi tekanan. Bahkan walau dalam hitungan sentimeter (cm)," katanya.
"Jika tekanan lengan Anda bergeser beberapa sentimeter (cm) saja, maka, walaupun Anda terus menekan, lawan bisa bertahan."
Belum lama ini, Anthony Engelen mendapatkan pelajaran dari pendiri Bali MMA, Anthony Leone soal penerapan guilotine choke.
Teknik tersebut lebih efektif jika seorang petarung tak memposisikan seluruh lengannya di leher lawan, melainkan cukup mengatur posisi lengan di belakang kepala lawan.
Tepatnya sebelum membelitkan ke bawah dagu lawan. Saat petarung menarik badan ke belakang, mereka bakal memberi tekanan ke bagian belakang kepala lawan.
"Pelajaran dari Anthony Leone soal guilotine choke, memberikan ilmu baru. Sebelumnya, saya diajarkan memposisikan seluruh lengan di belakang leher dan bawah dagu lawan."
Berita ONE Championship Lainnya: Kala 5 Petarung Putri One Championship Tampil Memesona Dalam #dontrushchallenge
Anthony Engelen yang sedang tinggal di Indonesia, juga membeberkan teknik agar bisa lolos dari serangan guilotine choke.
Pertama, petarung jangan sampai terperangkap. Kedua, saat lawan mulai memiting kepala, tekuk dagu sedalam mungkin dan arahkan wajah ke kanan atau kiri.
"Lalu, pertahankan tangan Anda yang digunakan sebagai penyerang utama. Anda bisa menyerang lengan lawan yang mulai mengarah ke dagu," ujarnya.