- Cedera ligamen lutut anterior atau anterior cruciate ligament (ACL) menjadi momok bagi pemain timnas Indonesia level junior.
- Setidaknya, ada tujuh kasus cedera ACL yang menimpa pemain muda timnas Indonesia dalam lima tahun terakhir.
- Andre Oktaviansyah jadi kasus terburuk dan Ruy Arianto "contoh" teranyar, saat ikuti TC timnas Indonesia U-16.
SKOR.id - Cedera ACL (Anterior Cruciate Ligament atau ligamen lutut anterior) adalah mimpi buruk bagi para pesepak bola.
ACL adalah jaringan yang menghubungkan tulang paha dengan tulang kering di lutut. Cedera ACL sering ditemui dalam sepak bola.
Gejalanya meliputi pembengkakan lutut, ketidakstabilan, dan nyeri. Untuk perawatannya, dapat dilakukan operasi dan terapi fisik.
Nahasnya, dalam lima tahun terakhir, cedera ACL bagai menjadi "momok" tersendiri bagi para pemain timnas Indonesia level junior.
Tentu saja itu tidak baik. Sebab itu bisa menghambat atau mengancam perkembangan karier pemain yang bersangkutan.
Setidaknya ada tujuh pemain yang mengalami cedera ACL dalam lima tahun terakhir. Siapa saja? Berikut Skor.id coba menguraikannya:
Ahmad Rusadi
Pada 2018, Ahmad Rusadi harus menelan pil pahit karena mendapat cedera ACL hingga harus kehilangan waktu yang berharga bersama timnas.
Bek yang sudah membela timnas Indonesia U-16 sejak 2017 ini harus melewatkan Piala AFF U-15 2018 yang digelar 29 Juli-11 Agustus 2018.
Cedera ACL yang dialami Rusadi bahkan hingga membuat cemas pelatih timnas Indonesia U-16 kala itu, Fakri Husaini, karena dinilainya parah.
Andre Oktaviansyah
Cederanya didapat sebelum bergabung ke Garuda Select angkatan pertama. Itu diakui Andre Otaviansyah dan Fisioterapis tim, Macauley Spurling.
Terlihat ada kesalahan dalam penanganan cedera. Kemudian saat lawan Blackburn Rovers di 2019, kakinya terkilir hingga tulang rawan di lututnya robek.
Ia yang jadi salah satu pemain penting timnas Indonesia U-16 juara Piala AFF U-16 dan perempat final Piala Asia U-16 2018 itu pun harus menepi lama.
Gelandang berjulukan Si Kobra ini menghilang lama dari dunia sepak bola hingga akhirnya fit tahun ini hingga dipanggil timnas Indonesia U-19.
Mochammad Supriadi
Ia mengalami cedera dalam pertandingan timnas Indonesia U-18 melawan Laos di Piala AFF U-18 2019 pada 12 Agustus 2019.
Supriadi harus menyudahi laga di babak kedua karena masalah ACL, setelah menerima empat hantaman dari para pemain lawan.
Baiknya, gelandang serang lincah ini bisa melalui masa kelam dengan baik hingga akhrinya kini bisa punya tempat di Persebaya Surabaya.
Rendy Juliansyah
Kasus yang dialami Rendy hampir mirip dengan Andre, yakni sang pemain sudah memiliki gejala cedera ACL tapi belum ditangani lebih lanjut.
Masalah yang dialaminya itu disinyalir menjadi salah satu alasan kenapa sang gelandang gagal pada seleksi timnas Indonesia U-19 awal tahun 2020.
Tak lama usai tak terpilih oleh pelatih Shin Tae-yong, ia pun lekas melakukan operasi dan berjalan lancar. Saat ini Rendy sedang berusaha keras pulih.
Hamsa Lestaluhu
Hamsa Lestaluhu mengalami cedera ACL pada 2017, ketika menjadi bagian dari timnas Indonesia U-16 arahan Fakhri Husaini.
Masalah itu pun membuatnya harus mengubur mimpi tampil pada Piala AFF U-15 2017 di Thailand. Pengobatan fisioterapi dipilih olehnya.
Hamsa sempat pulih dan mengikuti kualifikasi Piala Asia U-16 2018 pada September 2017, tapi cederanya kembali kambuh di 2018.
Ruy Arianto
Ruy Arianto menjadi "contoh" teranyar dari betapa mengerikannya cedera ACL bagi para pemain timnas Indonesia level junior.
Ia diketahui mengalami masalah itu saat menjalani pemusatan latihan timnas Indonesia U-16 yang dimulai sejak Senin (6/7/2020).
Cederanya dikonfirmasi langsung oleh pelatih Bima Sakti. Bagusnya, pengobatan berjalan baik sehingga ia tak lekas dipulangkan.
"Saat ini Ruy sedang menjalani proses penyembuhan dan terapi setelah dilakukan operasi. Ruy pun masih tinggal bersama kami," ucap Bima.
Salman Alfarid
Mantan bek timnas Indonesia U-16 ini mengalami cedera ACL ketika menjalani program Garuda Select di Inggris pada 2019.
"Saya sudah tidak bisa menahan rasa sakit lagi. Lututnya terasa bergeser," kata Salman pada 2019 berkisah dikutip dari Medcom.id.
Fisioterapi yang dilakukan berjalan sangat baik, sebab tak sampai empat bulan seperti yang diperkirakan, cukup tiga bulan baginya bisa kembali joging.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Baca Juga Berita Timnas Indonesia Lainnya:
Gelandang Asal Korea Sebut Shin Tae-yong Bisa Buat Timnas Indonesia Berjaya
Kiper Pilihan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia Diacungi Jempol
PSSI Pastikan Timnas Indonesia U-19 Gelar TC di Korea Selatan pada Agustus