- Sebuah studi dari sebuah universitas di Swedia menghadirkan solusi untuk tidur dengan benar dan berkualitas.
- Para peneliti menemukan bahwa mengunakan selimut tebal meningkatkan melatonin pada orang dewasa muda.
- Komunitas ilmiah sepakat hormon ini yang mendorong tidur dan membantu mengurangi stres dan kecemasan.
SKOR.id - Anda telah naik ke tempat tidur dan tidak ada cara untuk tertidur. Anda mulai memikirkan segalanya dan semakin banyak Anda berpikir, semakin tidak mengantuk Anda.
Anda kelelahan dan sangat mudah tersinggung. Tak peduli seberapa banyak Anda mengubah posisi, berjalan-jalan di sekitar ruangan atau minum segelas susu, tidak mungkin untuk beristirahat.
Dari sulit tidur hingga sering terbangun, masalah tidur bisa berakibat buruk pada kesehatan fisik dan mental Anda. Ketidakmampuan untuk tidur akan memengaruhi tingkat energi, suasana hati, produktivitas, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Tapi masih ada harapan.
Ada banyak cara untuk mencoba tidur dengan benar. Salah satunya, dengan menggunakan selimut atau quilt dengan bobot yang lebih berat dari biasanya.
Tambahkan beban pada selimut Anda
Sebuah studi baru dari Universitas Uppsala di Swedia menunjukkan bahwa menggunakan selimut berbobot pada waktu tidur meningkatkan melatonin pada orang dewasa muda.
Hormon ini meningkat sebagai respons terhadap kegelapan, dan komunitas ilmiah telah sepakat bahwa hormon ini yang mendorong tidur dan membantu mengurangi stres dan kecemasan. Hasil penelitian itu baru-baru ini dipublikasikan pada Journal of Sleep Research.
Selimut pemberat jenis ini dibuat dengan pemberat yang dijahit ke dalam kain. Berat tambahan ini biasanya terbuat dari plastik ataupun manik-manik kaca. Anda dapat menemukan model mulai dari dua kilo hingga lebih dari 13 kilogram. Yang paling umum adalah selimut dipilih yang setara dengan 5% dan 12% dari berat badan pengguna.
Untuk mencapai kesimpulan tersebut, tim peneliti mengukur jumlah melatonin, oksitosin, dan kortisol pada 26 sukarelawan. Pengukuran dilakukan setelah tidur dengan selimut tipis atau selimut tebal sebesar 12% dari berat badan masing-masing orang.
Setelah analisis, para peneliti tersebut menemukan bahwa menggunakan selimut berbobot meningkatkan konsentrasi melatonin dalam air liur peserta sekitar 30%.
Mengingat hasilnya, hanya ada peningkatan melatonin. "Tetapi, tak ada perbedaan oksitosin, kortisol, dan aktivitas sistem saraf simpatik yang diamati antara kondisi selimut berbobot dan selimut ringan," kata Elisa Meth, penulis pertama makalah Swedia.
Studi ini mungkin menawarkan mekanisme mengapa selimut berbobot memiliki beberapa manfaat terapeutik, seperti tidur yang lebih baik. Masalahnya adalah, seperti diakui oleh Christian Benedict, yang telah berpartisipasi dalam penelitian, hasil ini "berdasarkan sampel kecil dan hanya menyelidiki efek akut dari selimut berbobot."
Ini berarti bahwa "percobaan yang lebih besar diperlukan, termasuk studi apakah efek yang diamati dari selimut berbobot pada melatonin bertahan untuk waktu yang lebih lama."
Bukan hanya otak, inilah mengapa Anda harus tidur dengan tertutup
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa tidur dengan selimut mungkin menghadirkan berbagai manfaat, termasuk meningkatkan kualitas tidur, kenyamanan, dan pereda nyeri, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan ini dan menentukan mekanisme yang mendasarinya.
Namun, minimal, Anda harus mempertimbangkan bahwa beberapa manfaat potensial dari tidur tertutup dapat bervariasi tergantung pada orang tersebut dan kebutuhan serta preferensi khusus mereka pada waktu tidur.***
Berita Entertainment Bugar Lainnya:
5 Mitos Tidur Singkat yang Mungkin Anda Percayai
Begini Cara Stres dan Kebiasaan Tidur Memengaruhi Penurunan Berat Badan
Aturan 10 Detik untuk Bangun dari Tempat Tidur