- PSMS Medan sejak kompetisi masuk era Liga Indonesia sering naik turun kasta.
- Kini, PSMS Medan ada di Liga 2 setelah sempat promosi ke Liga 1 2018.
- Sepanjang Liga Indonesia sampai 2021, PSMS Medan punya banyak bintang lokal yang juga langganan timnas Indonesia.
SKOR.id - PSMS Medan salah satu klub legendaris di negeri ini walau memasuki era Liga Indonesia, klub asal Sumatera Utara ini tak terlalu stabil.
Pada edisi awal Liga Indonesia mulai pertengahan 1990-an sampai awal 2000-an, PSMS Medan sempat cukup disegani.
Bahkan, pemain lokal PSMS Medan cukup sering dipanggil timnas Indonesia baik level seleksi, ikut pemusatan latihan, sampai tampil di turnamen internasional.
Ayam Kinantan adalah julukan PSMS Medan, tetapi mereka juga punya julukan lain the Killer.
The Killer julukan PSMS Medan saat berjaya pada era 1970-an sampai 1980-an.
Skor.id memilih best XI pemain lokal PSMS Medan sejak era Liga Indonesia. Berikut ini pilihannya:
Kiper: Sahari Gultom
Menentukan kiper untuk best XI PSMS Medan bagi pemain lokal sangat sulit sekali.
Sebab sepanjang Liga Indonesia, ada banyak kiper mumpuni PSMS Medan yang namanya mencuat dengan kualitas bagus.
Namun, pilihan jatuh ke Sahari Gultom, anggota PSMS Medan saat menembus semifinal Liga Indonesia 1998-1999 saat itu Ayam Kinantan dikalahkan Persebaya.
Sahari Gultom juga masuk timnas Indonesia yang bertarung di putaran final Piala Asia 2000, walau dia tak pernah main karena kiper ketiga.
Sebenarnya, posisi penjaga gawang juga ada nama lain seperti Muhammad Halim, Markus Horison, dan yang terbaru Abdul Rohim.
Bahkan, Markus Horison setelah jadi andalan PSMS juga jadi kiper timnas Indonesia di Piala Asia 2007 plus Piala AFF 2010.
Kuartet Lini Belakang
Selamet Riadi adalah kapten PSMS Medan saat melaju ke semifinal Ligina 1998-1999. Sebagai bek tengah, Selamet sangat mumpuni kemampuannya.
Bersama Sahari Gultom, Selamet Riadi masuk timnas Indonesia untuk Piala Asia 2000. Kala itu, Slamet usianya masih muda 18 tahun.
Dia memainkan dua pertandingan dan satu laga sebagai starter di Piala Asia 2000.
Usep Munandar adalah pasangan yang pas dengan Selamet Riadi untuk duet bek tengah PSMS Medan. Usep pernah menjadi tembok kokoh PSMS.
PSMS Medan bersama Usep Munandar menembus final Divisi Utama Liga Indonesia 2007, sayang mereka dikalahkan Sriwijaya FC.
Meski asli Jawa Barat, nama Usep Munandar sejak itu sangat identik sebagai bek tangguh PSMS Medan.
Untuk bek kanan dan bek kiri, PSMS Medan punya Supardi Nasir serta Mahyadi Panggabean. Keduanya adalah bek yang bawa PSMS Medan sampai final Ligina 2007.
Mereke berdua juga menjadi tulang punggung timnas Indonesia di Piala Asia 2007.
Empat Gelandang
Affan Lubis merupakan gelandang penting PSMS Medan saat menembus semifinal Ligina 1998-1999. Setelah itu, dia langganan dipanggil timnas Indonesia.
Sepakan penalti dilakukan dengan gaya panenka ke gawang Persebaya dan gol saat semifinal itu adalah momen pentinya, sayang PSMS kalah dari Persebaya.
Edu Juanda adalah playmaker Indonesia dengan kemampuan mumpuni. Sayang, Edu memiliki "kaki kaca" alias kaki yang rentan cedera.
Masa keemasan Edu Juanda bersama PSMS saat sampai semifinal Ligina 2001 sebelum disingkirkan PSM Makassar melalui penalti.
Selepas bersinar bersama PSMS, Edu jadi bintang level atas Ligina dan sempat membela timnas Indonesia dalam dua edisi SEA Games 2001 dan 2003.
Legimin Raharjo adalah gelandang asli Medan yang membela PSMS dalam tiga edisi berbeda. Pertama, dia membela PSMS medio 2003 sampai 2008.
Salah satu prestasinya membawa PSMS lolos sampai final Ligina 2007 sebelum dikalahkan Sriwijaya FC. Kemudian, dia kembali ke PSMS pada 2015 dan 2016 sampai 2020.
Rachmat Hidayad adalah gelandang serang alumni tim junior PSMS Medan, tetapi baru gabung skuad utama Ayam Kinantan per 2018.
Musim 2020 serta 2021, dia kembali ke PSMS Medan dan jadi asa baru fans Ayam Kinantan.
Nama Rachmad memang belum sekuat tiga gelandang di atas, tetapi punya potensi jadi idola baru.
Duo Striker
Striker PSMS Medan yang paling terkenal untuk pemain lokal sejauh ini mungkin adalah Saktiawan Sinaga. Walau, Sakti hanya tiga musim membela skuad Ayam Kinantan.
Saktiawan Sinaga juga alumni tim junior PSMS Medan tetapi baru gabung Ayam Kinantan pada 2004 dan bertahan sampai 2008.
Dia bagian penting PSMS Medan mencapai final Ligina 2007 sebelum dikalahkan Sriwijaya FC. Selama membela PSMS, dia juga sering dipanggil timnas Indonesia.
Nico Malau bisa menjadi penyerang kedua yang layak dikenang fans PSMS Medan. Pemilik nama Yoseph Ostanika Malau ini dua edisi membela PSMS.
Meski tak seterkenal Sakti, Nico Malau cukup jadi andalan PSMS pada Ligina musim 2011-2022 serta dia kembali ke klub ini pada 2016.
Selama menjadi bagian PSMS Medan, dia juga dipanggil dan memainkan dua laga untuk Indonesia U-23 pada 2012.
View this post on Instagram
Berita Liga 1 dan Liga 2 lainnya:
Liga 2 2021: Julukan, Nama Suporter, dan Apparel Resmi 24 Kontestan
Liga 1 2021-2022: Jadwal, Hasil, Klasemen, dan Profil Klub Lengkap